3A : 13

1K 241 24
                                    

MINIMAL DI VOTE LAH BESTIE
KOMEN KALO BISA 😑

"Lo yakin sen?"

"Iya, gue yakin."

"Lo thur?"

"Yakin."

Saat ini tiga bocah itu sedang berdiri di depan rumah hantu yang sedari tadi siang mereka rencanakan. Sebenarnya Arya yakin tak yakin ingin memasuki rumah hantu itu, karena keliatan nya cukup seram, apalagi dia sangat tau hal-hal yang berhubungan dengan hantu.

note : ga ada foto rumah hantu nya, jadi kalian imajinasi in sendiri aja yah.

Suara-suara horror dari dalam rumah hantu itu pun sudah terdengar jelas sampai keluar, apalagi nanti di dalam nya. Banyak orang yang mengantri untuk masuk ke dalam sana.

"Tunggu disini, gue mau beli tiket dulu buat kita bertiga," ucap Arsen yang pergi bergabung dengan orang-orang yang sedang mengantri membeli tiket untuk pergi ke dalam sana.

"Thur, gue ga yakin buat masuk ke dalem sono. Lo denger sendiri kan tuh suara nya, kaya nya nyeremin banget," belum apa-apa tapi Arya sudah ketakutan duluan, dengan wajah yang takut + panik dan badan nya sudah keringat dingin.

"Udah lo tenang aja, kalo lo takut nanti lo bisa peluk Arsen," saut Arthur kepada Arya.

"Gila lo!" kesal Arya.

Tidak lama kemudian Arsen pun datang dengan membawa tiga tiket di tangannya, dia berjalan menghampiri dua teman nya yang sedari tadi mengganggu nya, karena antrian tiket lumayan panjang, jadi agak lama mereka menunggu nya.

"Woy.. ayo masuk! nih tiket nya," Arsen memberikan Arthur dan Arya masing-masing satu tiket.

Arthur, Arya dan Arsen menghampiri pak penjaga rumah hantu itu, untuk memberikan tiket kepada nya.

"Ini Pak tiket nya."

Tiga bocah itu masing-masing memberikan tiket kepada pak penjaga nya, sebelum masuk mereka di beri beberapa peraturan oleh si penjaga.

"Peraturan pertama! kalian tidak boleh berbicara toxic saat di dalam," tegas nya.

Mereka mengangguk.

"Peraturan kedua! jangan menyentuh apapun yang ada di dalam, termasuk hantu nya," tegas nya lagi.

"Setan nya ga bakal nyentuh kita kan Pak?" tanya Arthur kepada pak penjaga.

"Tidak."

"Okey, peraturan terakhir! jangan dorong-dorongan saat di dalam nanti."

Mereka mengangguk.

"Ini saya berikan satu Senter untuk kalian, karena di dalam cukup gelap," ucap sang penjaga itu lagi sambil menyodorkan senter kepada Arsen.

Arsen mengambil senter itu.

"Silahkan masuk! saya tidak ikut masuk bersama kalian, tapi ada beberapa penjaga yang akan mengawasi kalian di dalam sana," jelas pak penjaga.

"Ayo!"

"Thur, Sen."

Arya memasang wajah panik di depan dua teman nya, Arthur dan Arsen sudah tau betul Arya itu sangat takut dengan hantu. Mereka berdua menggeser posisi Arya agar di tengah-tengah mereka.

"Ga usah takut lo! kalo setan nya tiba-tiba nongol di belakang lo tendang aja anu nya," ucap Arsen sambil merangkul pundak Arya.

"Kalo setan nya nganggetin lo, lo kagetin aja balik," ujar Arthur.

Arya mengangguk.

Mereka pun akhirnya masuk ke dalam sana, mereka berjalan secara bersamping'an dan Arsen yang memegang senter nya.

Lagu-lagu seram pun di mulai, belum ada apapun yang terjadi. Mereka masih lanjut berjalan lurus, ke depan. tiba-tiba..

"HIHIHIHI... JANGAN TINGGALKAN SAYA."

"BERISIK!" bentak Arthur.

Tiba-tiba ada salah satu hantu di samping Arthur yang berteriak sambil menangis. Sepontan mereka terkejut dengan bersamaan.

"Tolol nganggetin gue aja lo setan!!" kesal Arsen yang ingin memukul muka hantu itu, tapi dia ingat kata si penjaga tadi, "jangan menyentuh apapun yang ada di dalam, termasuk hantu nya."

Tiba-tiba..

"ANAK KUU.. ANAK KU SAYANGG.."

"EH.. EH TIDAK KAGETT," Arsen menjulurkan lidahnya keluar, seraya meledek hantu itu.

"MAUU KEMANA KAMU.. KAMU KEMANA KAMU!! HAHAHAHAHA."

"BANGSAT GA USAH NGANGGETIN LO ITEM! GUE TAMPAR NIH!!" teriak Arya sangar kepada hantu hitam itu.

"Jangan toxic Arya."

"Maap reflex."

Saat ini adalah ruangan terakhir yang akan mereka lalui, ruangan yang paling seram, dan mencekam. Ruangan nya lumayan dingin, sempit. Mungkin hanya bisa di lewati 2 orang.

"Di ruangan ini kita harus waspada, soal nya banyak setan nya!" bisik Arthur.

"Nanti kalo gue bilang lari, lari ya!" pungkas Arsen dengan nada berbisik.

"Iya iya."

Mereka mulai memasuki ruangan itu, dengan perlahan. Belum ada sesuatu yang mencurigakan karena gelap, jadi agak ga kelihatan walaupun sudah memakai senter.

"HIHIHII.. MAU KEMANA KALIANNN???"

"KEMBALIKAN ANAK KU!! JAHANAM"

"Lo ngatain gue jahanam? by one sini sama gue maen ML kalah pasti lo setan!" bentak Arsen yang ingin maju melawan hantu itu.

"IHHH BANGSAT NIH SETAN!! RUN WOY RUN!"

Mereka berlari menuju luar ruangan, ruangan nya lumayan panjang dan berbelok - belok jadi agak sempit. Jujur ruangan ini paling seram dan menakutkan, bagi mereka mungkin.

"MAU KEMANA SAYANG.. SUAMIKU.."

"AAAAA.. MAMA!!"

"SAYA POTONG KAKI KALIAN..."

"MAMA TOLONGIN ARYA!!"

—oOo—

GIMANA' PART INI?
KOMEN DONG!

aku tanya sekali lagi, ini pada setuju
kalau tiga ayang aku bikin IG?

#setujubanget

OR

#gasetujubanget

DOA IN JUGA SEMOGA CERITA TIGA BOCAH INI TAMBAH BANYAK YANG BACA!!

HAPPY ENDING..

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang