14

166 19 0
                                    

"Kakak......, aska mau sama kakak aja, aska gak mau pulang bang mahen, bang Jovan, bang jevan ,aska, ikut sama kak tio aja ya, aska gak mau pulang, mama jahat, papa jahat, aska gamau dipukul lagi kak, aska gamau"ucap aska

Sehancur itu kamu ka? Se ngak mau pulang nya kamu aska?

Ketiga abangnya hanya diam, jevan diam diam meneteskan air mata

"Cukup sudah semua yang aska rasakan, cukup, aska capek banget"ucap aska

Tio mengelus rambut aska dengan lembut

"Sayang nya tio"ucap tio sambil meneteskan air mata

"Aska, kakak udah cari aska kemana mana tapi ga ketemu ketemu, kakak beruntung kali ini bisa ketemu kamu ka, kamu capek ya, kamu kuat sayang"ucap tio lalu memberikan pelukan untuk aska

"Ini yang aska mau, aska ingin dipeluk mama dan papa, diberi kasih sayang, diberi Cinta, bukan kebencian yang aska ingin"ucap aska lalu menangis dipelukan tio

" kalau saja bukan karena bang jevan, bang jovan, bang mahen, aska tidak akan bertahan"ucap aska

"Disini aska belajar banyak, setelah kesedihan pasti akan timbul kebahagiaan, roda itu berputar seperti yang dulu kak tio bicarakan, aska tau itu, aska tidak ingin berlarut dalam kesedihan terus menerus aska tidak mau, aska sudah capek dengan semua ini"ucap aska

"Semua yang aska rasakan, itu sangat amat sakit, semua yang aska berikan sama sekali tidak berguna, untuk apa aska hidup"ucap aska

"Hei sayang tenang lah tenang oke, aska anak baik "ucap tio sambil menenangkan aska

"Tidak aska sama sekali bukan anak baik, jika aska anak baik, aska akan mendapatkan nilai yang Bagus dan tidak akan dipukuli oleh mama dan papa, aska anak biadap, aska anak yang tidak berguna, aska tidak kuat"ucap aska

PLAK

jevan ,jovan, mahen dan tio terkejut ketika aska menampar pipinya sendiri

"BODOH KAU BODOH ASKA, BODOH, KAU TAK PANTAS HIDUP ANAK SIALAN "teriak aska

Kau anak sialan

Lain kali kau harus dapat nilai yang bagus

Pembunuh

Aku hanya teman khayalan mu aska

Pembunuh

Tidak akan ku beri kasih sayang dan pelukan

"PERGI PERGI PERGIIII"teriak aska sambil menarik rambutnya

"Aska tenang aska"ucap jevan panik

"Jov panggil dokter jov"ucap mahen

Jovan bergegas memanggil dokter

"Hiks aska jangan begini aska hiks"isak jevan

"PERGIIII"teriak aska

Dokter telah tiba diruangan aska, menyuntikkan obat bius ke aska

"Aska memiliki trauma, trauma yang tidak akan secepat itu menghilang, ditambah ia memiliki penyakit, aska benar benar tertekan"ucap sang dokter

Jevan terduduk lemas dilantai ia tak tega melihat adik yang sangat ia sayangi seperti ini

"Aska, kamu kenapa bisa begini sayang "ucap jevan lalu memeluk aska

"Maafin abang aska, maafin abang"ucap jevan






















































Too be continued

Maaf kan kalau ada typo ya manteman

Dear Aska [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang