ASYLA || Mimpi Buruk

118 31 41
                                    

Assalamualaikum..
Hai, apa kabar?
Mau nanya dong, apa harapan kalian di awal bulan Juli ini?

Apa minta buat cepat-cepat moven on dari mantan?
Cepat-cepat melepas gelar jomblo?
Atau kayak Asyla, berharap supaya doi cepat peka?

Yang paling penting, semoga covid-19 ini cepat hilang. Aamiin.

Pandanganmu begitu teduh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandanganmu begitu teduh. Rasanya aku seperti terjatuh, bahkan ingin berlabuh. Tapi kamu datang ketika berkeluh. Menyakinkan diri bahwa kau hanya sekadar butuh.
Semua yang berderap pun tahu, bahwa aku terlalu senyap untuk kamu yang gaduh.

🥀

"Langit, gue mau cerita," ujar seseorang yang sedang menonton TV di sebuah apartment.

Yang dipanggil Langit, menoleh malas. "Tumben cerita, biasanya nulis jurnal kek cewek."

"Ck! Dengerin dulu napa!" protes pemuda itu.

"Penting emang? Kenapa gue harus dengerin cerita Lo? Apa manfaatnya buat gue?" gerutu Langit.

Sebuah anggukkan dan raut serius ia dapatkan.

"Ini antara hidup dan mati gue."

Langit terdiam, tapi tak lama ia tertawa keras. Kocak banget, hidup dan mati katanya. "Alay Lo!"

"Gua serius Langit!" tegas pemuda di depan Langit.

"Oke-oke gue dengerin. Kenapa? Ada apa?" tanyanya dengan sisa-sisa tawa.

Hening beberapa saat.

"Gue lagi jatuh cinta," lanjutnya seraya menatap jendela dengan sorot menerawang.

Langit menyemburkan tawa sampai terjatuh dari sofa. Jatuh cinta? Sampai bawa-bawa hidup dan mati?

"Langit Biru!"

Langit menyatukan telapak tangannya, meminta maaf. Namun, bibirnya tak bisa berhenti tertawa.

"Lo bisa jatuh cinta?" celetuk Langit setelah tawanya reda.

"Buseeeettt. Lo ngomong gitu kayak gue bukan manusia aja!" ketusnya.

Langit mengibaskan tangannya. Kembali bermain handphone karena tak minat membahas topik ini.

BLUE SKY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang