bab 7

46 10 22
                                    

Jangan lupa vote ⭐
.
.
.
Happy reading. 📖

*

****

"Ini tuan dokumen yang tadi malam anda minta." Ujar tangan kanan yang bernama FELIX ADERSON dipanggil Felix.

Sang tuan pun menerimanya cepat dan membacanya dengan teliti tulisan yang ada di dalamnya.

Disitu tertulis data dari seorang gadis
Nama : Clarissa Amberica
Umur : 18 tahun
Alamat: Jalan merpati no.30 blok A.
Setatus: Seorang pelajar.
Orang tua: Kevin Hanafiah dan Ayu
Monica (alm).

"Maaf tuan saya hanya bisa mendapatkan data itu saja, karena saat hacker yang meretas data lebih jauh tiba-tiba komputer yang digunakan mati karena banyak-banyak virus yang masuk." Jelas Felix dengan menundukkan kepalanya.

"Ahhh, ternyata gadisku bukan orang sembarangan" gumam sang pria yang bernama JEFFRY KING XAVIER pun bersmirik, dia kerap di panggil Xavier. Yang saat ini sedang memperhatikan foto Clarissa dengan tangan yang sibuk mengelus foto Clarissa.

kalau kalian menebak jika dia adalah sang tuan pun maka jawabannya adalah benar.

"Bukan kah dia sangat serasi dengan ku Felix?," Tanya Xavier dengan pandangan yang masih mengarah kepada foto Clarissa.

"Hah, maaf tuan?," Jawab Felix dengan seperti nada bertanya.

Xavier yang mendengarnya pun menatap tajam sang tangan tangan yang notabennya adalah sahabatnya.

Felix yang di tatap begitu dengan cepat cepat menjawab. "Ahhh, benar tuan nona Clarissa sungguh serasi jika di sandingkan dengan anda.

Xavier yang mendengarnya tersenyum lebar, Felix yang melihatnya pun begidig ngeri karena saat tuan nya tersenyum akan ada hal buruk yang akan terjadi.

Felix yang malang dia tidak tahu saja bahwa sang tuannya itu sedang di mabuk cinta kepada gadis yang masih berumur 18 tahun.

******
Skipp Clarissa.

Kelas.

Saat Clarissa menyelesaikan nyanyian nya dia mendapatkan sorakan dan pujian dari teman sekelasnya. Sedangkan Clarissa yang mendengarnya pun tersenyum tipis.

"Makasih," ujarnya.

"Sans aja kali claa, emang suara Lo itu bagus banget tau sampai nohh si Caca nangis kejer Lo buat" jawab diki dengan menunjuk Caca yang sedang mengelap ingusnya.

Clarissa yang mendengarnya terkekeh pelan, sedang kan Diki bergidik ngeri saat melihat Caca yang menarik ingusnya.

"Apa Lo lihat lihat," sinis Caca.

"Lo jadi cewek jorok banget sih," ucap Diki dengan memandang jijik kearah Caca.

Sedangkan caca melotot kan matanya saat mendengar ucapan Diki, dia kemudian memiliki ide jahil untuk mengerjai mulut combreng Diki.

Dia maju ke depan degan cepat dia melemparkan tisu bekas ingusnya ke wajah Diki.

Dan terlihat lah badan Diki yang tegang dengan mata yang melotot ke arah tisu yang sekarang sudah jatuh ke lantai. Tidak lama kemudian dia tersadar dan langsung mengejar Caca.

Sedangkan caca sudah berlari terlebih dahulu saat dia mendapatkan alarm bahaya.

"Woyy, caaa berhenti nggak Lo!!," teriak diki.

Caca yang mendengarnya pun menjulurkan lidahnya untuk mengejek Diki, dan terbukti dengan wajah Diki yang merah padam menandakan bahwa dia sedang emosi.

Sementara teman sekelasnya hanya menggelengkan kepalanya. Hingga salah satu dari mereka menyeletuk. "Gue do'a in moga jodoh tuh mereka berdua."

ME AND MY SECRET (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang