14

442 47 0
                                    

Maaf ya baru update sekarang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari nya terdapat berita yang menggemparkan oleh polisi dan warga lainnya. Yaitu Jihoon dan Junghwan kembali dengan keadaan baik-baik saja, dan di dampingi oleh pria Jung Jaehyun.

" Tidak kah kau memikirkan aku? aku uring-uringan mencari mu Hoon. " Ucap Hyunsuk sambil memeluk Jihoon dengan sangat erat. Sedangkan Jihoon terkekeh dan mengusak rambut Hyunsuk dengan lembut.

" Sesuai janjiku suk. aku membawa anakmu kembali. " Jawab Jihoon dengan santai. Hyunsuk pun melepaskan pelukan nya dan menoleh ke arah Junghwan yang menatap nya dengan mata berkaca-kaca.

" Sini. Peluk mama. " Ujar Hyunsuk dengan lembut. Dengan dikit berlari Junghwan pun langsung memeluk Hyunsuk dengan sangat erat. Junghwan perlahan terisak di pelukan Hyunsuk.

Seumur hidup Junghwan belom merasakan ada nya kasih sayang dari mama atau papa nya. Ia terisak bahagia dengan pelukan hangat sang ibu. Hyunsuk mengelus rambut Junghwan dengan lembut dan mata nya berkaca-kaca.

" Bagaimana kabarmu? " Tanya Hyunsuk dengan tersenyum lembut. Sedangkan Junghwan hanya membalas nya dengan senyuman tipis.

" Kabarku baik ma. Bagaimana denganmu ma? Baik bukan. " Ujar Junghwan dengan lembut, sedangkan Hyunsuk hanya menganggukan kepalanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Permusuhan itu tidak akan selesai pa. Masih ada dalang utama di balik semua ini. Keluarga Kim sangat liku-liku pa. " Ujar Haruto di sebrang telpon dengan papa nya dengan helaan nafas panjang.

" Kau tau sendiri Jung Jaehyun bergerak itu bukan keinginan dia sendiri. Melainkan keinginan orang yang masih misterius. " Ujar nya kembali dengan panjang lebar.
Serasa pembicaraan sudah selesai Haruto pun menutup telpon nya secara sepihak.

" Haruu. " Teriak Kim dengan sangat keras. Membuat Haruto yang sedang memikirkan sesuatu pun berlari ke kamar Kim. Dan di lihat Kim berdiri di depan cermin dengan wajah sebal nya.

" Ada apa sayang. " Tanya Haruto dengan panik. Sedangkan Kim hanya mengecerutkan bibir nya. Kim sangat sebal sekali hari ini.

" Tadi malam ka junkyu sama Ka Mashiho nginep di sini. " Tanya Kim dengan teliti. Sedangkan Haruto hanya menganggukan kepala nya pelan. Kim pun memukul tangan Haruto dengan sangat keras.

" Astga suara laknat itu masih ada di otakku haru. Benar-benar membuatku pusing. " Jawab Kim dengan mata yang membengkak dan rambut yang berantakan. Hidung mancung nya mengeluarkan air. dan bibir nya di cerutkan.

Membuat kesan lucu dari Kim.

Haruto pun terkekeh dan langsung menggendong Kim. Haruto pun berjalan menuju ke kamar mandi. Dan menurunkan Kim di air shower.  Ia menguyur tubuh mereka di sana.

Kim pun terkejut dan melototkan mata nya. Haruto langsung melumat bibir Kim yang tadi nya putih Tampa warna. Tapi manis. Haruto terus melumat nya hingga masuk ke mulut Kim. Sementara Kim hanya pasrah.

Haruto langsung masuk ke dalam Baju nya Kim. Haruto mengelus perut dan dada Kim dari balik baju membuat Kim geli dengan semua perlakuan itu.

" Boleh kah. " Ujar Haruto dengan suara deep vocie nya. Kim menatap Haruto yang sudah memanas dan sepertinya menahan nafsu nya. Kim pun berfikir keras.

" Iya boleh haruu. " Jawab Kim dengan final nya. Sontak Haruto langsung melumat kembali bibir Kim. Kim pun membalas lumatan itu dengan lembut.

tangan Haru sudah di bawah Kim. Haruto meremas bokong tersebut dengan sedikit keras membuat Kim meringkis. " Shh "  ringkis Kim ketika di remas.

Tangan Haruto mulai membuka baju Kim dengan melumat lembut bibir Kim. Ia pun mengelus nipel Kim dengan lambut. Haruto pun turun ke bawah leher Kim. Ia membuat tanda di sana. Haruto menciumi leher, perut dan dada Kim membuat Kim sangat terangsang dengan sentuhan manis Sang Dominan.

" Shh haru~ jangan menyiksa ku dengan rangsangan. " Ujar Kim dengan mata yang sembab dan teduh. Dengan air yang terus mengalir di tubuh mereka.

Haruto melepas baju dan celana nya dengan sangat cepat. Membuat Kim membelakan meta nya dan menutup mata nya. Membuat Haruto terkekeh. Ia kembali mengecup bibir Kim dengan sedikit lumatan.

Haruto dengan posisi tubuh polos terlajang. Sedangkan Kim masih ada celana yang menempel, perlahan Haruto melepaskan celana Kim dengan hati-hati. Hingga Kim sekarang full nekat.

Tangan Haruto mulai menyentuh benda tegak di sana dan mengelus pelan hingga membuat nya menegang. " Baby. Tidak bisakah kita ke inti. " Jawab Haruto dengan deep nya.

Kim hanya menganggukan kepala nya. Tangan Haruto mulai masuk ke hole Kim. 1 jari membuat Kim meringkis. haruto pun menambahkan 1 jari nya membuat Kim sedikit berteriak. Tetapi mulut nya di bekap oleh bibir haruto.

" Ahh shh haru sakit. " Lirih Kim dengan sangat sayu. Haruto memajukan mundur jari nya dengan pelan. Supaya Kim bisa terbiasa dengan jari nya. Perlahan jari Haruto sudah menemukan titik manis Kim membuat Kim semakin mendesah gila.

" Ah shh ah haru! Cepat dikit emmsh. " Ucap Kim dengan nafas yang tersengal-sengal. Haruto mempercepat ritmenya dan dan jari nya selalu mengenai titik manis Kim. Membuat Kim menggila sekarang.

" Keluar haruuu ahhh. " Kim pun mengeluarkan cairan putih nya. Haruto melepaskan jari nya dari hole nya Kim. Haruto pun memposisikan Junior nya ke lubang yang masih ada cairan nya itu.

" Munggkin akan sakit. Cakar atau Jambak rambutku jika sakit oke. " Ujar Haruto kembali melumat bibir Kim dengan lembut. Perlahan milik Haruto mulai masuk di dalam.

" Ahh s-sakit. Haru sakit. " Ucap Kim ketika sesuatu besar masuk di bawah. Haruto kembali mengecup kening dan bibir Kim. Haruto menghentakan tubuh nya sekali membuat miliknya terancam sempurna di dalam sana.

" Sht.. s-sakit. " Ucap Kim merasakan perih di bawah sana seperti terbelah tubuh Kim.  Haruto melumat kembali bibir Kim. Membuat bibir Kim sedikit membengkak. Perlahan Haruto memaju mundurkan tubuh nya membuat Kim mendesah.

Lama kelamaan Haruto mulai menemukan titik manis Kim lagi. Kim menjerit kenikmatan. Beberapa menit kemudian Kim dan Haruto pun mengeluarkan cairan nya.

Sementara haruto mengeluarkan nya dari dalam. “ semoga benihku bisa tumbuh. ” gumam Haruto sambil mengecup kening Kim singkat. Haruto mencabut miliknya. Ia tau sekarang Kim sedang lemas. Ia pun menggendong Kim ke bathroom. Dan memandikan Kim. Kim hanya pasrah.

TBC

Huhuu maaf banget jarang up;)

CINTA SUCI (HARUBBY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang