part 5(berbicara)

1.9K 12 0
                                    

Fasia pun bergegas memasuki lift menuju ke kamarnya di lantai 3,,fasia ingin menelpon suami  tercintanya dia sangat bahagia karena orang tua aidan menerimanya dengan sangat baik,,fasia menuju balkon untuk menelpon suaminya dia ingin menceritakan pada aidan..

Tut tut tut,tiba2 panggilan fasia di rijek..dia menghubungi kembali dan nomor aidan sudah tidak aktif.

"Mungkin mas aidan lupa mengisi daya ponselnya"ucap fasia pada diri sendiri,dia gak mau berpikir negatif.

"Mana mungkin suamimu mengaktifkan ponselnya sedangkan dia baru saja tidur"batin aiden memandang ke fasia.

Fasia pun akhirnya duduk sambil menikmati hawa di pagi hari yang sejuk,sambil menikmati pemandangan kota yang sudah dipadati kendaraan yang hendak berangkat bekerja,tanpa di sadari di balkon sebelah aiden memperhatikan fasia.

"Bagaimana bisa kamu menyakiti wanita secantik dan sebaik fasia aidan"ucap aiden lirih.

Aiden ingin menyapa tapi lehernya seperti tercekik,mereka baru kali ini bertemu jadi masih terasa canggung,kepulangan aiden selain menghadiri pernikahan kakaknya dia juga mau mengajak syaqila bertunangan,namun kenyataan pahit lah  yang di dapatkannya.

Fasia pun beralih tak sengaja melihat aiden menatap nyalang ke padanya.

"Aiden kamu kenapa melamun disitu,entar kerasukan setan"ucap fasia bingung dengan tingkah sang adik ipar

Aiden tak menjawab,dia hanya terdiam.

"Tuh kan,di nyebelin,kenapa gue harus punya ipar seperti dia sih"batin fasia kesel

"Aiden,lo nyebelin banget ya"rutuk fasia kesel

"Eh iya kenapa"tanya aiden kebingungan

"Jangan melamun,nanti kerasukan setan cerewet"ucap fasia kesal

"Em,maaf,gue mau ngomong sama lo apa lo ada waktu?"tanya aiden

"Mau ngomong apa,disini aja"kata fasia

"Gimana kalau dibawah aja,biar nyaman"tawar aiden

"Yasudah di taman aja"ucap fasia mengalah.

Mereka akhirnya turun kebawah bersama menaiki lift,fasia yang gugup hanya terdiam mematung memberi jarak kepada aiden.
Ting,lift terbuka dan fasia buru-buru bergegas keluar berlari kecil.

Sesampainya di taman mereka duduk berhadapan tanpa bicara.

"Ck,katanya mau bicara tapi diam aja,apa dia pikir aku ini para normal yang bisa membaca pikiran orang,huh"batin fasia merutuk membuang napas kasar

(Hening sesaat)

Fasia menangkap wajah aiden yang kusut,lalu dia lantas bertanya untuk memulai pembicaraan.

"Fasia"aiden"ucap mereka bersamaan
"Kamu duluan"ucap mereka lagi secara bersamaan.

"Huh,kenapa aku gugup gini sih"batin fasia.

Hening kembali keduanya diam.

"Fasia"panggil aiden setelah sekian lama terdiam aiden memulai pembicaraannya

"Iya ada apa aiden,kamu mau ngomong apa?"tanya fasia

"Bagaimana perasaan kamu jika kamu dikhianati orang yang kamu cinta?"tanya aiden menatap nyalang ke arah fasia

Gairah Panas Adik IparkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang