petunjuk(?)

1.7K 240 13
                                    

Maaf banget mak baru bisa update lagi.


***


Pagi hari yang sejuk dan menyegarkan pernapasan pasti didambakan semua orang, apalagi sang pe-cinta ketenangan akan merasa begitu senang jika ada di situasi yang sekarang sedang Haechan rasakan.

Pagi-pagi sekali, disaat matahari baru memperlihatkan jingganya, ia sudah bangun. Memperhatikan keadaan disekitarnya yang sangat berbeda. Kicau burung terdengar dari luar, Haechan ingin bangun tapi tubuhnya masih lemas. Kantung infus juga masih ada di atasnya mengalirkan cairan yang dibutuhkan tubuhnya.

Tok tok tok

Ketukan yang terdengar pelan membuatnya menoleh. Seorang wanita memasuki kamar sambil tersenyum. "Syukurlah kau sudah sadar. Mau minum?"

Haechan menatap gelas yang memang ada di nakas dari awal ia bangun, tapi ia menggeleng ragu. Ia ingin minum tapi takut apa yang ia alami terjadi lagi.

"Benar tak mau? Yasudah, kalau begitu apa kau butuh bantuan?" Lagi, Haechan menggeleng. "Baiklah, tidurlah lagi jika masih mengantuk. Tenang, disini kau sudah aman. Nanti temanmu Noona suruh kesini untuk menemani mu ya."

Haechan hanya mengangguk pelan. Tubuhnya masih berbaring dengan selimut yang menutupi hingga ke dada. Haechan mengangkat sedikit kepalanya hingga ia bisa melihat baju apa yang ia pakai. "Syukurlah, sudah diganti." Ya, pakaian perempuan yang dipakaikan orang itu akhirnya diganti dengan kaos oversize lengan panjang. Ia bisa bernapas lega sekarang.

















Di kamar lain, Lucas baru saja bangun. Ia segera pergi kamar mandi dan berjalan ke ruangan lain. "Noona, ada yang bisa kubantu?"

"Aaaa, Lucas... Sepertinya ada."

"Apa?"

"Ambil bubur di meja dan bawa ke kamar Haechan, temani dia ya."

"Haechan sudah bangun?"

"Ya, tadi Noona mengeceknya dan kebetulan ia sudah bangun."

"Baik Noona, kalau begitu aku pergi dulu mengantar ini."

Akhirnya Lucas berjalan kembali ke arah kamarnya, ahhh bukan. Lebih tepatnya kamar di sebelahnya. Awalnya ia ingin sekamar saja dengan Haechan untuk menjaganya, tapi si tuan rumah memberikan kamar lain untuk ia tempati saat ini.

Lucas mengetuk pintu dengan pelan lalu membukanya. Ternyata ia melihat Haechan kembali memejamkan matanya. Sepertinya anak itu memang masih mengantuk, memulihkan kondisi tubuh memang memerlukan waktu yang panjang.

Perlahan, Lucas meletakan nampan di nakas. Suara kecil dari benturan antara nampan dan meja membuat Haechan tersentak. Kedua netranya membola saat menyadari ada orang yang begitu dekat.  Lucas sendiri ikut kaget dengan pergerakan tiba-tiba dari Haechan. "Te-tenang ok, tenang. Ini aku Lucas." Ia mencoba menenangkan saat melihat kedua mata Haechan menatapnya tajam dengan tubuh menegang.

Perlahan, tubuh itu melemaskan kembali otot-ototnya. Pandangannya juga tak setajam tadi. Ia sekarang sudah mengingat siapa  orang yang ada di depannya. "Lucas Hyeong."

"Ya ini aku, syukurlah kau masih mengingatku."

"Lucas Hyeong, ini dimana?"

AMNESIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang