SembilanBelas

256 19 2
                                    

Nk masih menunggu taxi online yang ia pesan sejak tadi belum juga datang.

"Nk?" Panggil seseorang dengan ragu
Nk reflek menoleh dan ternyata itu Iqbaal.
"Oh jadi waktu itu lo buru-buru balik ke Indo?" Tanya Iqbaal
"Eh lo baal, iya nih ada urusan bentar" jawab Nk sedikit gugup
"Nah taxi online gue udah sampe tuh gue duluan ya" ujar Nk kemudian pergi

Iqbaal kembali masuk ke dalam restoran dan ternyata kak Geri juga ikut bergabung dengan Gwen dan Karin, sedangkan Dinara masih duduk di meja tadi sendirian.

"Sorry ya kak gue nggak sempet jengukin lo kemarin" kata Karin
"Iya gapapa" jawab Geri
"Lo kenapa buru-buru baal?" Tanya Gwen melihat Iqbaal baru datang
"Di depan gue ketemu Nk" ujar Iqbaal
"Lo serius baal?!" Tanya Geri
"Eh maksud gue Nk temen gue di Melbourne, gue belum sempet cerita sama lo kak" ujar Iqbaal

Iqbaal, Karin dan Gwen kembali menceritakan mengenai Iqbaal yang bertemu seseorang mirip Nk di Melbourne.

"Kalian kenapa baru kasih tau gue sih?!" Tanya Geri
"Kita juga baru sempet bahas ini sekarang kak, kalo belum pasti kita juga gabisa asal kasih tau keluarga kalian kan" jelas Gwen
"Nah jadi gimana Gwen lo udah dapet info paspor Nk dipake flight kemana?" Tanya Iqbaal
"Katanya hari ini bakal dikirim ke gue, bentar gue cek" kata Gwen

"Sumpah! Kalian baca sendiri" Gwen memberikan handphone nya pada Iqbaal, Geri dan Karin

Disana tertera bahwa Nk memang flight ke Melbourne satu tahun yang lalu.

"Yaudah lo punya nomor handphone Nk yang sekarang ga baal?" Tanya Geri dan dibalas gelengan oleh Iqbaal

Notifikasi handphone Gwen berbunyi, sebuah email berisi jadwal penerbangan Nk ke Melbourne beberapa jam lagi.

"Kita ke bandara sekarang!" Ujar Geri

Diperjalanan Dinara bingung dengan keempat orang berasamanya yang terlihat panik, Geri, Iqbaal, Gwen dan Karin.

...

Nk telah sampai di Bandara, Ia masih ada waktu untuk sekedar minum di salah satu cafe di bandara.

Sembari menikmati hot chocolate, Nk memberi kabar pada Tasya bahwa ia akan kembali ke Melbourne. Pasalnya Tasya dan Tama sering mengkhawatirkan Nk sejak pertemuan mereka terakhir saat pesta ulang tahun Tama malam itu.

Nk kembali melihat jam, ia sudah harus check in Nk menyiapkan tiket dan paspornya kemudian segera beranjak dari tempat duduknya.

Baru beberapa langkah Nk berjalan, seseorang memanggil namanya dan langsung menahan Nk.

Iyap itu Iqbaal yang entah darimana berlari hingga langsung memeluk nk.

"Nk maafin gue" kata Iqbaal
"Lo apa apan sih bal" ujar Nk melepas paksa pelukan Iqbaal

Dari arah belakang Iqbaal Nk bisa melihat Geri, Dinara, Gwen dan Karin juga menghampirinya. Sejujurnya Nk terkejut melihat kedatangan mereka tapi Nk harus tetap terlihat biasa.

Geri yang baru sampai juga segera memeluk Nk, sedangkan Dinara hanya terkejut melihat semua ini

"Ini ada apa ya?" Tanya nk juga melepas paksa pelukan Geri

"Maaf ini ada apa ya? Saya lihat ada keributan" ujar salah satu security yang menghampiri

"Saya juga nggak tau pak, mereka tiba-tiba gangguin saya" ujar Nk

"Maaf pak tapi saya kakaknya" ujar Geri

"Boleh saya lihat tanda pengenalnya?" Kemudian Geri dan Nk memberikan tanda pengenalnya ujung nama Nk dan Geri sama yang berarti mereka dari keluarga yang sama.

"Baiklah kalau bagitu dimohon untuk tidak menimbulkan keributan disekitar sini ya, saya permisi"

Kini paspor Nk berada di tangan Geri.

"Nk Rahmalia Gustavo, kakak tau ini kamu Nk kakak bener-bener minta maaf ya" kata Geri

"Tapi aku udah harus check in" ujar Nk ingin merebut paspornya namun tidak bisa

"Nk lo nggak kangen kita?" Tanya Gwen
"Iya Nk kita cariin lo terus setahun ini" kata Karin
Nk menatap ke arah Dinara sekilas, kemudian tersenyum

"Gue rasa kalian udah biasa gaada gue kan? Jadi jalanin aja kayak setahun belakang" kata Nk

"Nggak Nk, kita tau kita salah tapi kita bisa perbaiki semua kan" ujar Iqbaal

"Gue nggak ada waktu buat ikutin drama kalian, gue harus pergi"

Geri terus menahan tangan Nk dan Nk mencoba melepaskan namun tetap takbisa. Nk tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan ia pingsan.

Semua panik dan langsung membawa Nk ke rumah sakit terdekat.

Sudah 3 jam berlalu Nk masih terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit.

"kayaknya kita ngga seharusnya maksa Nk tadi" ujar Karin menyesal

"iya tadi kita terlalu berlebihan ke Nk" kata Gwen

"udahla jangan pada overthinking, sekarang kita doain Nk dulu supaya cepet sembuh" kata Iqbaal

Geri sedari tadi masih menggenggam tangan Nk, ia tidak mau sedikitpun lengah meninggalkan Nk.

Nk mulai membuka matanya, kepalanya terasa sangat sakit dan tubunya lemas ia bahkan sulit menggerakan anggota tubuhnya

"Nk maafin kakak ya" satu kalimat berulang yang pertama kali samar-samar Nk dengar saat ia telah sadar

Nk memaksakan untuk bangun dan ingin pergi dari tempat yang sangat ia benci ini

"aku harus pulang ke Melbourne" ujar Nk

"kamu masih butuh istirahat Nk, rumah kamu ada disini Nk bukan di Melbourne" jawab Geri

"aku bahkan ngga punya keluarga disini" jawab Nk memalingkan wajahnya

"Nk maafin kakak ya maafin juga kita semua karena udah nggak percaya sama kamu dulu, kita disini bener bener kehilangan kamu Nk kita semua sayang sama kamu" jelas Geri

"kata maaf nggak akan ngerubah keputusan aku" jawab Nk


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Here x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang