Jangan lupa vote dulu sebelum membaca.
.
.
.
Happy reading.Vanya yang mendengarnya pun mendongak betapa terkejutnya dia bahwa yang tadi berbicara adalah ray.
Vanya pun melirik kearah teman temannya untuk meminta persetujuan, saat melihat teman temannya yang mengangguk dia pun mempersilahkan ke tiganya untuk duduk.
“makasih” ujar ray, yang hanya dibalas anggukan dari ke empatnya.
“gus, pesenin gih!! Gue nasi goreng sama minumnya es the aja” tinta axel dengan pandangan mengarah ke arah clarisa yang sedang makan.
“ckk, kok gue sih noh rey juga bisa” protes bagus menatap sebal kepada axel yang sedari tadi memperhatikan clarissa.
“lo denger gue nggak sih” geram bagus karena di kacangin. Diapun bersiap untuk memukul bagus tapi ada tangan yang menghalanginya.
“udah deh lo nggak usah banyak bacot, capek gue dengerin bacotan lo yang nggak ada gunanya” ujar rey memutar bola mata dengan malas dan perlahan menurunkan tangannya dari pergelangan tangan bagus.
“kok gitu sih, gue merasa jadi babu lo pada deh” sebal bagus karena dirinya selalu di suruh memesan makanan.
“emang muka lo pantes sih jadi babu” jawab rey dengan nada bicara yang mengejek.
Bagus yang mendengarkannya pun bersiap memukul rey tapi ada yang sedang meliriknya.
“udah deh lo berdua yang pesen nggak usah bantah gue udah laper” sunggut axel dengan menatap tajam keduanya dan memberikan tiga lembar uang berwarna biru.
Bagus yang melihat itupun menurunkan tangan nya dan dengan cepat mengambil uang yang di sodorkan axel dengan mata yang berbinar.
“lah kalau gini kan dari tadi nggak usah banyak bacot” sahut bagus dengan tangan menarik rey menuju ke stand makana.
“lah bener nih yang dikatakan si curut” ujar rey dengan bersiap untuk berjalan kea rah stand makanan karena tarikan yang dibuat oleh bagus.
Axel yang mendengar dan melihat tingkah keduanya pun hanya bisa geleng geleng kepala dengan tersenyum tipis.
Sebenarnya tadi saat dia sedang asik asiknya memperhatikan clarissa dia melihat clarissa yang menghela nafas gusar seperti sedang terusik.
Sehingga tau bahwa gadis itu tengah jengah dengan tingkah sahabatnya.
Dan dia pun dengan cepat melirik temannya dengan tajam dan mengeluarkan uang.Sementara clarissa dan teman temannya yang mendengar celotehan keduanya puh jengah hingga secara tidak sadar mereka menghela nafas gusar secara bersamaan.
“kalau tau gini mending nggak usah gue izinin buat duduk” batin mereka yang tertekan.
“maaf ya temen temen gue emang gitu” ujar axel meringis tidak enak dengan clarissa dkk.
“santai wae brader” jawab juan yang bersiap akan memasukan pentolnya ke dalam mulut dengan mengalihkan pandangannya kearah axel.
Axel yang mendengarnya pun hanya mengangguk dan juga senyum lebarnya.Tidak lama kemudian datang lah pesanannya dengan cepat pun dia melahap makanannya.
Setelah mereka selesai makan pun mereka menyempatkan bercanda gurau karena masih ada waktu sebelum masuk (- clarissa) yang sedari tadi hanya menjadi penonton dan pendengar.
Bagas pun ber inisiatif mengajak bicara clarissa. “emm claa, gue boleh nanya nggak” ujar axel dengan nada bicara yang ragu, sementara clarissa yang di tanya hanya menaikan satu alisnya seolah berkata apa.
Axel yang melihat itupun bertambah gugup “emmm, lo udah punya pacar belum” tanya axel dengan pandangan yang terus melihat kearah clarissa.
Sedang kan teman temanya yang mendengarnya pun langsung berhenti bercanda dan memusatkan perhatiannya kearah axel dan clarissa.
Sedangkan clarissa yang ditanya begitu hanya mengernyitkan dahinya bingung, tidak lama kemudian diapun menggelengkan kepalanya.
Axel yang melihatnya pun bernafas lega. Sementara teman temannya menatap bingung kearah axel.
Tidak lama kemudian salah satu dari mereka pun menyeletuk hingga membuat mereka tersadar apa yang sedang terjadi.
“wahh ada yang poling in lope nie yeee” celetuk vanya dengan senyuman yang mengembang dan juga menaik turunkan alisnya berniat menggoda axel.
“wihh pak boss nih diam dian demen sama neng clariss” sahut rey dengan senyuman dan raut wajah tengilnya, sehingga orang yang melihatnya ingin menabok.
Riko, juan, bagus yang mendengar teman temannya mengejek axel pun ikut ikutan sehingga muncul serembut merah yang menjalar dari wajah sampai telinga milik axel.
Teman temannya yang melihat itu pun bertambah gencar untuk menggoda.
Sedang clarissa yang pendengarnya memutar bola mata nya malas dan bersiap untuk pergi.
“gue duluan” ujar clarissa dengan beranjak dari tempat duduk.
Bagas yang melihat itupun semuanya dengan tatapan tajam setelah itupun dia ikut beranjak dari duduknya dengan waja kesalnya.
Teman teman bagas yang melihat itu pun ikut beranjak dari duduknya dengan mulut yang masih berkomat kamit untuk menggoda axel.
****
Setelah pulang sekolah clarissa pun pulang ke rumah bersiap untuk istirahat.
Sesampai nya di kamar dia pun bergegas untuk mandi dandan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Setelah itu dia merapikan sajadah dan mukenanya dan bersiap untuk tidur karena nanti malam ada yang harus dia lakukan.
.
.
.Sebelumnya aku mau jelasin kalau Axel dkk dan Clarissa itu udah kenal cuman tidak pernah bertegur sapa, hanya kenal nama saja.
Dan tadi saat Axel berjalan ke kantin dia tidak sengaja melihat Clarissa berjalan di koridor dan senyumannya yang jarang di tunjukan.
Dan yang membatin tadi adalah Axel.
Dan tadi saat mau ke kantin Axel ada perlu sebentar dan saat memasuki kantin ternyata semua meja penuh dan yang tersisa di meja Clarissa yang masih ada tempat kosong.
Udah sih gitu aja sih.
.
.
.Cast.
LEONIEL ALEXAND.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AND MY SECRET (Hiatus)
Teen Fiction⚠️Mengandung kata-kata kasar⚠️ ⚠️ Adegan kekerasan ⚠️ ***** "Ahh, betapa mengemasnya gadis itu" gumamnya dengan tersenyum tipis saat melihat kejadian tadi, bahkan saking tipisnya senyumnya bahkan bodyguard nya pun tidak melihat dan mendengar apa yan...