Wang Yibo pria lajang yang genap berusia dua puluh delapan tahun beberapa minggu lalu itu sesekali membenarkan letak kacamatanya yang melorot hingga memamerkan bentuk hidungnya yang mancung, ia tampak fokus pada lembar kerjanya.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu dari luar ruang kerjanya mengalihkan perhatian Yibo, ia menoleh kearah pintu seraya bergumam. "Masuk."
Tak lama pintu terbuka dan masuklah lee jongsuk, pria keturunan korea selatan yang sudah lama menetap di beijing sejak beberapa tahun lalu.
Jongsuk merupakan satu-satunya orang yang dekat dengan Wang Yibo, si pria berkacamata super tebal yang tebalnya melebihi pantat botol kecap.
Bukan karena Wang Yibo tidak pandai bergaul hanya saja ia selalu menarik diri dari hal semacam itu, ia merasa risih saat bertemu dengan orang banyak, kecuali saat menghadiri rapat atau kepentingan perusahaan.
"Serius sekali, dude." Ucap jongsuk seraya menarik kursi di depannya, ia lalu duduk nyaman sambil memperhatikan Yibo yang kembali tenggelam dalam pekerjaannya.
"Mn.." Yibo hanya bergumam tak jelas, tak terlalu peduli dengan ucapan jongsuk.
"Satu jam lagi rapat dengan GIS Group di mulai, ini bahan rapat kita hari ini." Jongsuk menyodorkan map warna hijau ke hadapan Yibo.
Yibo menutup lembar kerjanya lalu beralih membuka dan memeriksa isi map yang di berikan jongsuk.
"Apa tuan xiao kembali datang untuk rapat kali ini?" Tanya Yibo masih memeriksa satu persatu deretan huruf yang tertera datas kertas yang di pegangnya.
"Sepertinya tidak, aku dengar dari sekertaris Yong kalau yang datang untuk rapat kali ini hanya wakil direkturnya saja." Jelas jongsuk memainkan rubrik yang tergeletak diatas meja kerja Yibo.
Alis tebal Yibo saling bertaut sempurna. "Maksudmu tuan xiao hanya mengirimkan perwakilannya saja?" Ia tampan tak suka.
"Kenapa?"
"Ini salah satu rapat penting, kita akan membahas keberlangsungan kerjasama kita tapi kenapa dia hanya mengirimkan orang lain untuk perwakilan dari pihaknya." Yibo tidak suka kalau sudah begini.
"Santai dude, yang di kirim tuan xiao untuk rapat kali ini adalah puteranya, jangan buru-buru ambil kesimpulan." Sela jongsuk menahan senyumnya saat raut wajah Yibo berubah suram.
"Semoga saja putera tuan xiao tidak mengacaukan rapat kali ini." Gerutu Yibo.
"Hari ini kau lebih banyak marah-marah." Canda jongsuk dengan memamerkan senyumnya.
Yibo balas mendelik tajam, ia tidak suka bercanda sejak dulu.
"Tck! Santai saja!" Jongsuk berdecak.
Satu jam berlalu hingga rapat di mulai, Yibo yang awalnya tak suka karena pihak GIS Group hanya mengirimkan wakil direkturnya yang masih muda dan menurut Yibo masih minim pengalaman di bidangnya tetapi semua anggapannya langsung berubah saat perwakilan dari GIS, xiao zhan menjelaskan inti rapat kali ini dengan lugas.
Wang Yibo bahkan tak mampu mengalihkan pandangannya dari sosok menawan nan sempurna xiao zhan yang menurutnya terlalu sempurna untuk di katakan sebagai seorang manusia.
Sementara Xiao Zhan tampak biasa saja, ia bahkan tak memperhatikan tatapan tajam sang pemimpin Wang Group yang sejak tadi terus terarah kepadanya.
Dua jam berlalu rapat akhirnya selesai, satu persatu penghuni ruang rapat keluar hingga hanya menyisakan Wang Yibo, lee jongsuk dan xiao zhan.
Jongsuk cukup hafal dengan sifat Yibo selama ini, ia yakin dan berani bertaruh kalau saat ini Yibo sudah jatuh dalam pesona wakil direktur GIS Group, xiao zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are All Pray For Me (End Di PDF)
Hayran Kurgusi perfect Xiao Zhan. pria manis menjurus cantik yang selalu tampil sempurna dan memiliki banyak penggemar meskipun ia bukan dari kalangan selebriti, kemanapun ia melangkah maka banyak pasang mata yang akan menatapnya tanpa berkedip. Xiao Zhan terla...