Empatbelas

426 61 9
                                    

Beberapa hari selanjutnya Iqbaal telah kehabisan stok makanannya. Ia berniat kembali ke toko roti beberapa waktu lalu karena ia menyukai salah satu varian roti disana.

Ia membawa laptop miliknya, mungkin sesekali membuat tugas diluar menyenangkan. Apalagi suasana toko roti yang lumayan tenang dan tidak berisik.

Setelah memesan roti kesukaannya, iqbaal memilih untuk duduk di kursi dekat kaca yang menghadap ke jalan raya.

Disisi lain Nk merutuki dirinya karena harus terjebak dalam toilet di toko roti milik temannya itu.

"aduh Tasyaa cepetan bisa nggak?" tanya nk

"bentar Nk ini Tama nggak bisa dihubungin" jawab Tasya

"karyawan lo nggak ada yang cowo apa? atau lo minta tolong orang lewat  dehh, gue udah pengap banget disini" ujar Nk

"yaudah bentar lo sabar dulu ya"

Nk benar toilet di toko roti milik Tasnya ini berbeda, sangat tertutup dan hampir kedap suara. sedangkan Nk sudah berada di dalam sana sejak 50 menit yang lalu.

Tasya menuju keluar dan tak sengaja melihat seorang laki-laki yang duduk menghadap ke depan.

"permisi" kata Tasya

laki-laki itu menoleh dan ternyata itu Iqbaal

"loh iqbaal"

"iya ada apa?" tanya iqbaal

"gue mau minta tolong nih, jadi temen gue kekunci di toilet dan disini nggak ada cowo yg bisa dobrak pintunya, lo bisa bantuin?" ujar Tasya

"boleh" jawab Iqbaal

"Nk" panggil Tasya

"iya" jawab Nk lesu

"lo mundur ya ini mau di dobrak pintunya" kata Tasya

Iqbaal mencoba mendobrak pintu toilet namun gagal karena ternyata pintu ini sangat kuat.

"gimana bisa nggak?" tanya Nk lemas

"tunggu bentar Nk" jawab Tasya

Iqbaal melirik sekitarnya ada sebuah pintu yang sepertinya itu gudang. Ia membuka dan dugaannya benar, ia langsung mengambil sebuah besi yang ada dan mencoba membuka paksa pintu toilet.

Usaha Iqbaal tak sia-sia pintu toilet akhirnya terbuka dan menampakkan Nk yang sudah pucat dan tergelatak di lantai.

"Nk lo kanapa?! nk bangunn" ujar Tasya

Iqbaal yang melihat Nk langsung terkejut dan membawanya segera ke rumah sakit.

"Tasya lo tolong cariin taxi ya" ujar Iqbaal dan dibalas anggukan oleh Tasya

Saat ini Iqbaal sedang membawa Nk ke rumah sakit, sedangkan Tasya masih harus stay di toko rotinya karena masih ada keperluan yang juga penting.

Setelah sampai di rumah sakit iqbaal mengurus administrasi dan Nk langsung ditangani oleh dokter.

Iqbaal bingung benarkah wanita ini yang selama ini ia cari? jika dilihat dari penampilan wanita ini sangat berbeda dengan Nk, namun iqbaal rasa bukan sebuah kebetulan jika ia bertemu dengan seseorang yang bernama Nk di negeri orang.

Tak lama kemudian Nk dikabarkan baik-baik saja hanya sedikit lemas karena Nk tidak bisa berada di ruang sempit terlalu lama.

Dokter sudah membolehkan Nk pulang setelah ia sadar.

"gimana temen gue baal?" tanya Tasya yang baru saja datang

"baik baik aja, dia nggak.bisa terlalu lama di ruang sempit kata dokter" jelas Iqbaal

"syukur deh kalo gitu" ujar Tasya

"gue boleh tanya sesuatu nggak?" tanya iqbaal

"mau tanya apa?"

"temen lo siapa tadi namanya?"

"NamaKamu"

"lo kenal dia udah lama?" tanya Iqbaal lagi

"hm lumayan" jawab Tasya

"dia disini sama keluarganya?"

"iya dia sama pamannya, tapi dia udah sendiri karena pamannya pergi" jelas Tasya

Setahu Iqbaal Nk tidak mempunyai keluarga yang berada di Melbourne, apa ia salah? gadis ini bukan Nk.

"lo kenapa nanyain temen gue? suka yaa?" tanya tasya

"enggak, dia mirip orang yang gue kenal tapi kayaknya bukan deh" jawab Iqbaal

Handphone milik Iqbaal berbunyi ia menerima telepon dari seseorang, kemudian Iqbaal pamit pada Tasya karena ada hal penting.

Nk sudah diperbolehkan pulang karena tidak terjadi hal yang begitu serius.

baru saja Nk sampai di rumah, ia mendapat kabar bahwa Dirga dan ibunya akan kembali ke Indonesia namun Nk tidak bisa ikut mengantar ke bandara karena is masih harus istirahat.

Keesokan harinya Tama tidak mengizinkan Nk untuk kembali bekerja hari ini karena Tama masih khawatir.

Nk sangat bosan hanya berada dikamarnya jadi ia memutuskan untuk keluar jalan-jalan.

Nk makan di salah satu fastfood kesukaannya, untung saja ia masih mendapatkan tempat duduk ya walaupun berada disudut restoran.

Seseorang mendatangi Nk "permisi saya boleh duduk disini? kursi lain sudah penuh" ujar seseorang tersebut
"silahkan" jawab Nk.

saat melihat ke arah depan ternyata orang itu adalah Iqbaal, Nk terkejut namun ia berusaha menutupinya. Nk juga teringat kejadian pertama kali ia bertemu Iqbaal, kejadiannya mirip seperti sekarang.

"lo temenya Tasya kan? orang Indo juga?" tanya Iqbaal dan hanya dibalas anggukkan oleh Nk

"Nk kan?" tanya iqbaal membuat Nk sangat cemas

"Tasya sering sebut sebut nama lo soalnya" ujar Iqbaal lagi yang membuat Nk sedikit lega

"sorry ya kemarin abis anterin lo ke RS gue langsung cabut"

"iya gapapa gue yang makasih udah ditolongin" ujar Nk

sejujurnya Nk tak sanggup lama-lama berhadapan dengan sosok yang ia rindukan selama ini, apalagi berlaga seperti orang tak kenal.

"oh iya lo abis ini mau kemana?" tanya Iqbaal

"pulang" jawab Nk

"ikut gue aja yuk, ya itung itung minta maaf karena kemarin ninggalin lo" ujar Iqbaal.

"nggak usah gue kan udah bilang gapapa" kata Nk.

"ikut aja ya" ajak Iqbaal lagi

"kalo lo diem berarti iya" kata Iqbaal menarik kesimpulan sendiri

Kini Iqbaal mengajak Nk hanya berkeliling dengan arah tak tentu, Iqbaal yakin bahwa orang yang sedang bersamanya ini adalah orang yang ia cari. Tapi ia masih harus mencari tahu kebenarannya.

Nk saat ini sedang merasa senang sekaligus cemas, ia senang karena akhirnya bisa melihat Iqbaal sedekat ini namun ia juga takut jika iqbaal tahu identitas Nk sebenarnya. Nk juga tak lupa akan luka yang pernah diberikan Iqbaal.




Telat banget ya up nyaa sowryy gaiss:)
Jangan lupa vote dan comment

Here x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang