Saat ini Eji berada di kantornya, ya kantornya yang dia dirikan dari 0 hingga berhasil menjulang setinggi ini.
Orang luar merendahkannya dari belakang hanya karena dia adalah anak adopsi dan darah keluarga Luwis tidak mengalir dalam darahnya.
Tentu saja tidak di depannya langsung manusia adalah makhluk seperti itu, manis di depan penusuk di belakang, mengandalkan senyuman dan kata kata manis untuk bergantung pada paha orang orang kuat.
Tapi Eji tidak pernah melirik siapapun dalam hidupnya membuat tembok yang membatasi dirinya dengan dunia para penjilat. Membuat mereka tidak bisa bernegosiasi untuk duduk di paha nya mengandalkan nama Luwis di belakang nama Eji.
Mereka muak begitu pula Eji dia sangat membenci orang seperti itu namun sepintar pintarnya Eji dia pernah menjadi bodoh, mengikuti manusia yang dia anggap sebagai orang yang paling mencintainya.
Dia terlalu bodoh hingga membuatnya tidak bisa membedakan orang yang benar benar mencintainya dengan seorang serigala berbulu domba.
Di mana saat itu dia sangat tahu bahwa dirinya memiliki istri yang menunggu setiap hari di rumah tapi ia menghabiskan banyak waktu bersama selingkuhannya.
Dia pernah tidak pulang selama dua hari, dua Minggu maupun dua bulan. An Han selalu menunggunya dengan senyuman yang secerah musim semi mengenyahkan sikap suaminya yang selalu pergi untuk menghabiskan waktu dengan selingkuhannya.
Mengingat itu sekali lagi Eji merasa hatinya tertusuk sangat sakit mengingat memori dimana bulir bulir air mata An Han yang terjatuh.
Perusahaan yuwei yang dia bangun susah payah tanpa campur tangan keluarganya, sekarang menjadi cukup tinggi untuk membuat orang bertekuk lutut dihadapannya jika dia mau.
Eji berada di ruangan nya melihat sekeliling dimana tidak ada yang berubah sedikitpun tapi Eji mencoba membongkar ingatannya untuk mencari suatu barang.
Tangannya membuka laci bagian bawah dan benar saja barang itu terdapat disana, foto pernikahannya dua tahun lalu yang tidak pernah dia sentuh maupun berniat mengeluarkan dari laci itu.
Sekarang terlihat usang, berdebu dan kotor, Eji menyeka debu debu dengan kemeja kantornya foto itu memperlihatkan dua orang pria dimana satu lebih tinggi tidak ada ekspresi apapun di wajahnya dan satu tersenyum ceria.
Dua tahun lalu mereka menikah dan lima tahun kemudian An Han pergi meninggalkannya karena kesalahannya sendiri.
Eji meletakan foto nya di pojok meja dia tersenyum sembari mengusap foto itu lagi dan lagi.
Tetapi kesenangannya di ganggu saat seorang wanita dengan pakaian tidak normal mendorong pintu dengan kasar.
"Sayang! Penjaga di perusahan mu berani melarang ku untuk kemari!! Aku ingin kau memecatnya!" Suaranya terdengar sangat percaya diri hingga membuat penjaga pintu depan itu berkeringat dingin.
Memang ada desas desus bahwa bos nya memegang wanita yang tidak bisa mereka ganggu setelah melihat keberanian wanita di depannya Meu tidak mau dia tergagap.
'tamat lah aku, pasti dia orang yang mereka bicarakan' dalam pikirannya ia merutuki kebodohannya berulang kali.
"Ah t-tuan ini terdapat kesalahpahaman s-saya tidak benar benar bermaksud menyinggung nona ini tolong maafkan kelalaian saya" dia masih ingin berkerja disini lebih lama disini, bagaimanpun dia terlanjur sudah memamerkan bahwa ia bekerja di perusahaan ternama jika dia di pecat sekarang rekan rekannya akan mengejek nya.
Sedangkan Eji yang masih diam disana merengut tidak suka bukan karena apa yang di lakukan oleh penjaga itu melainkan terhadap wanita di hadapannya.
Dia (Eji) ingat ini adalah selingkuhannya yang membuat An Han merasakan sakit luar biasa setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Ke Masa Lalu Untuk Istriku
RomanceDi dunia ini kamu akan dihargai jika latar belakangmu bagus, semua orang di samping ku selalu memandangku dengan tatapan haus harta termasuk istri laki laki ku. Itu pikiranku dulu sekarang aku mengerti istriku begitu mencintaiku dengan tulus tapi di...