Kejadian

10.1K 650 12
                                    


Naik turun panggung, itulah rutinitas seorang idol. Mempromosikan karyanya diberbagai acara untuk menarik minat para fans. Begitu pula yang dilakukan oleh sebuah idol sub unit dari NCT. Sembilan pria berbakat dengan pesona yang memikat fans tentunya. Mereka dicintai bukan hanya karena ketampanannya, tapi juga karena apa yang ada pada diri mereka. Ada Taeil, Johnny, Taeyong, Jaehyun, Doyoung,Winwin—yang sekarang lebih banyak beraktifitas di WayV— Yuta, Jungwoo, Mark, juga Haechan.

Kesembilannya turun dari panggung dan mendekati staff agensi mereka, handuk kecil, air minum dan kipas mini mereka dapatkan. Melelahkan memang, tapi mereka menyukainya. Mereka suka dengan apa yang mereka lakukan saat ini.

"Hyung, taruhan pasti kita menang!" seru Haechan si maknae yang selalu bisa jadi moodbooster para member

"Hmmm, kalo taruhannya seperti itu gak akan ada yang menang taruhan. Aku juga pasti akan memilih kita," balas Doyoung sambil memukulkan dengan ringan botol air mineral yang sudah habis setengahnya.

"Berarti kau harus memilih lawan kita, Hyung."

Doyoung mendelik tapi Yuta menyeletuk dari belakang. "Kalo lawan kita menang, apa yang jadi taruhannya?"

Taeyong yang mendengar pembicaraan itu hanya menatap mereka datar, tak berminat masuk ke dalam pembicaraan yang sungguh tidak berfaedah itu.

"Ahhh, yang kalah harus traktir Pizza untuk semua member."

"SETUJU." Yuta diikuti oleh Jungwoo, Mark dan Jaehyun yang ternyata diam-diam menyimak itu langsung berseru

"Oke, deal. Aku pilih NCT."

***

Acara berakhir, mereka memenangi chart music dan senang karena pastinya akan terjadi pesta pizza di dorm. Sungguh memang kurang kerjaan taruhan mereka setelah turun panggung tadi.

Mereka semua berjalan bersama-sana menuju Van dengan bodyguard dan manager yang mendampingi. Perjalanan menuju parkiran cukuplah lancar, hanya ada beberapa sasaeng yang mencoba memegang atau menghalangi.

Semua berjalan seperti biasa, Van terus melaju menuju dorm dimana mereka tinggal, tapi sebelumnya setengah dari mereka tentu saja harus turun membeli pizza. Ada Johnny, Yuta, Jaehyun dan Mark yang membeli pizza. Ya mereka kalah dalam taruhan yang sangat konyol dan ditentukan dengan batu gunting kertas itu. Yang kalah akan memilih tim lawan. Dan sungguh tidak beruntungnya mereka berempat.

"Hyung..." Haechan berbisik pada taeyong

"Apa?"

"Pengen pipiiiis."

"Ya pipis sana."

"Temenin." Taeyong menghela napas dan bangkit kemudian yang membuat Haechan senang.

Beberapa menit berlalu. Taeyong merasakan handphone nya bergetar, ada panggilan masuk. Taeyong segera mengangkat sambil berjalan sedikit menjauh karena entah kenapa sinyalnya tiba-tiba begitu jelek hingga suaranya putus-putus.

"Kami masih di toilet, Hyeong."

"..."

"Baiklah, sebentar lagi aku dan Haechan datang ke mobil."

"..."

"Neeee."

Taeyong berjalan kembali ke toilet untuk menunggu Haechan. Ia melihat jam tangan dan pintu toilet. "Kenapa lama sekali di dalam?" Taeyong membuka pintu toilet dan masuk untuk menyusul Haechan. Tapi sebelum ia benar-benar masuk. Ia bisa mendengar suara dentuman dari dalam toilet disusul seseorang yang berlari dengan topi yang menutup sebagian wajahnya. Seketika itu juga Taeyong masuk dan sudah mendapati adiknya tergeletak didalam.

☀☀☀

Keadaan begitu kacau, raut-raut wajah dipenuhi kekhawatiranpun sangat jelas terlihat. Berita di media pun sudah menyebar dengan cepat. Bahkan sudah sampai ke luar negeri.

Member NCT Haechan ditemukam tak sadarkan diri.

Haechan member dari NCT 127 dilarikam ke rumah sakit.

Ya, seperti itulah kira-kira berita yang sedang ramai di media. Pihak agensi pun kini kerepotan menghadapi wartawan.

"Manajer-hyeong, bagaimana dengan Haechan?" tanya Johnny yang menyadari manajer mereka sudah keluar dari ruangan dokter.

Shin Yoojin menghela napas dan mencoba menenangkan mereka juga dirinya sendiri dan mulai berbicara. "Haechan kena cedera otak akibat pukulan yang didapat."

Semua mematung, Taeyong pun sudah sibuk menyalahkan dirinya sendiri.
"Bukan salahmu," ucap Taeil sambil mengusap bahu Taeyong yang kini bergetar.

"Tapi Hyeong..."

"Shhht, jangan salahkan dirimu. Haechan seperti ini karena orang yang memukulnya."

"Aku akan menemukannya Hyeong, aku akan menemukan orang itu." Janjinya dan menatap nanar pada sosok yang kini berbaring tak berdaya.

☀☀☀

Hyeong dibaca hyung...

Bye-bye, jumpa lagi di chapter depan😁

AMNESIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang