08

368 20 2
                                    

Author: karna Vierra sudah Menerima takdirnya maka sekarang Vierra kita panggil Rosalie ya supaya Lebih gampang.

______________________

saat ini Helena mengajak Rosalie berjalan jalan mengelilingi mansionya yg berkedok istanah, gadis itu masih tak menyangka jika ia mendadak kaya hanya karna tertusuk bangun-bangun menjadi nyonya besar.

saat ini gadis itu vibesnya berasa bopung yang terpesona dengan mansion tersebut, matanya berbinar bahkan mulutnya sampai melongo ia tidak memperdulikan helena yang memandangnya aneh.

ia sangat antisius melihat keindahan taman yang persis seperti surga yang dipenuhi bunga warna-warni dan keindahan lainnya, membuatnya melompat girang lau menarik helena agar mengelilingi taman itu lebih dalam lagi.

helena dengan berat hati membiarkan nonanya menarik tanganya ia tersenyum melihat nonanya sebahagia itu sedari dulu Rosalie selau bertingkah anggun, dewasa dan bijak, tak pernah sekalipun ia melakukan apa yg ingin ia inginkan, hingga sekarang ia berubah ntah apa yg terjadi sehabis kecelakaan nonanya dapat berubah menjadi lebih baik, semoga saja nonanya mendapat kebahagiaan yg tak pernah ia dapatkan.

karna sedari tadi helena asik berfikir ia tidak ia tidak sadar jika Rosalie berusaha menyadarkan dari lamunanya.

"kenapa kau melamum?" tanya Rosalie. ia menyadari bahwa sepanjang jalan helena melamun

"tidak apa apa roselie, ada apa?"

"Liat." ucap Rosalie sebari menunjuk sebuah pohon yg dipenuhi buah segar yg menjadi pusat perhatiannya.

helena menatap kearah pohon besar yg ditunjuk oleh Rosalie. lalu bertanya "apakah kau ingin buah itu, aku bisa memanggil tukang kebon untuk memetiknya untukmu." ujar helena namun dengan cepat Rosalie menahanya.

"tidak usah aku bisa mengambilnya sendiri." ujar Rosalie belari menghampiri pohon tersebut,

saat kecil Vierra sangat suka memanjat pohon, layaknya monyet bahkan monyet saja kalah cepat denganya, apalagi di belakang rumahnya terdapat pohon rambutan, bahkan jika pohon tersebut berbuah 1 rambutan saja Vierra dengan senang hati memanjat dan memetiknya.

kini helena bingung, apa yang akan diperbuat nonanya itu. sedangkan Rosalie yang bersiap memanjat seketika niatnya ia urungkan saat ia melihat gaun yg ia kenakan, untungnya saja ia menggunakan dobelan celana panjang, tanpa pikir panjang ia mengangkat gaun tersebut hingga sepinggang dan mengikat kedua sisi gaun tersebut dengan erat sehingga ia dapat bergerak bebas lalu memanjat pohon tersebut.

seketika helena ambruk ditempat bahkan mulutnya sempurna terbuka bahkan saat ini nonanya menjadi pusat perhatian sekelilingnya.

bahkan seluruh pengurus mansion seperti pelayan, koki, pengawal dan tukang kebun berkumpul menyaksikan nona mudanya yg terkenal sangat anggun tiba-tiba sedang memanjat pohon, kini mereka saling memandang dengan raut bingung, mata yg melotot, dan mulut yg melongo dengan lebarnya hingga bisa saja ada lalat dan hewan lainnya yg masuk.

"apakah itu nona roselie." bisik salah satu dari mereka

"sepertinya, tapi bagaimana bisa bukankah nona Roselie sangat anggun, dewasa dan bijak ba-bagaimana bisa ia memanjat pohon layaknya monyet." ujar sebelahnya.

"apa kita ngga salah liat?!" ujar satunya

EKHEM...

deheman itu nyaris membuat mereka menegang bersama kini mereka menengok belakang bersamaan.

"apa yg kalian lakukan semua disini, bukankah kalian harus bekerja." ujarnya yg tak lain adalah Kavindra yang nampak bingung

"maaf den, kami tadi lagi melihat nona rosalie memanjat pohon, maaf den kami permisi." Ujar mereka kelabakan sendiri dan saling pergi.

Kavindra terdiem, ia masih mencerna ucapan mereka tersebut, tanpa pikir panjang ia menatap kebelakang kini pusat perhatianya tertuju kepada gadis yg sedang memanjat di pohon besar

ia menatap gadis itu bukankah itu rosalie, apa yg ia lakukan dan sejak kapan gadis itu bisa memanjat bukankah gadis itu seorang gadis manja yg sangat berharap di cintai olehnya tanpa pikir panjang Kavindra menghampirinya

Kini Rosalie sedang memetik dua buah apel, setelah itu ia duduk diranting pohon tersebut dengan santai melahap buah itu.

"Apa yg kau lakukan rosalie, nanti kau jatuh, turunlah." Ujar helena

"Segarnya buah ini, apakah kau ingin? Jangan harap aku akan memberikan buah ini kepadamu kecuali kau memanjatnya juga." Ujar Rosalie

"Aku tidak ingin buah itu yg ku ingin kau cepat turun." Ujarnya Rosalie tak menghiraukan ia sangat menikmati buah tersebut.

"Apa yang kau lakukan rosalie?" Ujar kavindra yang membuat Rosalie menatapnya jengah

"Apa kau bodoh? Kau tidak lihat aku sedang makan, apakah menginginkan apel ini juga nih." Ujar Rosalie melempar buah apel kepadanya sedangkan Kavindra dengan sigap menangkap apel tersebut.

"Nona roselie kumohon turunlah." Ujar helena

"Sebentar lagi helena, aku belum kenyang, aku akan memakan satu buah lagi, dan aku akan cepat turun." Ujar Rosalie dengan cepat melahap buah ditanganya hingga abis

"Enaknya" gumamnya

"Sepertinya sudah cukup untuk gue makan, sebaiknya gua cepat turun dari sini." Lanjutnya sambil meloncat ke bawah

"Akkhh! pinggangku." ujar Rosalie
yang sudah mendarat tepat di tanah bahkan Helena dan Kavindra sempat melongo lalu membantu Gadis itu berdiri.

Kini Rosalie berdiri lalu membenarkan gaunnya dan menarik Helena meninggalkan tempat itu.

Sedangkan Kavindra masih mematung ditempat dengan bergumam "Apakah gara-gara tertabrak truk dia berubah seperti itu? kenapa sifatnya sangat berbeda." menolog Kavindra dengan menggigit buah apel tersebut.

Pemeran UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang