Tepat setelah mandi, Gimyung langsung menggendong Seongeun menuju kamar. Tanpa berniat untuk memakai pakaian atau mengeringkan tubuhnya.
Seperti sekarang, Gimyung hanya memakai handuk untuk menutupi bagian bawah dan tengah sibuk menghisap puting Seongeun layaknya seorang bayi yang menyusu pada ibunya.
"Ngh.. Janganhh.. digigit..!" Tangan Seongeun tak berhenti meremas rambut Gimyung, ekornya bergerak kesana-kemari menahan geli serta rasa nikmat.
Setelah dari puting kiri, Gimyung beralih ke puting kanan. Tangannya memainkan puting kiri Seongeun.
Plop!
Gimyung melepaskan sejenak hisapannya, menatap sejenak wajah kekasihnya yang memerah. Ia mendekatkan wajahnya, "Sammy~ I want you," Tangannya mengelus pinggang Seongeun sensual.
Pria bermarga Seo itu mengangguk pelan, mengizinkan Gimyung. Ia tak berbohong jika ia menginginkan Gimyung juga. Dengan gerakan cepat, Gimyung berada di antara kaki Seongeun yang terbuka.
Ia menunduk. Mengajak kekasihnya untuk bercumbu, tanpa ingin menghentikan tangannya yang merayapi tubuh Seongeun.
Gimyung menyesap bibirnya, menghisap lidahnya dan menjelajahi mulutnya. Membuatnya mabuk akan cumbuan Gimyung.
"Mmph.. ngh.. anh!" Tubuh Seongeun berjengit ketika Gimyung membelai pucuk ekor atasnya. Disela-sela ciuman itu, Gimyung tersenyum miring.
Ciumannya turun ke leher, melukis kulit putih Seongeun dengan tanda kepemilikannya. Turun ke dada, perut, dan.. semakin turun.
Jemari besarnya mengelus ereksi Seongeun yang terbangun dan masih terbalut boxer hitam, membuat si empu mendesah dengan memalingkan wajahnya. Malu. Sammynya selalu begitu. Gimyung terkekeh kecil.
Ia membuka boxer hitam itu, membawa kemaluan Seongeun dalam genggamannya. Menggerakkan tangan ke atas dan bawah dengan tempo rendah. Tak perlu waktu lama menanti reaksi pria dibawahnya. Penis Seongeun semakin menegang, memudahkan Gimyung untuk menggerakkan tangannya cepat.
"Mmph.. Nghh.." Seongeun menahan desahannya dengan menggigit bibirnya sendiri.
"Don't hold back your moan. Let me hear that beautiful voice calling my name," ucap Gimyung dengan intonasi rendah.
Ia mematuhi ucapan Gimyung, "Angh.. G-Gimhh.." senyum kembali terbit di bibir bercodet itu.
"Feels good?" Dengan susah payah Seongeun mengangguk,
"How 'bout this, hm?" Tangan Gimyung yang menganggur kembali menyentuh ekor Seongeun, membuatnya kembali berjengit karena merasakan sengatan listrik di dalam tubuhnya.
"Mmh! G-Gimmhh...! Jangan~" Kali ini Gimyung bukan hanya membelai namun mengenggam ekor atasnya. Penisnya mulai berkedut, menandakan ia berada di puncak.
"G-Gimyungh!"
Splurt!
Cairan putih lain keluar, mengotori tangan Gimyung dan perutnya. Tubuh Seongeun sedikit bergetar tatkala pelepasan pertamanya. "Hah... mmnh.."
Gimyung tersenyum. Tentu saja permainannya tak berhenti disitu. Ia membalikkan tubuh Seongeun, membuat bitemark dan kissmark di seluruh tubuh kekasihnya.
Tepat ketika wajahnya berada di depan ekor atas Seongeun, Gimyung mengecupnya. "Gim! Jangan, tolol!" protesan Seongeun yang terendam bantal tak didengar.
Gimyung malah semakin liar memainkan ekor sapi kekasihnya. Sementara Seongeun meremas sprey menahan sengatan listrik yang membuat penisnya kembali menegang.
Berbalik dengan si pemilik, ekornya justru melingkar rapi di pergelangan tangan Gimyung.
Gimyung kembali menurunkan wajahnya sampai didepan lubang Seongeun yang sudah berkedut. Ia julurkan lidahnya, menjilat sedikit lubang pink itu menggoda. "Mmnhh.."
Slurp!
"Haa! Nghh.." Lubangnya dilahap mulut hangat Gimyung. Lidah Gimyung melesak masuk ke lubangnya. Seongeun mungkin akan terjatuh lemas jika tubuhnya tidak ditahan Gimyung.
"Gimyunghhh..! St-stoph..!" Gimyung masih terus menghisap lubang Seongeun, bahkan tangan pria itu memanjakan penis Seongeun yang sudah mengeluarkan banyak precum.
Seongeun mendesah keras ketika tangan Gimyung yang lainnya menarik putingnya. Membuat 'susu'nya berlomba-lomba keluar.
"G-Gimhh-MMNH!"
Splurt!
Seketika Seongeun ejakulasi untuk kedua kalinya karena Gimyung tiba-tiba memasukkan dua jarinya tanpa disadari. Seongeun tak tahu jika Gimyung memasukkan jarinya, karena terlalu menikmati tangan Gimyung yang berada di dadanya.
"Eh? Cepat sekali keluarnya?" Hanya deru nafas ribut yang menjawab pertanyaan Gimyung.
Gimyung lalu mengeluarkan kedua jarinya dan membalikkan tubuh Seongeun kembali. Wajah Seongeun memerah, saliva turun disudut bibirnya, mata pria itu menyayu, bercak merah keunguan memenuhi tubuh montoknya, air 'susu' yang meluncur dari kedua putingnya. Sebuah lukisan yang sangat teramat indah bagi Gimyung.
Agim sudah mengeras, meminta untuk masuk ke sarang. Namun Gimyung menahannya, ia masih ingin menggoda Seongeunnya lebih lagi.
"Gimyunghh..."
"Ya, sayangku?"
Wajah Seongeun makin semerah tomat. Ia melebarkan kakinya lebih lagi, membuat Gimyung sedikit terkejut dengan aksinya.
"Put it in, please?"
GAK. GAK BISA. MASA BODOLAH SAMA NIATNYA INGIN MENGGODA SEONGEUN. DIA GAK TAHAN.
Gimyung tersenyum miring, ia sedikit bangkit dan membuka handuk putihnya. Memampangkan Agim si penis berukuran besar, panjang, gagah nan berurat.
Penis Seongeun kembali menegang, tubuhnya mulai memanas. Seolah ingin disentuh. Padahal sudah sering mereka melakukan ini, tapi entah kenapa ia selalu gugup melihat kejantanan Gimyung.
"Want my dick, darl?" Seongeun mengalihkan pandangannya kembali ke Gimyung dan mengangguk kaku.
Gimyung tersenyum semakin lebar. Tapi bukan senyun konyol yang biasanya ia tunjukkan. Senyuman itu cukup membuat Seongeun yang biasanya bak reog menjadi kucing kecil. Eh, kalo sekarang anak sapi.
Ia merunduk, mendekati Seongeun. Mencium kembali bibir merah yang sudah membengkak karenanya. Seongeun melingkarkan lengannya di leher Gimyung, meremas sedikit bahu lebar itu tanda tak mampu mengimbangi ciuman Gimyung.
Gimyung lalu memutuskan sejenak tautan bibir mereka. "Jangan memintaku untuk berhenti ya, Kim Seongeun." ucapnya rendah.
Dan... permainan yang sebenarnya dimulai~
❛ ━・❪ ♠︎ ❫ ・━ ❜
Tebecehs|
- ad part 2 nya ya ges ya hehe ( ◜‿◝ ) 🔞🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒂𝒊𝒕 𝒅𝒆 𝑽𝒂𝒄𝒉𝒆 𝑺 [ Gimyung x Seongeun ]
Fanfiction❝ Susu? ❞ ❝ Susu. ❞ Gulp. ❝ Ini susu? ❞ ❝ Iya. ❞ ❝ .. Manis kaya pemiliknya. ❞ ❝ BUKAN NGEGOMBAL, BLOK. ❞ ─ intinya susu yang bo'ong. iyh tau gak manuk akal. 𝐃 𝐈 𝐒 𝐂 𝐋 𝐀 𝐈 𝐌 𝐄 𝐑 : 𝘚𝘦𝘭𝘶𝘳𝘶𝘩 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝙝𝙖...