ᴋᴘɴ ᴀᴊᴀ ʙɪꜱᴀ. ʙɪꜱᴀ ɢᴜᴇ ɢᴇʙᴜᴋ

2.2K 181 19
                                    

Fwop!
Fwop!
Fwop!

"Ahh.. anghh!"

Sudah pukul berapa sekarang, Seongeun pun tak tahu. Yang ia tahu sinar matahari menyelip di balik gorden.

Lengket terasa di tubuhnya, bau sperma yang menyengat dimana-mana, dan perutnya terasa amat penuh. Penisnya pun lemas karena terus mengeluarkan banyak cairan putih kental itu.

Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa mendesah dan menyerukan nama pria diatasnya ini.

"Gi-Gimyunghh.. ahh... st-stop.. ak-akuhh..-AHNGH!" Seongeun mendongakkan kepalanya ketika Gimyung menusuk tepat disweet spotnya.

THRUST!

Splurt! Splurt!

Seongeun kembali keluar. Tapi itu tidak menghentikan Gimyung, dia justru semakin mendorong kejantanannya ke lubang Seongeun.

"AH! G-Gimyunghh! P-Pelangh..! Ah.. a-aku baru keluarhh..!"

Kenapa Seongeun menggunakan aku-kamu sekarang? Itu karena Gimyung yang menyuruhnya. Jika ia tidak melakukannya, pantatnya yang jadi sasaran tamparan Gimyung. Kini pun pantatnya penuh cetakan tangan yang memerah disana karena awalnya dia tak mendengarkan Gimyung.

"Bukankah tadi sudah aku bilang, jangan memintaku berhenti, sayang?" Gimyung nanya lembut tapi beda sama gerakannya yang cepat membuat tubuh Seongeun terhentak-hentak kasar.

PLAK!

"NGH!" Seongeun melengkungkan tubuhnya, menahan rasa perih yang mendera kulitnya.

Sret!

Gimyung mengangkat pinggang Seongeun, membuat penisnya terdorong semakin dalam.

"Gi-Gimyunghh.. a-aku u-udah gak bisa-..!" Gimyung tak mendengarkannya.

Seongeun membelakkan matanya, tubuhnya seolah tersengat listrik. Ia ingin keluar, tapi kali ini ia merasa berbeda, perutnya terasa tergelitik. Sangat berbeda dari ejakulasi biasanya.

Sadar Seongeun akan pelepasan, Gimyung bergerak cepat.

"G-Gim..! I-AH!" Tubuh Seongeun bergetar hebat, manik legamnya berputar sampai menampilkan sklera putih.

SQUIRT! Splurt!

Seongeun kembali keluar, disusul Gimyung. Pria itu memejamkan matanya sejenak ketika menembakkan spermanya lagi ke dalam Seongeun.

Dan saat Gimyung membuka matanya, ia dikejutkan dengan cairan berwarna bening kekuningan mengucur tak henti dari penis Seongeun. "S-sammy..!"

Gimyung segera mengeluarkan miliknya, membuat spermanya keluar dari anal Seongeun yang sementara waktu mungkin susah tertutup.

"H-hungh.. nghh.." Liquid bening dari matanya kembali turun.

Perlu waktu 1 menit sampai cairan tersebut terkuras, isakkan kecil mulai keluar dari bibir Seongeun. Ia menutupi wajahnya. Takut mendapatkan wajah jijik Gimyung padanya.

"Hngs.. ma-maaf.." ucap Seongeun dengan suara paraunya. Ia semakin menangis kala tak mendengar suara Gimyung.

Seongeun sedikit berjengit ketika merasakan pipinya dibelai penuh kasih, "Sayang.. liat aku dulu ya?" nada lembut yang familiar itu memanggilnya. Seongeun menggeleng pelan.

Melihat itu Gimyung langsung mengangkat tubuh Seongeun ke pangkuannya. Membuat cairan miliknya semakin meleber keluar dari anal Seongeun dan urine Seongeun ikut mengucur turun serta si empu yang terkejut.

Seongeun segera mendorong dada Gimyung, "G-Gimyung, jorok! Pipis aku-"

Cup!

Gimyung mengecup dahi, mata, hidung, dan bibir Seongeun. Membuat prianya berhenti berbicara.

"It's okay, sayang. Kalo jorok, yaudah bareng-bareng. Nanti bisa dibersihin juga. Jangan salahin diri kamu. Aku yang gak bisa ngendaliin nafsuku pas ngeliat kamu kaya gini, sampe buat kamu gak bisa cum lagi." ucapnya seraya mengelus bekas air mata Seongeun.

"... I'm truly sorry, my love." Gimyung mencium tangan Seongeun.

Mata Seongeun memanas. Hatinya terasa lega. Ia langsung menarik Gimyung. Memeluk pria itu supaya tidak bisa melihatnya menangis.

Seongeun memukul pelan kepala Gimyung, "Elo mah selalu sangean!" pekiknya membuat Gimyung terkekeh gemas.

"Enggak aku-kamu lagi nih?~ lucu tau kalo kamu lagi ngomong kaya gitu."

"GAK!"

Setelah sedikit bercanda, Gimyung menggendong Seongeun menuju kamar mandi.

Seongeun sih seneng diperlakuin kaya gitu, cuma ada yang buat dia kesel. Karena kenapa pantatnya serasa ditusuk y?! Seongeun melirik Gimyung galak.

"Gimyung, gue tampol lo ya."

Gimyung mencebik, "Kok aku yang dimarahin? Agim yang bangun sendiri, sayang!"

"Gue potong baru tau rasa lo."

"Yah! Jangan gitu~! Nanti yang angetin kamu siapa? Satu ronde lagi aja deh! Ya, ya?"

"Ini bukan pasar. Gak ada tawar-menawar."

"Satu kali ayy~! Janji abis itu enggak lagi!"

Seongeun memutar bola matanya bosan, "Gx y, bgst."

Tapi meskipun sudah ditolak pada akhirnya Agim kembali ke sarangnya, sampai Seongeun kehilangan kesadaran karenanya.

Dan Gimyung baru sadar dari kendali Agim pas ngeliat kekasihnya pingsan dengan tubuh terlumuri sperma dan urine serta dipenuhi bercak merah keunguan yang bertambah banyak, bahkan wajah Seongeun pun terkena sperma Gimyung. Terutama bagian mulut.

Brutal.

"Mampus. Sammy gue ngambek abis ini." - Agim & Gimyung.

❛ ━・❪ ♠︎ ❫ ・━ ❜

Tebecehs|
- enih part duanya (⁠ ⁠'⁠◡⁠‿⁠ゝ⁠◡⁠'⁠)🔞😘

𝑳𝒂𝒊𝒕 𝒅𝒆 𝑽𝒂𝒄𝒉𝒆 𝑺 [ Gimyung x Seongeun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang