Lagi

2.9K 363 58
                                    

Sebel banget kacamata mak patah lagi😢
Dan sekarang badan juga lumayan sakit-sakit, tadi siang abis gotong barang-barang dari rumah mak ke rumah teteh karena beberapa barang nya ada di rumah emak dari beberapa tahun lalu.

Happy reading💚



***


"Satu... Dua... Tiga..." Haechan menghitung langkahnya. Berjalan sendiri di trotoar dengan langkah riang. Angin berhembus pelan menyejukan suasana sore hari.

Langkahnya terhenti saat seseorang menghadang langkahnya, saat mendongak Haechan melihat seorang wanita dengan rambut sebahu tiba-tiba memukulnya kencang.

*

*

*

"AAAAAW."

"Chan? Kenapa?"

"Hah?" Haechan memegang kepalanya tapi tidak terasa sakit. Ia menatap sekeliling, dan mendapati dirinya berada di mobil.

"Kita mau kemana Hyeong?" Bukannya menjawab pertanyaan Hyeong nya, Haechan malah bertanya balik.

"Kau tak ingat?" Haechan menggeleng, "kita mau syuting untuk mv terbaru kita."

"Benarkah?"

"Iyaaa."

Haechan hanya mengangguk sambil berfikir, mv mana yang di maksud Hyeongnya. Ia menatap ke luar jendela, ia seperti pernah ada di tempat mereka sekarang.

"Chan, ayo turun."

Haechan turun mengikuti para Hyeongnya, dibelakangnya juga beberapa member yang satu mobil dengannya ikut turun.

"Ini kaaaan." Haechan ingat ini adalah tempat pembuatan mv bulan lalu. "Hyeong, kita syuting mv apa?"

"Kau lupa? Kita mau syuting Favorit." Jungwoo yang tiba-tiba ada di sampingnya itu menoleh.

"Tapi kan, itu sudah kita lakukan bulan lalu Hyeong." Haechan menatap sekelilingnya, orang-orang yang ada di sekitarnya tiba-tiba  diam. Hening begitu saja. "Hyeong..." Haechan berucap lirih.

Sekali berkedip, semua orang tiba-tiba hilang.

"HYEONG... HYEONG!" Haechan berteriak memanggil. Ia kebingungan, kemana para Hyeongnya menghilang.

Dan tiba-tiba saja, dari dalam gedung tempat syuting itu ada beberapa orang yang berlari. Wajahnya tertutup, hanya matanya yang terlihat.

Mereka mengarah padanya, refleks Haechan membalikan badan dan berlari kencang. Ia berteriak meminta pertolongan tapi seperti tak ada satupun orang disekitarnya. 

"Hyeongggg... Haechan takut."

Dan dari belokan depan, tiba-tiba saja seseorang menghadang jalan nya dan memukulnya dengan balok kayu.

"AAAAAAA."

***

"Kemana Haechannie?"

"Ada di kamar, tadi sedang di bermain game di komputer nya."

"Bisa kau panggil? Makan malam sudah siap. Sekalian panggil member lain yang ada di kamarnya juga." titah Taeyong.

"Baiklah." Mark mulai melangkah. Menyambangi setiap kamar para member.

"AAAAAAA."

Mark berlari, para member yang masih berada di kamar masing-masing juga ikut keluar dan menghampiri sumber suara.

Yuta yang lebih dekat dengan posisinya yang memang baru keluar sebelum ada teriakan itu dengan cepat membuka  pintu kamar Haechan. "APA? KENAPA?"

Haechan menoleh, jantungnya masih terasa begitu memburu. "H-hyeong..." Yuta mendekat, ia memeluk Haechan menenangkan. Yang lain baru tiba dan melihat Yuta memeluk Haechan.

"Shttt, tenang lah. Tak ada apa-apa di sini." Yuta bisa melihat ketakutan di mata Haechan. Mereka yang baru datang hanya diam melihat Yuta yang sedang menenangkan si bungsu. 

"Mau bercerita?" Setelah lama mereka terdiam. Haechan mengangguk pelan, tangannya tak lepas dari baju Yuta yang ia remat.

"Ada yang mengejarku, mereka seram Hyeong."

"Mereka?"

"Iya, banyak orang yang mengejarku. Aku meminta tolong tapi tidak ada seorangpun disana. Aku takut." Yuta mengelus kepala Haechan pelan. "Hiks... Kalian... Kalian juga menghilang. Echan sendiri, Echan takut."

"Shttt, sekarang Hyeong disini. Semuanya disini, Echan gak akan takut lagi."

Akhirnya, Haechan ditenangkan oleh Yuta. Yang lain segera mundur karena tidak kuat melihat Haechan yang dulu jarang bahkan tak pernah terlihat menangis, sekarang menangis dipelukan Yuta.

"Apa Haechan mimpi buruk lagi?"

"Sepertinya iya..."

"Apa..  Itu berhubungan dengan amnesianya?"

Mereka hanya bisa mengedikan bahu. "Jika ia, apa mungkin ada hal buruk yang menimpanya tapi kita tak tahu?"

Diam, hanya itu yang bisa mereka lakukan. Terlarut dalam pikirannya masing-masing sampai tak menyadari jika yang mereka bicarakan sedang berjalan mendekati mereka bersama Yuta.

"Ayo makan," ujar Yuta saat melewati mereka yang kini tersadar dari lamunannya.

Makan malam terasa dingin kali ini. Beberapa member saling melirik lalu curi-curi pandang pada Haechan yang makan sambil menunduk. Anak itu makan dengan pelan.

"Haechannie."

"Nde?" Akhirnya Haechan menoleh, memperlihatkan mata sembabnya.

"Besok waktu mu untuk ke dokter kan?" Haechan mengangguk. "Hyeong ikut besok."

"Hyeong ikut?"Yuta mengangguk. Ya, yang bertanya sedari tadi adalah Yuta.

"Aku juga ingin ikut."

"Jadwal MC mu masih berjalan Jungwoo-ah." Taeyong mengingatkan.

"Yahhhh."

"Hyeong ikut."

Semua langsung menatap pada Hyeong tertua mereka. "Hyeong tak ada jadwal?" Taeil menggeleng. "Hyeong akan ikut menemani Channie. Dan kalian, ingat besok jadwal kalian masih berlanjut."

Walau masih dalam waktu libur setelah masa promosi. Mereka masih ada jadwal individu yang tak bisa ditunda. 

***

Tahu apa yang terjadi?
Mimpi dalam mimpi, ada yang pernah ngerasain?

Mak pernah dan itu bikin bingung dan gak enak bgt. Apalagi kalo mimpi nya mimpi buruk.

Btw, aku seneng chapter sebelum ini silent reader kayaknya mulai menampakan diri.
Vote nya nambah soalnya hehe.

Ada yang mau double up?
Komen lebih dari lima belas, malam ini langsung up.

Makasih udah baca☺💚

AMNESIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang