3A : 12

1.2K 252 26
                                    

—oOo—

Karena sudah berjanjian untuk berkumpul di tempat yang sudah di rencanakan. Sekarang tiga bocah itu pun sudah berkumpul tepat waktu di sana.

"Jadi mau langsung sekarang? atau pulang lagi?" tanya Arya serius.

Arsen menoyor kepala Arya. "Jangan bego.
Pake nanya lagi lo, ya jelas langsung ke pameran lah. Masa Ia pulang lagi," ucap kelas Arsen.

"Weh santai dong, gua kan cuma nanya. Siapa tau lo mau pulang lagi," sahut Arya.

Arsen memutar bola mata nya malas. "Tumben adek lo ga minta ikut," heran Arsen pada Arthur.

"Ga lah. Udah gua kunciin di kamar," balas Arthur santai.

"Wah Abang yang ga ga baik lo buat dia," Arsen menggeleng-gelengkan kepalanya atas tindakan Arthur.

"Kalo lo kasian, ambil aja sono."

"Dih ogah."

"Udah lah ayo jalan."

Arthur dan Arsen mengangguk.

Tiga bocah itu menggoes sepeda mereka dengan santai. angin malam berhembus lumayan kencang membuat rambut hitam mereka tertiup angin ke belakang. Wajar karena tadi kan hujan jadi udara malam ini terasa sangat dingin.

Terakhir kali mereka pergi ke pameran itu waktu masih SD, dan itu masih di temani kedua orang tua mereka masing-masing. Walaupun momen itu sudah lama, tapi masih bisa di ingat oleh mereka.

Tak terasa waktu begitu singkat, sampai sekarang mereka sudah menjadi anak remaja. Tapi kebersamaan mereka tetap terjaga, dan masih seperti dulu.

Orang tua mereka mungkin jarang berkumpul bersama, tapi mereka tetap berkumpul.

Tak terasa ternyata mereka sudah sampai di tempat tujuan. Dimana di sana itu banyak sekali orang dan tukang jajan dll.

Tiga bocah itu turun dari sepeda nya, lalu memarkirkan sepeda nya itu di tempat yang kosong tak lupa juga mengunci nya agar sepeda nya tidak hilang saat di tinggal.

Tempat yang terakhir mereka datangi 8 tahun yang lalu, ternyata masih sama. Tempat dan permainan nya juga masih sama, mungkin ada beberapa permainan yang baru. Tapi suasana di sini masih sama seperti dulu.

"Ternyata dari dulu ini tempat masih sama aja ya? suasana nya juga masih sama. Tapi lebih rame ini dari lada dulu," ucap Arya mengingat kenangan masalalu.

"Bener kata lo," sahut Arthur.

"Mendingan kita sekarang keliling dulu, sekalian liat-liat," ujar Arsen.

Mereka bertiga pun berkeliling, karena tempat nya yang lega membuat mereka bingung harus kemana dulu. Tempat ini lebih lega di bandingkan dengan yang dulu.

"Ini kita harus kemana dulu nih? lega ni tempat sampe bingung gua," tanya Arthur pada dua teman nya.

"Lo aja bingung apa lagi gue," saut Arya.

Arsen melihat ke sekeliling nya, tiba-tiba mata nya tertuju kepada salah satu wahana yang membuat nya tertarik.

"Kita naik itu aja," ajak Arsen sambil menunjuk jari telunjuk nya ke arah salah satu wahana permainan.

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang