[17] Hadiah Terbaik

33 5 12
                                    

~Ketika seseorang memiliki standar tinggi,ia tidak akan sudi menyentuh titik rendah~___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Ketika seseorang memiliki
standar tinggi,
ia tidak akan sudi menyentuh
titik rendah~
___________________________

~Ketika seseorang memiliki standar tinggi,ia tidak akan sudi menyentuh titik rendah~___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah, Sena merebahkan diri di kasur, dan menutupi setengah tubuhnya dengan selimut.

Semua kejadian di London tak akan bisa terlupakan, meskipun hanya empat hari. Peristiwa yang dialami Sena patut dijadikan kenangan.

Beberapa hal memang meresahkan, salah satu adalah yang berhubungan dengan lelaki congkak, Ares.

Entah sejak kapan perasaan aneh selalu memenuhi hati Sena, terutama ketika berhadapan langsung dengan Ares.

Sayangnya, Ares merupakan spesies yang tidak punya rasa. Sena mengira dirinya telah dipermainkan sejak tragedi panggung Cinderella.

Tanpa izin, laki-laki itu menciumnya di depan para penonton drama. Kemudian, atas nama balas dendam atau apa pun itu, Sena membalasnya dengan ciuman ala pasien.

Serumit itu konflik batin yang menghantui Sena. Namun, sepertinya Ares tidak memiliki beban untuk diperdebatkan.

Walau jantungnya sempat berdebar kencang, tetapi Ares memilih untuk memaklumi Sena. Konon katanya, Sena sangat populer dan menjadi target setiap laki-laki di sekolah.

Mungkin saja Sena dan Rein sudah ... hmm, entahlah. Aku tidak peduli. Lagi pula kenapa mereka harus putus? Menurutku, mereka serasi. Setidaknya karena alasan kepopuleran mereka yang hampir sama. Pikir Ares.

"Ciuman itu tidak mungkin yang pertama bagimu, tetapi yang pertama buatku. Jadi, sebenarnya, aku sangat kesal dan marah, tetapi aku belum punya cara untuk membalasmu," ucap Ares ketika berjalan kaki di Tower Bridge.

"Cara bicaramu seolah aku telah menghamilimu," sahut Sena geleng-geleng.

"Aku sedang berpikir cara untuk menagih kompensasi padamu," ujar Ares.

"Kamu minta ganti rugi?" tanya Sena.

"Jangan gunakan uang untuk menyelesaikan masalah," ucap Ares.

"Memangnya kamu nggak suka uang?" tanya Sena lagi.

NISKALA CINTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang