ʙᴀᴅᴀɴɴʏᴀ ʙᴇꜱᴀʀ, ꜱᴜᴋᴀɴʏᴀ ɴᴇᴛᴇ

2K 180 9
                                    

< 03:10 AM >

Sepasang kekasih itu masih terlelap dalam mimpinya. Sebelum salah satu dari mereka menggeliat gelisah, perlahan dia membuka matanya.

Seongeun menundukkan kepalanya sedikit, menemukan Gimyung yang menenggelamkan kepalanya di dadanya. Ternyata putingnya masih diemut oleh bibir bercodet itu. Padahal sudah berkali-kali ia katakan pada Gimyung, jika putingnya tak bisa mengeluarkan apa-apa tapi Gimyung tetap ngotot minta ngemut.

'Badan doang gede.' Dengan hati-hati ia memundurkan tubuhnya, melepaskan emutan Gimyung dari putingnya sampai membuat bunyi,

Plop!

"Sshh.." desisnya, Seongeun melirik sinis si pelaku yang masih terlelap. Kalau Gimyung gak tidur mungkin udah kena tampolan darinya.

Ia beranjak dari ranjang, melangkah ke kamar mandi. Setelah dari kamar mandi, Seongeun pergi ke dapur untuk mengambil air putih.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sementara itu di kamar. Gimyung ikut membuka matanya karena merasa mulutnya kehilangan empengnya, ia melihat sekeliling dan tak menemukan Seongeun. Segeralah ia bangkit untuk mencari kekasihnya itu.

Ia berjalan menuju ke dapur dengan nyawa yang masih belum terkumpul penuh, "Sammy~" rengeknya.

Mendengar itu Seongeun menoleh, menemukan Gimyung yang berada di ambang pintu dapur, "Lah? Bangun juga?"

Tapi Gimyung tak menjawab pertanyaan Seongeun. Pria itu malah mengucek matanya beberapa kali seraya menatap Seongeun, netranya melebar. Ekspresinya menunjukkan seolah ia kaget dengan apa yang ia lihat.

'THE FUCK?! I-ini m-m-mata gue gasalah liat kan?! Apa mata gue katarak kayak si Yohan?!'

Seongeun menaikkan satu alisnya heran, 'Kenapa lagi dia?'

"Woi."

"..."

"Gim."

"..."

Guratan kesal mulai muncul di kening Seongeun karena Gimyung tak menjawab panggilannya, "Kim Gimyung!" pekiknya kesal. Membuat Gimyung terlonjak sadar.

"S-Sam.. i-itu..!" Kening Seongeun mengkerut, "Itu paan?!"

"I-itu! D-di k-ke-kepala kamu..!" panik Gimyung.

Seongeun makin bingung, dikepalanya emang ada paan? Arwah? pikirnya. Ia mendongak tapi hanya menemukan atap Apart, "Apaan sih?! Gak usah gajelas lo!"

Gimyung langsung melangkah cepat ke arah Seongeun, menarik tangan Seongeun ke kepala si empu.

"Lo apaan—" protesan Seongeun terhenti kala telapaknya merasakan sesuatu yang cukup kecil.. keras.. dan tumpul?! Matanya ikut melotot tak percaya, "I-ini a-APAAAN?!"

"G-Gim.. j-JANGAN BERCANDA!" Gimyung segera menggeleng cepat, "Enggak! Aku serius!"

Seongeun langsung menaruh kasar gelas yang ia pegang dan berlari ke kamar mandi, lebih tepatnya ke kaca wastafel. Gimyung pun hanya mengikuti Seongeun, ia masih shock.

Netranya kembali membulat ketika melihat pantulan dirinya. Di kepalanya terdapat tanduk kecil, tepat dibawah tanduk tersebut juga ada telinga hewan.

"ANJING?! EH— SAPI?!" Yup. Seo Seongeun berubah menjadi sapi.

Dia menyentuh bagian belakangnya, berniat memeriksa. Seongeun berjengit kaget ketika ia menyentuh sesuatu yang membuat tubuhnya merasakan sengatan listrik. Ekor.

"BAJINGAAAANNNNNN!"

❛ ━・❪ ♠︎ ❫ ・━ ❜

Tebechs|

— nomen ganteng idamanfak pencitraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— nomen ganteng idaman
fak pencitraan

nakal tapi tampan 😎

𝑳𝒂𝒊𝒕 𝒅𝒆 𝑽𝒂𝒄𝒉𝒆 𝑺 [ Gimyung x Seongeun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang