3A : 16

1.4K 212 23
                                    

HALO HALO HALO..

Kangen akw atau kangen si Trio?
maaf banget ga up' , lagi ga ada ide buat nulis dan jadwal ku juga padat sekarang.
Tapi gapapa sekarang aku udah up, seneng ga?

tiktok : awfcng

Mampir ya, cuma buat nge follow aja ga susah kok. Biar aku semangat buat up terus..

Ok, on to the story.

—oOo—

Akhirnya bel sekolah pun berbunyi, pertanda kalau pembelajaran sudah selesai, seluruh murid pun berhamburan keluar dari kelas nya, terkecuali bagi anak yang piket.

Kebetulan hari ini Arthur, Arya dan Arsen di jadwalkan untuk piket di kelas nya.

Mereka mulai dari menyapu lantai, mengepel dan lain-lain.

"Bersih-bersih sendiri, apapun juga sendiri.. Semua nya serba sendiri," Arya bernyanyi sambil membersihkan debu-debu di jendela kelas nya.

"Heh semprul. Gue sama si Arthur juga ikut bersihin kelas kali, bukan lo doang," sewot Arsen sambil menyapu lantai.

"Ya kan emang iya," timpal Arya.

"Kalo emang iya, kenapa lo nyanyi nya gitu? sendiri sendiri," cibir Arsen.

"Dih suka-suka gue lah, gue yang nyanyi kenapa lo yang sewot?" pekik Arya.

"Wah nantangin lo! sini maju lo."

"Oh ngajak ribut? yaudah ayo!!"

Arsen perlahan mendekati Arya sambil memegang sapu di tangan nya, sedangkan Arya memegang kemoceng di tangan nya.

Tiba-tiba Arthur datang sambil membawa ember dan kain pel, karena dia tadi habis dari kamar mandi untuk membasuh kain pel yang akan dia gunakan untuk membersihkan kelas.

"Woy ngapain lo berdua?" tanya Arthur.

Arya dan Arsen tidak memperdulikan pertanyaan Arthur, seolah-olah tidak ada Arthur di sana.

Arthur bingung dengan tingkah laku kedua teman nya itu.

Sedangkan Arya dan Arsen mulai bertatap'an, lalu Arsen menaiki satu lengan nya, seperti ingin memukul, begitu pula dengan Arya.

"Suit..."

"Suit..."

Arya [ ✊ ] × [ ✌️ ] Arsen

"YESSSS... YAHAHAHAHA GUE MENANG"

"Ck"

Arthur sempat terkejut dengan kelakuan teman nya tadi, tapi selepas tau ending nya seperti ini wajah terkejut nya kembali menjadi wajah datar.

Arya menoleh ke arah Arthur yang sedang berdiri di depan pintu, sambil memegang kain pel yang tadi Ia bawa.

"Lah thur, sejak kapan lo di situ?" tanya Arya dengan polos.

"Sejak emak lo lahir."

"Buset.. Awet muda ya."

"Berisik lah, gue mau nge pel awas lo berdua," tegas Arthur kepada dua teman nya.

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang