•Epilog•

420 27 18
                                    

Pemakaman Atsumu didatangi banyak orang termasuk teman temannya, bahkan gadis yang membully Atsumu datang, dia menyesal, dia tidak tau seberapa banyak beban yang ditanggung Atsumu saat masih hidup.

Ayahnya yang melecehkan Atsumu anaknya sendiri datang, meminta maaf kepada Osamu, walaupun harus terkena bogeman Osamu, dia merasa kalau dia pantas mendapatkannya.

Bundanya juga meminta maaf kepada Osamu, berbeda dengan ayah Miya, bunda Miya mendapatkan tamparan keras di pipinya.

"Aelah Tsum... Disana indah ya?" Lirih Kuroo salah satu teman Atsumu, teman teman dekat Atsumu sangat terpukul mendengar kabar kematian Atsumu.

"Cuy.. bukankah kemarin kamu masih ngajakin kita beli bakso di warung mang Ujang ya?" Lanjut Terushima sedikit meneteskan air matanya.

"Hey hey... Kamu ingat ga Tsum, waktu kamu nyangkut di pager rumah Oikawa?" Bokuto ikut berujur.

Oikawa, Akaashi dan Kenma, hanya bisa menahan tangis, terlebih Oikawa yang menjadi teman Atsumu sejak kecil setelah Suna, hanya bisa menatap batu nisan bertuliskan nama sahabatnya.

"Kita semua sayang sama kamu Tsum.." ucap mereka semua serempak, setelah itu membungkuk menaruh pudding, yang diketahui kalau pudding adalah makanan kesukaan lelaki kecil yang terbaring didalam sana.

"Kamu pengen pudding yang banyak kan?, Nih.." Kenma meletakkan 13 pudding disana, berharap Atsumu akan memakannya walaupun itu tidak mungkin.

"Hai Tsumu?, Saya minta maaf malam itu tidak menemanimu lebih lama" seorang lelaki bersurai putih dengan warna hitam diujungnya mengelus batu nisan itu dan tersenyum dengan lembut layaknya seorang ibu.

Di dalam kerumunan terdapat satu orang yang lebih terpukul dibanding semuanya. Tentu saja itu adalah Osamu. Kembaran Atsumu.

"Capek ya..?, Tapi bukan gini caranya Tsum.." lirih Osamu, Suna menepuk punggungnya pelan, guna menenangkan dan juga menyemangati Osamu.

Osamu mengambil fotonya dan Atsumu, foto itu diambil di hari ulang tahun mereka yang ke 12.

"Tatapanmu... Kau ketakutan ya?, Haha.." Osamu tertawa hambar, bahkan Osamu sekarang benar benar merasa bersalah saat mengingat dimana dia tidak mendengar penjelasan Atsumu dan main membentaknya saat dirumah sakit.

"Kini rasa sakit itu hilang ya Tsum?, Tapi yang sakit sekarang aku.." gumam Osamu, kupu kupu kuning yang indah menghampiri mereka dia menghinggap di jari jari Osamu.

Dia teringat. Disaat bermain dengan Atsumu pada saat umurnya masih 8 tahun.

"Samu Samu, aku nanti ingin menjadi kupu kupu!!, Berwarna, indah, dan disukai semua orang!!" Suara khas Atsumu kecil bergema di telinganya.

"Hiks... Jangan... K-kalau Tsumu pergi Samu.. n-ngga punya temen dong.." Osamu memeluk foto itu, dia kembali terisak.

"Sam... Yang kuat oke?, Atsumu pasti bangga kepadamu" kata Suna, Osamu mengusap air matanya, dia mengangguk seraya tersenyum lembut. Senyum itu terlihat sama seperti senyum yang biasa digunakan Atsumu.

[•••]

[19-02-2020]

Seorang pemuda bersurai abu abu perak berjalan menuju sebuah makam membawa pudding serta bunga ditangannya. Tidak lupa dengan Suna disebelahnya.

"Hai Tsum.." dia duduk disana. Salah satu pudding ditaruhnya dan satu lagi dia makan.

"Pudding memang enak, oh iya bagaimana kabarmu?, Tentu baik bukan?, 7 tahun sudah berlalu Tsum, kamu udah bahagia sama Sakusa ya? Haha.." Osamu tertawa, mengingat dulunya Atsumu dan Sakusa adalah sepasang kekasih, pasti mereka masih saling menyayangi namun terhalang dinding balas dendam.

Lebih baik-(Miya Twins)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang