Cara memandang sebuah luka

5 0 0
                                    

Ingin ku tarik dulu ke masa lalu, sebelum pertemuan mereka bertiga ini berlanjut

Dibab ini ku ceritakan kisah Rahma dan joko.

Jam sebelas malam Joko berada di minimarket, ia membeli sebotol bir dan rokok,

"Ada kartu membernya mas?" Tanya kasir

Joko hanya menggelengkan kepalanya

Setelah membayar belanjaan ia pergi ke taman di belakang minimarket, berjalan sambil menenggak birnya, ia melewati perempuan yang menangis di bangku taman dengan wajah yang di tutupi

Joko ingin menegurnya tetapi sekilas di pikiran ia takut, seperti film setan yang ia tonton kemari malam, pemeran utama menegur perempuan yang menangis itu seketika perempuan itu mendongakkan kepalanya wajahnya tidak ada,

Joko tetap penasaran akhirnya pun memutuskan untuk menghampirinya

"Boleh ku duduk di sampingmu?" Tanya Joko

Perempuan itu tidak menanggapimya

Joko masih terbayang tentang hantu tanpa wajah, akhirnya ia kembali ke minimarket untuk membelikan air minum, sambil berkata dalam hati "jika perempuan itu masih ada setelah aku keluar minimarket berarti dia bukan hantu"

Setelah beberapa menit ia membelikan air minum, ternyata perempuan itu masih ada, Joko pun menawarkan sebotol air "ini minum pasti kamu hauskan?"

Perempuan itu langsung merebut botolnya dengan cepat dan langsung meminumnya "glek glek glek" airnya langsung sisa setengah, wanita itu menghela nafas dan mengucapkan "terimakasih" lalu lanjut menangis kali ini lebih kencang

Joko malah panik mencoba mendiamkannya "hei hei!" "sudah berhenti!" ,"jika ada yang melihat ini, pasti mereka berpikir kita sedang bertengkar"

Perempuan itu langsung menggenggam kerah baju Joko dan berkata "pacarku meninggalkan ku!!", padahal kita sudah pacaran selama empat tahun",tetapi hanya masalah sepele ia tega meninggalkan ku!!" Teriaknya di depan muka Joko"

"Oke oke!", "tapi bisakah kamu tenang sedikit?"  Kata joko

Perempuan itu melepaskan genggaman tangannya, sedikit lebih tenang "maafkan aku", terlalu terbawa suasana" sambil mengusap air matanya dengan jaketnya

"Emosi yang meluap luap" kata Joko

"Baiklah kamu ingin makan sesuatu?","pasti menangis itu melelahkan menguras banyak energi"

"Ayo ikut aku" kata Joko sambil menarik tangannya, berjalan ke minimarket,

"Aku ingin mie cup rasa kari ayam" kata perempuan itu

Joko pun membeli sebotol bir lagi

"apa kamu mau bir?" Tanya Joko

"Tidak" kata perempuan itu sambil menekan tombol air panas,

Sehabis bayar di kasir mereka kembali ke bangku taman lagi,

Perempuan sedang meniup cup mienya

Joko tersenyum melihat perempuan itu makan, ia pun menoleh ke arah Joko,

"Kau tak ikut makan? Tanya wanita itu

"Aku tidak lapar" jawab Joko

"Oh iya aku belum tau namamu? Tanya Joko

"Namaku Rahma", "dan namamu?"

"Namaku Joko"

"Ini sudah hampir tengah malam kamu tak pulang kerumah?" Tanya Joko

"Tidak,"Aku masih pengen disini" jawab Rahma sambil menyeruput kuah kari

Joko menenggak birnya, "apa boleh aku menemanimu disini? "tanya Joko

Make LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang