with you

1K 159 54
                                    

Yibo sudah rapi dengan pakaian casualnya, rencananya hari ini ia akan melamar zhan. Yah walaupun tidak ada acara pacaran dulu seperti pasangan pada umumnya tapi menurut Yibo kedekatannya dengan Zhan sudsh cukup menjadi bukti kalau Zhan menerima kehadirannya.

Yibo menyemprotkan parfum paling wangi ke tubuhnya, ia tak mau membuat Zhan malu nantinya.

Sebenarnya Yibo ingin merubah gaya rambutnya dan juga kacamatanya hanya saja ia teringat kalimat Zhan yang membuatnya membatalkan niatnya untuk merubah penampilannya.

Nyonya Wang masuk ke kamar puteranya. "Sudah siap?"

"Ahaha ibu, mengejutkanku saja." Yibo bahkan sangat gugup saat ibunya tiba-tiba masuk ke kamarnya sambil membawa sesuatu.

"Kau gugup ya?" Goda nyonya Wang yang di balas cengiran gugup Yibo.

"Jangan menggodaku bu." Yibo harap-harap cemas, apakah Zhan akan menerima lamarannya atau justru sebaliknya.

"Ini... Berikan pada xiao zhan jika dia menerima lamaranmu." Nyonya Wang memberikan kotak beludru berbentuk persegi panjang.

"Apa ini?" Yibo menerima kotak itu dengan bingung.

"Itu kalung warisan dari nenek buyutmu." Nyonya Wang duduk di tepi ranjang puteranya. "Saat ayahmu melamar ibu dia juga memberikan kalung itu sebagai ganti cincinnya, keluarga ini unik karena melamar pasangannya dengan sebuah kalung bukan cincin." Lanjut nyonya Wang berseri-seri.

"Aku akan melamar zhan dengan kalung ini." Putus Yibo, ia tidak akan melupakan tradisi keluarganya.

"Baiklah, semoga kau berhasil nak."

Yibo lantas pergi ke tempat dimana ia menunggu zhan untuk makan siang bersama.

.

.

.

Zhan masuk ke dalam sebuah restoran bintang lima tempat dimana Yibo mengajaknya untuk bertemu.

"Hai Zhan..." Sapa Yibo gugup, rasa gugupnya benar-benar mendominasi.

Zhan mengerutkan alisnya melihat tingkah gugup Yibo. "Kau kenapa?"

"Tidak apa-apa." Sanggah Yibo cepat.

Zhan lalu duduk di ikuti Yibo yang terus menatapnya tanpa henti, seorang pelayan wanita datang membawa nampan menyajikan sesuatu yang unik diatas meja di hadapan Zhan.

"Apa ini?" Zhan menerka-nerka benda apa yang di sajikan pelayan wanita tadi.

"Buka saja." Ucap Yibo amat gugup.

Zhan lalu membuka kotak beludru persegi panjang di depannya dan ia hampir menjerit kaget melihat isinya.

Would you marry me?

Would you marry me?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are All Pray For Me (End Di PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang