ᴘᴇʀᴋᴀʀᴀ ꜱᴜꜱᴜ ᴋᴏᴛᴀᴋ ᴜʟᴛʀᴀꜰᴇɴɢ

3.4K 236 58
                                    

"WOY JAKI! SINI GAK LO?!" suara bass itu menggema di lorong sekolah, diikuti suara derap langkah kaki cepat. Ia tengah berlari mengejar seorang pria.

"GUE BEJANDA! JANGAN NGAMOK, NGAB!" sahut pria yang dikejar.

Kedua adam itu saling mengejar tanpa memperdulikan tatapan dari murid lain dan protesan dari murid yang tak sengaja mereka tabrak. Namun sebagian murid juga ada yang hanya memaklumi. Sudah biasa, malah terkadang lebih parah lagi, katanya.

"KIM GIMYUNG! SEO SEONGEUN! BERHENTI KALIAN!" teriak seorang guru seraya ikut mengejar keduanya.

Mendengar namanya dipanggil Seongeun menoleh, menemukan wali kelas mereka alias Pak Haji Shinwoo mengejarnya. Wajah yang tadinya terlihat jengkel sekarang menjadi panik.

"ANJING! ANJING!" Ia langsung berlari lebih cepat, tak memedulikan amarahnya. Sing penting teh sekarang kabur dari Pak Shinwoo, ogah dia kena hukum lagi.

Seongeun yang awalnya mengejar Gimyung, kini berada di samping pria itu. Membuat Gimyung kaget pas tiba-tiba ngeliat Seongeun.

"KOK LO DISINI? CEPET BANGET ANJIR!"

"BACOT! LIAT BELAKANG LO!"

Gimyung pun menoleh, mukanya yang udah panik makin panik. "ASU! CURANG LO! KOK BAWA-BAWA PAK WOWOO, SIH?!"

"MATA LO BUTEK?! GUE JUGA DIKEJAR, TOLOL! LARI AJA LO GECE!" balas Seongeun.

Mereka pun berlari bersama menuju tempat yang biasa mereka gunakan untuk bersembunyi dan bolos, belakang kantin. Disana memang terdapat tanah kosong. Pohon-pohon disana pun rindang, untuk sebagian murid tempat itu terkesan angker.

Tapi bagi mereka itu menenangkan, merasakan angin sejuk yang menerpa, tak ada kebisingan. Sangat cocok untuk tidur, kedua orang tersebut pun sampai berjuang ngebetak kursi (teras kayu yang panjang) sekolah, menjadikan kursi itu tempat mereka merebahkan diri. Kadang sih buat e w- ngebuat makhluk jomblo nan transparan disana terkadang iri.

Ragam reaksi 💀 kalau mereka lagi e w :

"PEKOB OUTDOOR 3D LIVE BRODIE!"

"... pukulin yuk."

"HUUU YANG CODET SANGEAN!"

"Liatin aja dulu. Santetnya nanti."

"Halah, bilang aja kalo demen."

"Tweteknya montok banget, kalah gue."

"NICE DESU NE~!"

"Hmzz.. empshh.."

"Affn tuh yg kluar msk?"

"Ingus, dickh."

"AHIHIHIHIHIHI!"

"Teh Kunti seseneng itu nontonnya ampe ketawanya mirip bear breand. Padahal biasanya nangisin AU."

"Aku SMS.. semakin merasa single."

"🏳️‍🌈 ?" Skip.

Sesampainya di belakang kantin, keduanya terengah-engah. Gimyung dan Seongeun terduduk di tanah saking lelahnya berlari.

"An-anyingh.. cape bet.." keluh Seongeun.

"Gila.. kita lari udah kaya dikejar kembarannya Jonggun (baca: setan).." keluh Gimyung.

Seongeun mengalihkan pandangannya, wajahnya kembali kesal, "Ini gara-gara lo!" marahnya sambil menunjuk Gimyung.

"Kalo lo gak minum susu gue, gabakal kaya gini!"

Yang diomeli merengut, "Lah?! Lo pelit banget! Cuman susu doang! Lagi lo juga bisa minta sama gue sih!"

"Yaudah! Mana?" tagih Seongeun.

Gimyung yang tau jika Seongeun belum sadar akan ucapannya, tersenyum jahil. Dia langsung membawa tangan Seongeun ke bagian selatannya, dan membisikkan pria itu. "Perah sendiri, sayang." ucapnya dengan nada rendah.

Seongeun yang baru tersadar langsung menggeram kesal, ia mencengkram kencang burung itu membuat si empu menjerit kesakitan. "Aw, aw! Yang! Sakit, sakit!"

"Mampus lo situ!"

Selagi Gimyung sibuk meredakan rasa sakit di bagian kramatnya, Seongeun sendiri juga sibuk menahan wajahnya agar tidak memerah. 'BANGSAT! GIMYUNG BANGSAT!'

Gyut!

Keduanya berjengit kala merasakan telinga mereka ditarik, mereka saling menatap satu sama lain. Sebelum mendongak, menatap orang yang menjewer mereka, Bu Yeonhee alias istri dari Pak Shinwoo sekaligus guru Bahasa mereka.

"Ha-ha. Selamat siang, Bu. Ibu cantik banget deh siang ini." ucap Gimyung dengan tertawa gugup.

Seongeun langsung mencubit lengan Gimyung, memberi kode jika gombalan pria itu tak berguna karena wajah Bu Yeonhee saja sudah terlihat kesal.

"Kalian tuh, ya. Nyusahin Pak Shinwoo terus! Gabisa ya sekali-kali tuh diem, anteng, gituloh! Jangan berantem mulu!" omelnya.

Seongeun langsung mengadu, "Lagi Gimyung duluan, Bu! Dia ngebetak susu saya!"

"Lo yang pelit! Bu, Seo yang gajelas! Padahal saya cuma bagi sedikit doang!"

"Lambemu sedikit! Tuh kotak susu sampe peyot, gara-gara lo sedot ya!"

"Makanya kemaren kasih gue sedot! Lo-nya gak mau!"

"Tiap- aah!" ucapan Seongeun terhentikan karena Bu Yeonhee menarik telinga mereka sedikit lebih kencang.

Gimyung sedikit melirik Seongeun, 'ANJING! BISA-BISANYA?! TAHAN GIM!' dia rada nganu pas denger lenguhan Seongeun yang terakhir.

"Kalian masih nganggep saya disini gak, sih?" ucap Bu Yeonhee kesal.

"Cepet ikut saya!" Bu Yeonhee langsung menarik kedua adam itu pergi dengan keadaan masih menjewer mereka.

❛ ━・ ❪ ♠︎ ❫ ・━ ❜

Tebecehs|

- Teruntuk anak kedua dari Bapak Gabryong dan Ibu Minseo <333

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Teruntuk anak kedua dari Bapak Gabryong dan Ibu Minseo <333

𝑳𝒂𝒊𝒕 𝒅𝒆 𝑽𝒂𝒄𝒉𝒆 𝑺 [ Gimyung x Seongeun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang