my love

1K 176 23
                                    

Zhan baru saja tiba di ruangan Wang Yibo namun ia kaget karena bukan Yibo yang ada di ruangan itu melainkan sosok lee jongsuk yang tengah sibuk merapikan meja kerja Yibo.

"Hai Zhan..." Sapa jongsuk.

Zhan berjalan mendekati jongsuk. "Dimana Yibo?"

"Kau tidak tahu?" Jongsuk malah balik bertanya.

Zhan tentu saja menggeleng, dia memang tidak tahu.

"Sepulang dari ladang bunga Yibo sakit, dia tidak bisa masuk kerja hari ini." Terang jongsuk.

Perasaan Zhan jadi tak nyaman, Yibo sakit karena berusaha menyenangkan hatinya.

"Apa kau tahu alamat rumahnya?"

"Ini..." Jongsuk memberikan kartu nama Yibo pada Zhan.

Zhan buru-buru menyimpan kartu nama itu ke dalam saku celananya. "Terimakasih."

Zhan langsung pergi begitu saja, ia mencemaskan kondisi Yibo, menurutnya Yibo sakit itu semua karenanya.

Jongsuk terkekeh. "Kalian berdua sudah saling jatuh cinta, tinggal tunggu waktunya sampai xiao zhan mengatakan perasaannya pada Yibo nanti."

Zhan berjalan tergesa di lorong perusahaan, ia memikirkan Yibo sampai tidak menyadari seseorang berpakaian serba hitam sudah sejak tadi menunggunya.

Srett

Tangan xiao zhan di tarik masuk ke dalam ruangan yang tidak terpakai.

Hmpphh

Mulut xiao zhan di bekap sapu tangan yang sudah di bubuhi obat bius.

Tentu saja Zhan meronta berusaha untuk melawan tapi bekapan sosok misterius di belakangnya sangat kuat.

Hmpphh

Tubuh xiao zhan tidak sadarkan diri, sosok misterius itu menyeret tubuh Zhan ke sudut ruangan ia lalu menyeringai.

"Aku tahu kau sangat benci tempat yang gelap, tapi aku harus melakukannya karena aku tidak rela kau berhubungan dekat dengan pria idiot itu!" Ucap pria misterius itu lalu beranjak keluar ruangan yang sebenarnya sudah lama tak terpakai, tidak lupa ia mengunci pintu nya.

Sorenya Yibo menghubungi jongsuk yang masih di kantor.

"Hei, kau bilang xiao zhan akan datang ke rumahku, mana?" Seru Yibo dari line telepon.

Jongsuk mengerutkan keningnya mendengar kalimat pertanyaan Yibo. "Apa Zhan belum sampai ke rumahmu?"

"Kalau sudah sampai untuk apa aku bertanya padamu?" Yibo terdengar misuh misuh karena lama menunggu Zhan yang konon kata jongsuk akan segera datang ke rumahnya untuk mengunjunginya.

"Tapi sungguh tadi pagi Zhan buru-buru pergi ke rumahmu." Jongsuk merasa aneh.

"Jongsuk, jangan buat aku khawatir." Dari line telepon Yibo tampak gusar, jangan bilang Zhan tersasar.

"Apa dia tersasar?" Gumam jongsuk.

"Tidak mungkin, Zhan itu cerdas kau tahu!"

"Lalu dia kemana kalau tidak ke rumahmu?" Decak jongsuk gemas.

"Apa dia tidak jadi pergi ke rumahku?" Gumam Yibo mulai melantur.

"Sepertinya itu tidak mungkin, karena tadi pagi Zhan sangat mencemaskanmu begitu dengar kau sakit." Timpal jongsuk mengetuk-ngetukkan telunjuknya di atas meja kerjanya.

"Apa jangan-jangan dia dalam bahaya?" Yibo semakin khawatir.

"Kau coba hubungi nomor ponselnya."

"Sudah, nomornya tidak aktif!" Seru Yibo dari line telepon.

You Are All Pray For Me (End Di PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang