•pertemuan•

261 26 0
                                    

"terlalu muda bagimu untuk mati, hah... Bahkan aku tak menyangka hal itu" Kuroo memijat pelipisnya.

Sedangkan yang lain bingung dengan keadaan Atsumu saat ini, ada yang tidak percaya ada juga yang percaya.

"Tsum Tsum apa dia pernah bicara dimana Samu Samu akan mati dan karena apa?" Tanya Bokuto seraya menopang dagunya di tangan.

"Tidak... Dia hanya bilang kalau Osamu akan mati pada tanggal 19 nanti" jawab Atsumu.

"Sebaiknya kau tidak menolong Osamu" kata surai pudding.

"T-tapi dia kembaranku!!"

"Aku tau dia kembaranmu tapi jika takdirnya seperti itu walaupun kau menyelamatkannya juga akan sia sia."

"Tapi aku disuruh untuk menyelamatkannya!!, Jika dia bilang seperti itu masih ada harapan kan..?" Suaranya mulai bergetar, bulir bulir air mata mulai menumpuk membuat pandangannya buram.

Semuanya terdiam yang tidak percaya mulai percaya dengan perkataan Atsumu mereka menatapnya sendu.

"A-aku ngga bisa l-liat Samu mati... Hiks.." suaranya tercekat air mata mulai turun membasahi pipinya.

"orang itu bilang kalau nyawamu taruhannya berarti hal yang akan dialami Osamu-san pasti akan menghilangkan nyawanya" ucap Hinata secara tiba tiba membuat Atsumu semakin yakin kalau dia akan menyelamatkan Osamu.

"Jadi kemungkinan Osamu akan tertabrak atau dicelakai oleh orang lain" kata Akaashi Atsumu memandang kearahnya dengan air mata yang masih mengalir.

"Kau punya musuh Tsum?" Tanya Terushima Atsumu kembali menunduk mencoba mengingat apakah dia mempunyai musuh, alih alih mengingat musuh kepalanya malah terasa sakit.

Dia meringis kecil tatkala darah dari luka kepalanya kembali mengalir. Atsumu menyembunyikan kepala pada lipatan tangannya.

"Atsu-chan kau baik baik saja?" Tanya Oikawa.

Atsumu tetap diam sambil memejamkan mata keringat dingin membasahi dahi dan tangannya dia tak sanggup untuk sekedar berbicara.

"Atsumu?" Kali ini Akaashi yang memanggilnya.

Atsumu tetap diam membuat semuanya menjadi cemas tak berselang lama seorang siswa dengan rambut putih dan hitam diujungnya menghampiri mereka.

"Ada apa ini?, Wajah kalian terlihat cemas" tanyanya, Kuroo mengangguk menunjuk Atsumu.

"Kita-san kita harus bagaimana??" Ya orang yang menghampiri mereka adalah Kita Shin, samar samar dia melihat perban di kepala Atsumu membuatnya langsung mengerti.

"Rumah sakit" ucapnya, semua memandang Kita Shin kaget.

"Untuk?" Tanya Terushima.

"Kepala Atsumu" jawabnya setelah itu meninggalkan mereka semua yang masih membatu ditempat masing masing.

[••]

"Eummhh..." Mata Atsumu menyipit kala cahaya matahari mengenai matanya.

'aku... Pingsan?' batinnya

Perlahan dia terbangun bau obat dan juga ruangan serba putih menyapa mata Atsumu membulat.

"Kok...? Siapa yang..?"

"Ah Tsumu!!"

"Samu?"

Belum sempat Atsumu bertanya Osamu langsung berlari menerjang tubuh Atsumu, dia memeluknya erat.

"Sam..?, Kenapa aku disini?, Dan siapa yang mengantarku kesini?" Tanya Atsumu heran.

"Temen temen seperjametanmu yang bawa kamu kesini, mereka bilang kalau kau mendadak pingsan, katakan yang sebenarnya Tsum apa yang terjadi!?" Osamu melepas pelukannya dia menatap Atsumu serius.

Lebih baik-(Miya Twins)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang