PERTEMUAN

37 0 0
                                    

Ada quotes dari jalaludin rumi yang masih aku ingat, apa yang hilang darimu akan kembali dalam wujud yang berbeda.

Pertemuan mereka sebenernya tak istimewa sama sekali ataupun diluar nalar manusia, yang hanya bisa di kehendaki oleh tuhan yang berperan begitu ekstra hanya untuk mempersatukan mereka berdua.

mau bagaimanapun ibu iyos tukang seblak kesukaan lara adalah orang tua joko, joko suka ikut membantu di warung saat libur kerja, beberapa kali lara beli seblak yang melayani adalah joko, jangan di sangka joko ini hebat sekali membuat seblak, bahkan sebenarnya lara lebih suka seblak buatan joko dari pada ibu iyos.

Setiap sore Joko suka mengajak lara kepasar untuk membeli bahan-bahan dagangan, lara sangat senang di ajak kepasar, hanya untuk memakan gulali tradisional yang di cetak berbentuk macam macam binatang.

Hari-hari pun berlalu mereka semakin akrab, kemungkinan besar penyebab lara sering telat pulang kerumah dan joko lebih sering jaga warung, mereka sering menghabiskan waktu berdua ngobrol dan tertawa saat warung sepi pembeli, lara sangat senang mendengarkan joko bercerita tentang pengalaman-pengalamannya yang absurd,

Tiba tiba awan mendung, angin bertiup sangat kencang, sepertinya akan turun hujan, joko sibuk membuka terpal agar tidak kehujanan, sehabis membuka terpal joko membuatkan dua cangkir teh untuk mereka berdua, lalu menaruh nya di meja, tiba tiba susana pun menjadi hening, joko membakar rokoknya, lara melamun sambil menatap air hujan yang turun ke aspal jalan, wajah nya berubah murung seperti memikiran sesuatu yang berat, entah mengapa joko pun bingung melihatnya, joko berpikir apakah wanita selalu saja susah di tebak moodnya,

lara pun bertanya pada joko, "apakah waktu akan selalu merubah segalanya?" pertanyaan yang filosofis dari lara

hujan pun bertambah deras sambil mengisap rokok dalam dalam lalu mengehembuskannya "apa ada di dunia ini yang tak berubah?" "kan memang sudah semestinya perubahan itu terjadi karna segala sesuatu yang berfisik akan berubah mungkin itu yang dinamakan mekanisme dunia" ucap joko sambil mengulus ubun ubunnya tak puas dengan jawaban joko yang terkesan kaku dan hanya bersifat umum yang biasa kita temukan di wikipedia

"ihh,bukan ke arah itu maksud aku joko!" bentak lara, tiba tiba lara merebut rokok dari tangan joko lalu menghisapnya, joko pun kaget ternyata lara merokok

"ini aku tidak salah melihat kamu merokok?"

"iya memang, kamunya saja tidak mau bertanya" jawab lara dengan nada nyeleneh

ketika lara sedikit tenang ia pun kembali bertanya "apa waktu itu akan merubah perasaan seorang?" apa cinta itu adalah bahan bakar dari kehidupan apa itu bisa di isi kembali jika habis?" tatapan lara yang serius

joko pun melongo dengan pertanyaan lara, sepertinya joko memang tak punya jawaban untuk pertanyaannya, dan joko lebih memilih untuk mengalihkannya

"Ini pertanyaan terlalu berat, bukan berarti aku tak memiliki jawabannya, aku tidak mau wajahku menjadi lebih tua karena memikirkan hal-hal seperti itu "ledek joko sambil tertawa

lara langsung cemberut tak terima dengan jawaban dari joko, lara pun memukul mukul pundak joko "kamu curang joko, kamu curangggggg!" dumel lara lara pun ngambek sambil memanyungkan bibirnya, tak ingin lara ngambek, joko takut ini akan berlangsung berhari-hari, joko berjanji untuk mengajak lara main di malam minggu

dengan nada merayu "maafkan aku lara, sebagai gantinya gimna kalau kita malam minggu berdua keluar main, setuju?"

janji?" sambil mengajunkan jari kelingking dengan ekspresi wajah yang imut joko pun dengan semangatnya langsung menyilangkan jari kelinking dan berkata "SETUJUUUU!'.

Make LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang