ᴘᴇʀᴀᴍᴀʟ ᴀᴛᴀᴜ ᴅᴜᴋᴜɴ ?

1.7K 185 12
                                    

< 07:22 PM >

Gimyung dan Seongeun tengah kencan di Festival yang berada dekat dengan Apartemen mereka.

Keduanya menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Meski diselingi debat dan perkelahian kecil-kecilan. Namun mereka menikmatinya.

Sampai akhirnya, Seongeun kecapean main. Gimyung pun menyuruh kekasihnya itu duduk di kursi taman yang ada didekat mereka.

"Bentar ya, aku beliin minuman."

Seongeun mengangguk, "Jangan kelamaan. Biar kita balik cepet."

Gimyung mengiyakan dan segera melangkah pergi, membeli dua minuman dingin. Setelah membeli dia segera pergi menuju Seongeun. Namun niatnya terurungkan kala melihat tenda kecil dan seorang perempuan bersurai hitam legam yang duduk dibelakang meja.

Bukan, bukan ia tidak tertarik dengan perempuannya. Ia penasaran dengan benda bulat yang ada di meja depan perempuan tersebut serta kartu yang berceceran di meja itu.

'Peramal atau dukun ya?' 

Tapi sepertinya perempuan tersebut sadar akan pandangan Gimyung, dia tersenyum lalu menyuruh Gimyung untuk mendekat dengan tangannya.

Yang disuruh sedikit terkejut, awalnya dia gak mau. Takut disuruh ngelakuin hal nganu, tapi kepo juga.

'Sammy sayang, aa gabakal selingkuh kok!' pikirnya sembari memejamkan sejenak matanya. Kemudian melangkah ke tenda tersebut.

"Anda manggil saya, Bu?" ucap Gimyung ketika sampai di tenda tersebut.

Perempuan tersebut merengut kesal, "Ba bu ba bu, aku gak tua-tua amat kali. Gak liat muka cantik nan muda gini?!" sewotnya.

Gimyung garuk-garuk kepala, canggung. "O-oh.. iya, Tan."

"Matamu 'Tan'! Aku bukan setan!" protesnya lagi.

Gimyung tersenyum paksa dengan perempatan di kepalanya, 'Asu. Kalo bukan gara-gara kepo udah gue jebret nih ibu-ibu satu.'

"Jadi teh saya harus manggil apa?"

Perempuan tersebut memasang pose berpikir, manik birunya menatap Gimyung dari atas sampai bawah. "Panggil aku Nix."

Gimyung mengangguk meski agak gak nyaman, "Terus saya kenapa dipanggil ya?"

Perempuan yang dipanggil 'Nix' ini kembali tersenyum. 'SUS!' pikir Gimyung.

"Sebentar!" Perempuan tersebut segera mengacak-acak laci dibawahnya, "Aha!" ucapnya sambil kembali menegakkan tubuhnya.

Tak!

"Huh?" gumam Gimyung saat Nix meletakkan sebuah botol ramuan(?) di mejanya.

Nix tersenyum miring, "Untukmu. Aku tahu kau penasaran denganku, apakah aku peramal atau bukan. Bukankah begitu?"

Gimyung terkejut, 'Emang keliatan banget apa?!' pikirnya lalu mengambil botol ramuan berisi cairan berwarna biru tersebut, "I-ini?"

"Aku bukan memberikan itu padamu, tapi pacarmu," Gimyung otomatis menatap Nix kaget. "Tahu darimana? Anda melihat saya tadi?"

Bukannya menjawab Nix justru balik bertanya, "Kau tak lihat sekelilingmu? Sepi. Tendaku jauh dari Festival."

Gimyung otomatis melihat sekitar, ternyata beneran sepi. Matanya melotot, 'J-jangan-jangan..' paniknya.

"S-se-"

"Kugaplok muncungmu itu sampe bilang aku ini setan!" ucap Nix garang, membuat Gimyung segera menutup mulutnya. Nix mendengus kesal.

𝑳𝒂𝒊𝒕 𝒅𝒆 𝑽𝒂𝒄𝒉𝒆 𝑺 [ Gimyung x Seongeun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang