-71. Aku ingin menjadi lebih baik

215 8 0
                                    

Di tengah gempuran dunia yang semakin menjadi-jadi, terkadang aku merasa lelah menghadapinya. Merasa tertinggal dari semuanya, bahkan merasa tak bisa apa-apa. Aku yang hanya manusia biasa, tak punya prestasi apa apa, tak terlalu indah parasnya, tak secerdas orang-orang diluaran sana. Terkadang, aku merasa insecure, aku merasa rendah diri. Yang kulihat hanyalah kekurangan yang ada dalam diriku, tak pernah sedikitpun aku melihat kelebihan yang ada dalam diri ini. Tak ada satu detik pun yang terlewat tanpa menyalahkan diri, "kenapa aku seperti ini sih? Kenapa aku gak seperti orang-orang? Aku benci diriku"

Mulai tidak menghargai diri, tidak memperhatikan hal hal kecil yang diri ini butuhkan, pokoknya rasa sayang terhadap diri seperti sudah tidak ada. Aku lelah. Aku tak ingin selalu seperti ini. Melelahkan. Tapi aku tak tau cara untuk mulai mencintai diriku seperti apa? Aku harus mulai dari mana? Aku terlalu banyak menyakiti diri ini. Tolong bantu aku!

Ya, keluar dari lingkar setan untuk terus menyalahkan, menyakiti, dan tidak mempedulikan diri agaknya memang sulit. Butuh perjuangan, butuh energi dan waktu yang mesti kita kerahkan. Perlu niat yang tulus dari dalam hati untuk bisa memulai mencintai diri. Karena, jika pada dasarnya tidak ada ketulusan, maka cinta itu tak akan ada. Cinta itu hanya berujung palsu, yang pada akhirnya akan menyakitimu lebih dari ini.

Tak semua orang mau dan mampu untuk bisa menyayangi dirinya sepenuh hati. Ada yang tau caranya tapi tak mau melakukannya tapi ada pula yang tidak tau caranya tapi karena keinginan yang kuat ia lakukan apapun demi cintanya terhadap dirinya sendiri.

Dan aku, kamu, kalian, kita semua disini tengah beproses menuju ke titik itu. Titik di mana kita dengan sepenuh hati mulai mencintai diri kita sendiri. Mencintai hal hal kecil yang kita suka, mencintai kegemaran kita terhadap sesuatu yang mungkin sempat kita tinggalkan, mencintai kekurangan yang kita miliki lalu memeluknya dengan erat, karena kekurangan pun bagian dari diri kita yang mesti kita hormati, mencintai segala bentuk takdir indah Tuhan yang telah diberikan untuk kita.

Yang kamu bayangkan mungkin, mencintai diri itu dengan tidur teratur tanpa overthinking terlebih dahulu, hidup santai tanpa ada rasa insecure, dan selalu berpikiran positif. Sekilas, hal hal tersebut memang menyenangkan, hidup sepertinya akan ringan sekali, bukan?

Tapi hey! Kita hidup di dunia nyata. Untuk mencapai ke sana benar-benar membutuhkan proses yang panjang. Membutuhkan waktu seumur hidup untuk bisa benar-benar menerima dan mencintai dirimu secara utuh. Yaa, mencintai diri merupakan perjalanan seumur hidup, perjalanan yang panjang bukan?

Kalo dilihat sekarang, mungkin kita masih ada di garis start. Masih banyak banget loh tugas kita dalam mencintai diri ini. Karena,, bagaimana bisa kita mencintai orang lain sedangkan ke diri sendiri aja kita masih sering sakitin.

"Mencintai diri" terdengar remeh. Terlihat hanya sesuatu yang tak pasti. Padahal kalian tidak tau saja, bahwa hanya petarung sejatilah yang akan memenangkannya. Ya, menang untuk benar-benar menerima dan mencintai diri secara utuh dan penuh.

Berkawan Dengan SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang