"Minho... Jadi, kita tak akan kembali kerumah?".
Setelah berlama didalam sana menghindari banyaknya tikus-tikus hitam, saat telah mencapai cahaya diujung lorong keduanya sempat beristirahat sebentar hanya untuk menghirup oksigen sebelum mereka kembali melanjutkan perjalanan.
"Tidak, sangat bahaya".
"Apa disana juga ada tikus?".
"Mungkin, aku gak tau Felix".
"Aku takut meraka akan memakan kita didalam gelap".
"Kita akan aman dengan Laurentius nanti, jadi ayo jalan dengan cepat!".
Minho rasa keberadaan Laurentius tak akan jauh dari sana, jadi ia mengajak Felix untuk kembali bergerak agar cepat sampai disana. Walaupun tidak tega melihat Felix yang masih kelelahan, tapi setidaknya jika sudah sampai disana mereka bisa beristirahat.
"Oh diatas sana! Ada kincir angin". Sebuah kincir angin besar bisa mereka lihat dari kejauhan.
"Itu peternakan milik Laurentius?".
"Aku harap iya".
"Aku gak pernah liat peternakan sebelumnya".
"Kalau kita bertahan, kamu akan segera melihatnya".
"Hey Felix, mau kamana kamu!". Dalam hati Minho mengeluh, padahal baru saja ia akan bernafas lega karena karena akan menemukan Laurentius.
Felix berlari ke arah danau terdekat yang berada disamping jalan, Minho kewalahan setiap kali Felix melepas genggaman mereka dan lari tanpa mau tahu akan bahaya didepan sana, ia hanya khawatir.
"Uh gelembung! Lihat ada gelembung!".
"Ya Felix". Minho berucap lelah.
"Apa itu?". Tanya Felix antusias.
"Itu bisa saja ikan, atau katak, aku gak tau. Kita gak ada waktu untuk itu, ayo".
"Tapi, aku gak pernah liat katak asli". Felix berucap murung, walau tetap menghampiri Minho dan menautkan tangan mereka kembali.
Minho tahu seberapa jarang bahkan hampir tidak pernah Felix keluar ruangan hanya untuk menginjakkan kaki diluar pekarangan rumahpun rasanya hanya sesekali. Tidak seperti dirinya yang dibebaskan malakukan apapun, Felix selalu dijaga oleh ibunya.
Dan bukannya tidak mau jika Minho membiarkan Felix berlama-lama disana, memperlihatkan sesuatu yang sebelumnya belum dia lihat. Hanya saja, hari sudah akan gelap sesuai dengan yang mereka tahu sekarang.
Jika berdiam diri ditempat gelap maka monster hitam kecil itu akan segera menyerang mereka, dan dalam beberapa hitungan waktu keduanya akan binasa.
Dan Minho tak mau itu terjadi.
Namun Minho lupa bahwa ada yang masih mengincar mereka selain tikus-tikus itu, Prajurit. Benar, mereka ada didepan sana memasang obor api dimana-mana, mungkin mereka sudah tahu tentang wabah yang menyerang sekarang ini, atau memang sedari awal mereka mengetahui nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A PLAGUE TALE : INNOCENCE
Science FictionJauh sebelum penyakit Pes bisa ditangani, sebuah wabah yang sempat menerpa Eropa pada tahun 1347 berhasil renggut ratusan juta nyawa manusia yang mengidapnya, mereka menyebutnya sebagai wabah Black Death. Kerajaan Timur menjadi salah satu wilayah y...