[7] Prince and Queen

19 2 0
                                    

Setelah bel pertanda selesainya waktu istirahat berbunyi, Arjuna dan panitia yang lain segera beres-beres dan keluar ruangan. Meskipun mereka menjadi panitia Pemilihan Leader Oster, tetapi pelajaran tetap menjadi nomor satu. Hal ini dikarenakan mereka harus mendapat nilai yang bagus untuk melanjutkan pendidikan.

Arjuna keluar dari ruang panitia diikuti Theresa dan Vito di belakangnya. Arjuna tersenyum kecil melihat Vito yang mengajak Theresa berbicara, meskipun Theresa masih terlihat canggung.

Arjuna menghampiri Auryn ketika melihatnya merapikan stan pendaftaran seorang diri.

"Loh Yasmin mana Ryn?"

"Udah balik ke kelas, Kak," jawab Auryn sambil tersenyum.

"Kenapa dia gak bantuin kamu sih? Emang ya tu cewek, manja banget!" sindir Arjuna.

Auryn terkesiap. Ia tidak menyangka Arjuna bisa berkata seperti itu. Tapi memang benar, ia sendiri juga merasa sedikit kesal dengan Yasmin.

"Oh iya gimana pendaftaran hari ini? Udah berapa orang yang daftar?" tanya Arjuna sambil membuka form pendaftaran yang masih berada di atas meja.

"Baru aja satu, Kak" balas Auryn.

"Beneran cuma satu?" ucap Vito yang tampak tertarik. Ia ikut melihat form pendaftaran itu.

Arjuna mematung. Raut wajahnya terlihat kaget melihat nama di urutan pertama dan satu-satunya yang ada di form pendaftaran itu.

"Jun?" tanya Vito melihat reaksi Arjuna yang seperti itu.

"Aaa.. Engg... Enggak papa. Nanti juga bakalan ada yang daftar lagi," respon Arjuna dengan cepat.

"Gue balik ke kelas dulu ya. See you," ucap Arjuna lagi. Ia berlari kecil meninggalkan aula.

"Kak Arjuna kenapa, Kak?" tanya Auryn pada Vito.

"Enggak tau. Kalian gak balik ke kelas?" tanya Vito sambil melirik Auryn dan Theresa bergantian.

"Balik kok, Kak."

"Ya udah, gue duluan ya. Jangan lupa kunci pintu ruang panitia," jelas Vito sambil tersenyum.

"Siap Kak," balas Auryn sambil tersenyum juga. Sedangkan Theresa hanya mengangguk di tempatnya berdiri.

Auryn segera mengunci pintu ruangan kemudian menyejajarkan langkahnya dengan Theresa yang selalu berjalan lebih dulu meninggalkannya.

"Tadi Kak Vito ngomong apa, Re?" goda Auryn sambil menyenggol lengan Theresa.

"Bahas laporan hari ini,"

"Masak sih cuma bahas laporan?"

Theresa berdecak sambil melirik Auryn dengan malas.

"Iya iya becanda," ucap Auryn cekikikan.

"Oh iya Re, ekspresi Kak Arjuna kok aneh banget waktu liat form pendaftaran tadi?" tanya Auryn. Ia sedang dalam mode serius dan penasaran saat ini.

"Emangnya siapa yang daftar?" tanya Theresa yang seketika menjadi penasaran juga.

"Kak Quin,"

"Oooo... Mungkin karena mereka Prince and Queen kali,"

"Ah iya. Bener juga ya, pintar banget lo Re. Gak salah deh juara umum angkatan,"

Theresa hanya diam menanggapi perkataan Auryn.

"Tapi kok wajah Kak Arjuna kayak tegang gitu?" tanya Auryn lagi. Ia sedang berpikir keras mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri.

"Mungkin... karena mereka rival? Juara umum 1 dan 2," jawab Theresa yang sebenarnya tidak yakin dengan ucapannya sendiri.

"Masuk akal sih," ucap Auryn. Ia bahkan tidak sadar Theresa sudah menaiki tangga.

THE LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang