ASYLA|| Gelang Hitam

17 1 0
                                    

Doa mengudara, meminta sesuatu yang lama ia damba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doa mengudara, meminta sesuatu yang lama ia damba. Yang bisa ia lakukan hanya menunggu dan berusaha. Namun, Kata kapan selalu meluncur dengan tak tahu malunya.

🌷🦄

"Hati-hati ya sayang. Bekalnya jangan lupa dimakan oke?" pinta seorang wanita paruh baya yang tetap cantik di usianya. Bening, mengusap lembut surai putrinya.

Mentari tersenyum hangat lantas mengangguk. "Mamah juga jangan lupa makan! Nanti pulang sekolah aku mampir ke butik ya!"

Bening menggeleng kuat, "Gak usah, kamu istirahat aja. Anak mamah gak boleh kecapean. Minggu depan kamu ada pemotretan juga'kan?"

"Iya mah. Yaudah Mentari sama papah berangkat dulu ya! Dadah mamah!" pamitnya lalu menyium pipi dan tangan sang ibu tercinta.

"Dadah sayang! Hati-hati nyetirnya Pah!" perintah Bening kepada sang suami.

Rahadian mengangguk patuh dan membuat flying kiss dengan jahilnya. Membuat Mentari tertawa riang melihat kelakuan papah dan reaksi mamahnya.

Yang tanpa sengaja matanya melirik Asyla yang terdiam di daun pintu. Tampak kikuk ketika mata mereka bertemu.

Mentari tersenyum lembut, "Aku duluan!"

Membuat Asyla yang sedari tadi diam mau tak mau membalas senyuman dan melambaikan tangannya ketika gadis anggun itu melakukan hal serupa.

Setelah mobil menghilang dari pandangan, Asyla melirih sedih. Seperti biasa, tak ada ajakan atau hal lainnya.

Kapan aku bisa berangkat sekolah bareng papah terus dikasih bekal sama mamah?

"Ehem!"

Asyla berjingkrak kaget mendengar deheman keras itu. Membuat ia langsung menoleh ke samping, tepat mamahnya menatap datar.

"Mah aku berang—"

"Kamu ngalangin jalan!" potong Bening dingin.

"Eh! Maaf mah!"

Bening berlalu masuk begitu saja setelah Asyla menepi. Tangan yang terulur pun ia abaikan begitu saja.

Sakit.

Asyla sakit sekali diperlakukan seperti ini selama bertahun-tahun. Kapan wanita itu mau melirik dirinya dan menganggapnya anak? Kapan ia bisa merasakan seperti Mentari yang disayang sedemikian rupa oleh pasutri itu?

BLUE SKY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang