Aku diajarkan untuk membalas keburukan dengan kebaikan.
--Sena, si nomor satu--•Di rumah Sena•
Semester baru sudah dimulai sejak seminggu yang lalu. Namun, sudah tiga hari Sena tidak menampakkan dirinya di sekolah. Tidak disangka ternyata rasa sakit hatinya belum menghilang. Perumpamaannya belum sampai ke tingkat hancurnya dunia Sena.Mungkin seperti kulit tangan yang sengaja digores dengan pisau yang jarang diasah. Perih, berdarah, dan meninggalkan bekas luka, tetapi tidak sampai mati. Jika dianalisa oleh sang ahli pun, hasilnya hanya sebatas gangguan kejiwaan sementara, syok, atau depresi ringan.
Orang lain memang memandangnya sesederhana itu. Tidak akan ada yang bisa menganggapnya kasus berat. Ketika Sena sibuk meratapi kesialannya, waktu terus berjalan.
Mungkin saja Rein sudah melupakan kejahatannya, dan Aldi juga sudah menanggalkan perasaannya pada Sena. Jadi, selama beberapa hari ini bisa saja, kan, suatu keadaan mendadak berubah?
Siang ini, Sena duduk di lantai kamarnya beralaskan karpet tebal. Melamun dengan tatapan kosong. belum mandi sejak pagi, dan tidak menyentuh makanan sedikit pun sejak membuka mata. Kondisi ini sama persis ketika ibunya meninggal dunia kala itu.Saking pahamnya mengenai arti kehidupan, Sena menerima begitu saja kematian ibunya. Saat itu usianya baru empat belas tahun. Ia memaklumi sebuah perpisahan, kematian, dan kesedihan, karena hal itu wajar dan akan dirasakan oleh semua orang. Termasuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NISKALA CINTA [END]
RomansaPEMENANG Writing Marathon Challenge Chars Publisher Kategori Tema School Life =================== NISKALA CINTA Tema: School Life Genre: Romance Sub Genre: Teen Lit, Teen Fiction, Drama Romansa 🚥🚥🚥🚥🚥 Drama 🚥🚥🚥🚥 Persahabatan 🚥🚥🚥 Sekolah...