"Setelah kelulusan, aku ingin melamar Adelio!" Aran melotot mendengar perkataan Acel. "heh! ajaran dari mana? yang ada, yang cowok yang ngelamar ceweknya."
"Emangnya kenapa? kalau aku yang lamar? aku pacarnya, Papa."
"Ternyata kamu masih tetap ada polosnya, ya. gimana nanti, jika kamu digempur saat malam pertama?" Acel mengerutkan keningnya. "malam pertama apa?" Aran menggeleng.
"Sudah-sudah, nanti kamu juga tau. kamu polos banget Acel, persis banget seperti Mama kamu." kata Aran.
"Mau cari google, aku kepo." batin Acel.
***
Adelio sedang berada ditaman, dia melihat kolam ikan. senyum mengembang dipipinya, dia menatap langit. "pesawat!" girangnya.
"Rasanya tenang jika melihat pesawat, berada diketinggian itu menyenangkan." kata Acel yang baru saja datang.
Adelio menatap Acel yang berada disampingnya.
Tidak lama dari itu, datang JMT.
"PAGI, WOY!" teriak mereka.
"Asli, rusuh!" Adelio memutar bola matanya malas. "kalau gak rusuh, bukan teman kamu namanya!" kata Acel.
"Nih, pakai gelang. gelang kembaran JMT." Miraz menyerahkan gelang pada Adelio dan Zean.
"Yang beli gelang siapa? ramai-ramai, kah?" tanya Zean. "MIRAZ!" jawab JMT serentak.
Floran menggenggam tangan Zean. "pegangan!" mereka memegang sesama, Acel sedikit menjauh dari JMT. dia berada didekat Marsha, Shani, dan juga Christy.
Adelio posisinya berada ditengah-tengah mereka, dia dilingkari oleh teman-temannya.
Floran berputar, semua ikut berputar. salah satu dari mereka bersuara, akhirnya mereka bernyanyi dengan berputar pelan.
"Jika tua nanti, kita telah hidup masing-masing~"
"Ingat lah hari ini~" lanjut mereka serentak.
"Kamu sangat berarti, istimewa dihati
selamanya rasa ini~" mereka bernyanyi serentak.BRUK!
Tiba-tiba, Anak kecil jatuh didekat mereka. ternyata anak kecil tersebut sedang dikejar-kejar oleh Anak kecil lainnya.
JMT berhenti bernyanyi, mereka menatap Anak kecil yang diganggu oleh teman-temannya.
"Heh! kalian. masih kecil, jangan bully orang!" tegas Zean.
Anak-anak yang menganggu pergi, lalu Zean membantu berdiri anak kecil ini.
"Adek, jangan nangis.""Kamu apain anak saya?!"
"Gak ngapa-ngapain Pak, tadi Anak bapak dibully" Marsha menjawab. "saya tidak bertanya pada anda, saya bertanya cowok ini!" marahnya pada Marsha, sekaligus menunjuk Zean.
Zean langsung menggenggam jari telunjuk orang dihadapannya ini.
"JANGAN SEKALI-KALI ANDA NYOLOT TERHADAP ISTRI SAYA. PAHAM?!" emosi Zean meluap.
Marsha buru-buru mendekati Zean, begitu dengan JMT. mereka menahan Zean, takut Zean kelepasan.
Zean pelintir jari telunjuk tersebut, sehingga orang dihadapannya ini meringis.
"Jangan sakitin Papa aku, Kak."
Zean menatap Anak kecil tersebut, dia melepasnya.
"Papa, mereka semua orang baik."
Bapak dari Anak kecil tersebut merasa bersalah. "saya minta maaf," katanya.
"Iya, Pak." jawab semuanya, kecuali Zean.
Bapak itu pergi, Anak kecil itu melambaikan tangannya. "Abang ganteng yang dikursi roda! semoga cepat sembuh, ya."
Adelio tersenyum mendengar itu.
VOTE, TIDAK MAKSA. HARGAI KETIKA SUDAH MEMBACA, TERIMAKASIH.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR BEAUTY END✓ [ TELAH TERBIT ]
Fiksi RemajaSejak dulu, Adelio Alfarenza sudah kenyang dengan perundungan yang dialaminya. Nasib buruk itu membawa Adelio mengenal sosok Acelia Queen. Pengalaman keduanya yang sama, membuat keduanya dekat. Adeliolah yang membantu Acel untuk mengubah penampilann...