..

334 25 9
                                    

***

Setelah penjalasan Angga, hari ini juga Cara bekerja sebagai Secretaris Deva Kenzie Abercio.

"Lo beneran jadi Secretaris nya pa Deva?" Tanya Bella.

"Iya, tiba-tiba banget kan."
Jawab Cara.

"Yah kita gak bisa lunch bareng lagi deh." Ujar Elin.

"Lebay lo, bisa lah kita cuma beda lantai doang bukan gedung." Sarkas Cara.

Setelah percakapan singkat yang di dominasi oleh Elin yang lebay seakan tidak akan bertemu lagi dengan Cara.

"Car selamat ya." Ujar Rafa tiba-tiba.

"Iya Raf, makasih. Lo juga selamat udah jadi ketua tim." Cara menjawab.

Ya Rafa sekarang menjadi ketua tim pemasaran menggantikan Cara.

"Kita masih bisa bareng lagi kan Car?"  tanya Rafa.

"Bisa lah. Ini kenapa kalian pada lebay gini heran gw."

"Udah ah gw pergi dulu, pak Deva udah nungguin gw." Lanjut Cara.

Setelah itu Cara meninggalkan mereka dan menuju ruangkan Pal Deva.

***

Cara satu ruangan dengan pak Deva, karna keadaan pak Deva yang mungkin sewaktu waktu membutuhkan bantuan Cara.

Cara sudah tahu alasan kenapa beliau tidak pernah masuk kantor setalah tiga tahun. Mungkin hanya sedikit yang Cara ketahui tentang alasan itu.

Pak Dave mengalami kecelakaan, itu alasan yang Cara tahu.

Ruangan pak Deva sangat besar, Cara berada di dekat pintu masuk keruangan itu, cukup nyaman memang untuk bekerja hanya saja canggung berada satu ruangan dengan CEO langsung.

Sedangkan pak Deva berda di dekat kaca yang menampakan pemandangan ibu kota.

Ruangan ini terletak di lantai 17, sedang ruangan tim pemasaran ada di lantai 11.

Dapat Cara lihat, sekarang pak Deva sedang memeriksa dokumen yang tadi dibawa Angga.

Cara mendekat pada meja Pak Deva.

"Pak Deva saya bantu untuk mengecek dokumennya boleh?" Tanya Cara.

Deva hanya menggangguk kan kepala nya sedikit.

Setelah mendapat persetujuan dari sang bos, Cara langsung menggeser kursi yang berada di hadapan sang bos.

Jadi posisi mereka sekarang bersebelahan.

Cara mulai mengambil satu dokumen tentang keuangan perusahaan, dia mengecek semua, meneliti semua hingga tidak ada kejanggalan di dokemen keuangan tersebut.

Tiba-tiba Cara mendengar suara helaan nafas berat dari sampingnya.

Cara menolehkan kepala sampai netra nya menangkap sang bos seperti kesusahan saat mengambil nafas.

Cara panik, siapa yang tidak panik ketika melihat orang yang tiba-tiba kehabisan nafas.

"Pak, bapak baik-baik saja kan."

Caramell MachiatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang