Kini Adelio sedang berada di Alfamart. tadi sore, dia sudah mengantarkan Ashel ke rumahnya. saat ia ingin mengambil suatu minuman, minuman tersebut langsung di ambil oleh seseorang, Adelio menoleh ke sampingnya.
"Yaudah kalo lo mau itu, gua ambil yang ini" saat Adelio ingin ambil minuman yang sebelahnya, minuman tersebut juga diambil oleh orang itu. Adelio menghembuskan nafasnya, dia kembali menatap orang itu. "mau lo apaan?" katanya. "lo tuh cupu Del, gak usah sok gaya di sekolah milik keluarga gua ye!" jawab Zean.
Adelio tersenyum tipis. "yang sok gaya di sekolah lo sapa? lonya aja kali yang merasa tersaingi" Zean melempar kan minuman tersebut ke keranjang belanjanya, dia tarik kerah Adelio dengan cengkraman begitu kuat. "gua akan bikin lo dikeluarin dari sekolah!" kata Zean.
Adelio tersenyum smirk. "coba aja kalo bisa," jawabnya.
Zean yang mendengar itu emosi, dia mendorong Adelio. hingga Adelio terbentur rak jajanan yang berada di belakangnya. semua makanan tersebut terjatuh ke lantai, Adelio menatap Zean dengan tatapan tajam.
"GA USAH BANYAK GAYA ANJING!" emosi Zean meluap. "LO ITU GA PUNYA ORANG TUA, DAN LO ITU ANAK YATIM DAN PIATU!" lanjutnya.
Adelio yang mendengar itu emosi, rahangnya mengeras, tangan dia terkepal dengan sangat kuat. Adelio langsung mendorong Zean, hingga Zean terbentur kulkas dibelakangnya, hingga kaca tersebut pecah berantakan ke lantai.
"BANGSAT! LO UDAH BAWA-BAWA ORTU GUA ANJING!" Adelio tarik kerah Zean, dia lempar hingga Zean terlempar ke tembok ujung.
BUGH!
Zean terkapar dengan meringis. karna perkelahian yang terjadi, semua orang melihat perkelahian tersebut. Adelio mendekati Zean, dia injak dadanya, hingga Zean teriak kesakitan.
"ADELIO, STOP!" teriak seseorang.
Adelio masih belum berhenti, dia tambah injakkannya pada Zean, orang itu langsung memeluk Adelio dari belakang.
"Stop Del." Adelio tau, jika yang memohon hal ini adalah Acel, karna suara yang tidak asing baginya. "TIDAK CEL, DIA SUDAH BAWA-BAWA ORANG TUA!" tegas Adelio.
"D-Del, be-berhenti.." mohon Zean.
Adelio berhenti menginjak Zean, dia memejamkan matanya, dia menetralkan nafas pada dirinya sendiri. Zean berdiri, dia memegang dadanya dengan meringis.
"PERGI LO!" bentak Adelio. Zean mengepalkan tangannya, dia berdecak kesal, lalu ia pergi meninggalkan Adelio dan juga Acel.
***
20 menit di perjalanan, kini Adelio sudah sampai di depan gerbang rumah Acel.
Acel turun dari motor Adelio. "makasih ya udah nganterin aku pulang, jangan seperti tadi lagi" Adelio tersenyum. "sama-sama, maaf yang tadi. besok sekolah, lo gua jemput."
"Ta-" belum Acel selesai bicara, Adelio langsung memotong pembicaraannya.
"gua ga nerima penolakan dari lo!" tegas Adelio."Good night cantik, gua pulang." kata Adelio. "kamu ga mau mampir du-" lagi dan lagi perkataannya dipotong oleh Adelio.
"Ketemu mertua? besok aja." Adelio mencubit hidung Acel gemas, dia pun pergi menancapkan gasnya meninggalkan Acel.
"Dia kok gemes banget sama aku? udah lah.. kita kan bestie! hehe.." cengir Acel
***
Kini Zean dan Marsha sedang berada di koridor sekolah, tepatnya duduk dibangku panjang depan kelas 12 IPS 1. mereka tidak berdua, ada teman-temannya Zean dan Marsha juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR BEAUTY END✓ [ TELAH TERBIT ]
JugendliteraturSejak dulu, Adelio Alfarenza sudah kenyang dengan perundungan yang dialaminya. Nasib buruk itu membawa Adelio mengenal sosok Acelia Queen. Pengalaman keduanya yang sama, membuat keduanya dekat. Adeliolah yang membantu Acel untuk mengubah penampilann...