Ms. Renata memasuki kelas X BAHASA 1. Di belakangnya mengekor seorang lelaki yang tadi pagi menjadi pusat perhatian siswa-siswi SMA Taraksa.
Auryn yang melihat kedatangan lelaki itu langsung memegangi kepalanya yang tiba-tiba merasa pusing. Ternyata benar laki-laki itu sekelas dengannya.
"Anak-anak hari ini kelas kalian kedatangan anggota baru. Silahkan untuk memperkenalkan diri," ucap Ms. Renata.
"Halo teman-teman! Perkenalkan nama saya Gerald Rivaldo. Biasa dipanggil Gerald. Mohon kerja samanya untuk beradaptasi di sekolah ini," ucap laki-laki itu sambil tersenyum.
Siswi di kelas X BAHASA 1 menjadi riuh karena kedatangan siswa baru itu. Hanya Auryn yang tampak bingung di tempat duduknya.
Tunggu-tunggu. Tadi pagi mamanya bilang nama laki-laki itu adalah Galih. Tetapi ketika memperkenalkan diri namanya tiba-tiba berubah menjadi Gerald?
Auryn bingung sendiri dengan apa yang baru saja ia dengar. Tanpa ia sadari Gerald sudah berjalan melewatinya dan duduk di belakangnya.
"Hei,"
Gerald menepuk bahu Auryn pelan namun mampu membuat Auryn terkejut hebat.
Auryn mengernyit melihat Gerald yang duduk di belakangnya. Namun setelah ia cermati, wajar saja lelaki itu duduk di belakangnya karena tidak ada bangku kosong selain bangku di belakangnya.
"Apa gue bilang? Kita sekelas kan," ujar Gerald sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Auryn.
"Gimana bisa? Lo sogok guru, huh?" tanya Auryn dengan pelan yang dibalas Gerald dengan gerakan bahu yang terangkat.
Sebenarnya Gerald bersusah payah meyakinkan guru agar ditempatkan di kelas X BAHASA 1 dengan dalih memiliki kenalan di kelas ini. Ms. Renata yang merupakan wali kelas X BAHASA 1 langsung setuju karena mengingat terdapat satu bangku kosong di kelas itu.
Auryn beralih menghadap depan. Namun penasaran akan suatu hal, ia menghadap belakang lagi.
"Kenapa nama lo bisa jadi Gerald? Tadi pagi masih Galih,"
Perkataan Auryn membuat aktivitas Gerald yang sedang mengeluarkan buku dari tasnya terhenti. Ia menatap Auryn dengan datar.
"Gerald Rivaldo. Darimana dapat Galih?" tanya Auryn lagi.
Gerald mendekatkan wajahnya kepada Auryn membuat Auryn refleks memundurkan wajahnya.
"Sstt! Diem-diem. Cuma nyokap gue, nyokap lo, dan lo yang tau nama Galih," ucap Gerald dengan serius.
Auryn semakin heran dengan lelaki itu.
"Auryn! Ada apa di belakang?" tanya Ms. Renata tiba-tiba. Ia sedari tadi memperhatikan Auryn yang terus berbicara dengan Gerald. Ia pikir Auryn tidak mendengarkan apa yang ia sampaikan.
"Saya tanya dia tentang jadwal pelajaran, Miss," jawab Gerald.
"Oh baguslah. Kamu tanya saja sama Auryn. Dia peringkat satu di kelas ini," terang Ms. Renata.
Gerald mengangguk-angguk sambil melirik Auryn. Sementara Auryn segera duduk menghadap depan lagi.
Pandangan Auryn bertemu dengan Lila dan beberapa siswi lain yang menatapnya tidak suka. Setelah ini pasti mereka tambah tidak menyukai Auryn karena melihat kedekatannya dengan Gerald.
******
Bel pertanda waktu istirahat berbunyi. Ms. Renata segera keluar kelas setelah menutup pembelajaran hari ini.
Auryn bangkit dari tempat duduknya. Ia harus segera ke aula untuk membuka stand pendaftaran Leader Oster karena hari ini merupakan hari terakhir pendaftaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEADER
Mystery / ThrillerThe Leader menceritakan bagaimana persaingan siswa siswi SMA Taraksa untuk menjadi Leader Oster angkatan ke-2. Selama pemilihan hal-hal yang tidak diketahui siswa siswi dan para guru mulai terungkap. Beberapa siswa siswi yang berkaitan dengan Leader...