si perfect Xiao Zhan. pria manis menjurus cantik yang selalu tampil sempurna dan memiliki banyak penggemar meskipun ia bukan dari kalangan selebriti, kemanapun ia melangkah maka banyak pasang mata yang akan menatapnya tanpa berkedip. Xiao Zhan terla...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yibo terus memandangi wajah xiao zhan tanpa berkedip, ia tak mampu mengalihkan pandangannya ke arah lain, hati dan matanya tertuju pada xiao zhan yang duduk di depannya.
Sesuai rencana keluarga masing-masing Yibo dan Zhan bertemu di sebuah restoran dalam rangka mendekatkan dua anak Adam yang sebentar lagi akan mengikat hubungan.
Zhan menghela nafasnya, ia merasa tak nyaman saat harus berdekatan dengan seseorang seperti saat ini.
"Langsung saja, apa kau akan terus menatapku seperti itu?" Pertanyaan Zhan menginterupsi lamunan yibo.
Yibo berdehem pelan menghilangkan rasa gugupnya, ia tertangkap basah mengagumi sosok menawan di hadapannya.
"Maaf..." Gumamnya. Yibo membenarkan letak kacamatanya yang melorot.
Raut wajah Zhan masih tetap sama, datar.
Seorang pelayan wanita datang membawa nampan berisi pesanan Yibo.
Zhan menatap datar gelas minumannya, jus jeruk, ia sama sekali tak menyukai minuman itu.
Yibo menatapnya. "Kau tidak suka minumannya?"
Zhan bingung sekarang, ia tak mau menerima perjodohan ini tapi walaupun ia menolak orang tuanya pasti akan tetap memaksanya, situasi ini membuatnya benar-benar tak nyaman.
"Tidak apa-apa." Jawab Zhan pada akhirnya setelah lama terdiam.
Yibo merasa berbunga-bunga, ia bahagia sekali karena bisa berdua bersama xiao zhan, orang yang sudah mencuri hatinya sejak pertemuan pertama mereka.
"Apa kau tidak suka padaku karena penampilanku yang seperti ini?" Tanya Yibo penasaran. Pasalnya Zhan sama sekali tak menunjukkan rasa ketertarikannya.
Zhan menggeleng. "Tidak." Jawabnya singkat.
"Lalu?"
"Aku tidak bisa menerima perjodohan ini." Tukas Zhan pada akhirnya.
Yibo terkejut, pantas saja Zhan tak menunjukkan reaksi apapun padanya ternyata dia tak menerima acara perjodohan ini, padahal ia sudah sangat bahagia karena di jodohkan dengan xiao zhan.
"Kenapa?"
"Aku masih ingin sendiri." Zhan rasa ia memang harus mengatakan yang sebenarnya agar Yibo tak terlalu berharap banyak padanya.
"Begitu ya." Sirna sudah kebahagiaan Yibo usai mendengarnya, kenapa rasanya terlalu menyakitkan hatinya mengetahuinya.
"Aku masih ingin menata hidupku dulu, aku tidak mau di paksa." Zhan merasa bersalah pada Yibo, semua karena orang tuanya dan kakeknya.