SIXTEEN

41 4 2
                                    

.
.
.

Sebelum baca, jangan lupa follow duyu!

▪▪▪

HAPPY READING📖

▪▪▪

Malam hari sudah tiba. Rembulan menatap indahnya mata seseorang yang tengah terduduk di teras. Bintang-bintang pun juga ikut menyaksikan. Langit bergemuruh. Angin berhembus dengan kencang. Menyambut kedatangan seseorang disana.

Gadis itu melipat kedua siku kakinya dengan ditekuk. Menatap kembali langit yang hitam pekat itu. Ia hanya bersenandung dengan memejamkan kedua matanya setelah itu. Tiba-tiba saja, seseorang mengurai rambutnya. Pria itu pun ikut terduduk disana.

Dengan menanyakan pertanyaan pada gadis itu.
"Disini lebih indah, bukan?" angguknya.

"Kita juga baru saja sampai kemarin. Kenapa udah termenung aja, sih?" tanyanya.

"Nina merasa bersalah sama seseorang, Yah," jawabnya.

"Siapa?" tanyanya kembali.

"Ais."

"Kamu ada salah apa sama Nak Ais? Udah, jujur aja. Ayah nggak bakalan marah juga, kok. Kalo emang masalahnya belum selesai. Cepet diselesain. Jangan di ulur terus," nasehatnya dengan mengurai rambut Nina kembali.

"Nina sempat benci sama Ais, Yah," jawabnya dengan tertunduk.

"Loh, Ais kan anak yang baik. Kenapa kamu...." ucapnya yang sengaja menggantung.

"Nikah sama Zefran. Mantan Nina waktu SMP," jelasnya.

"Ya Allah, Nak. Kalau memang mereka berjodoh. Mau kamu benci, mau kamu rebut. Nggak bakalan pisah. Takdir dan jodoh sudah tertulis di lauhul mahfudz."

"Iya, Yah. Nina sadar, Nina salah. Mau minta maaf aku juga malu. Udah berapa banyak luka yang sudah kuperbuat kepada Ais," jelasnya.

"Minta maaf saja. Hanya itu yang bisa kamu lakukan untuk mempererat persahabatan kalian."

"Jangan sampai kalian pecah hanya karena masalah sepele," lanjutnya yang diangguki Nina setelahnya.

"Ayah, pinjem ponselnya bentar. Mau telpon Aisyah bentar." Irsyad mengulurkan ponselnya pada putrinya. Dengan senang hati Nina menerimanya.

Ia mengetik nomor Aisyah disana. Kalian pasti bertanya, mengapa Nina memakai ponsel Irsyad untuk menghubungi Aisyah? Karena, ponsel Nina sempat rusak. Dan belum sempat membeli lagi, karena ekonomi keluarga.

Keluarga Nina merupakan keluarga yang pas-pas an. Yang tak kaya dan tak miskin. Irsyad bekerja sebagai karyawan di salah satu kantor di Bandung. Kantor Brawijaya. Namanya.

Nina berhasil menghubungi Aisyah selaku sahabatnya.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam, iya? Dengan siapa?"

"Ini Gue, Nina," jawabnya.

DIPERTEMUKAN OLEH TAKDIR {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang