DIPERTEMUKAN OLEH TAKDIR {COMPLETE}

Thirty Six

.
.
.

Assalamu'alaikum.
Langsung aja geng males basa basi guenya.

JANGAN LUPA 🌟

▪▪▪

HAPPY READING📖

▪▪▪

Sepuluh tahun sudah berlalu. Kini Reyfan sudah tumbuh remaja. Dengan rambut tebal yang terbelah  dua. Paras yang tak kalah jauh dari sang ayah. Benar-benar tampan. Hidungnya mirip sang bunda begitu juga dengan alisnya. Selebihnya ayahnya.

"Yah!" panggil Reyfan pada Zefran yang tengah menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Apa lagi?"

Reyfan mendekati tubuh Zefran dengan langkah kecilnya. "Bunda suka roti panggang kayak ayah nggak?"

"Nggak terlalu."

Reyfan bergumam. Lalu ia mendudukkan dirinya di depan meja makan. Begitu juga dengan Zefran usai menyelesaikan memanggang rotinya, ia juga ikut duduk di depan sang putra.

Lagi-lagi Reyfan bertanya pada Zefran.
"Bunda kemana? Kata ayah pulang cepet."

Zefran menarik napasnya. "Kamu mau ketemu bunda?" tanyanya yang diangguki oleh Reyfan.

"Kalo gitu nanti sepulang sekolah kita temuin bunda ya." angguk nya.

Zefran tersenyum sekilas menatap sang putra. Ia juga menyuap Reyfan dengan roti panggang yang ia buat.

'Semoga kamu bisa ikhlas, Rey.' batin Zefran.

...

13.40 PM

"Assalamu'alaikum!"

Seorang anak dengan dua pria yang bertubuh kekar memasuki rumah itu.

"Waalaikumsalam. Masuk bang!" sahut Zefran pada kedua kakaknya.

Vero mendekati Zefran dengan berbisik, "Mau ke makam?"

angguk Zefran.

"Kita ikut boleh?" angguk nya kembali.

Usai menempuh perjalanan yang singkat. Mereka telah sampai di tempat Aisyah berada. Akan tetapi Reyfan dibuat bingung oleh ayahnya yang membawa mereka kesini.

"Katanya mau nemuin bunda. Kenapa malah disini?"

Zefran berjongkok menyamai tinggi sang putra. "Ikut ayah. Kamu jangan banyak tanya, ya."

Pandangan pria kecil itu mengarah pada sebungkus plastik hitam yang ayahnya bawa. Ia menunjukkan jari telunjuknya pada kantong plastik itu.

"Itu apa, Yah?" tanyanya kembali.

"Kamu nnti juga tau sayang." jawabnya.

Zefran membawa Reyfan dalam gendongannya. Sedangkan di belakang, dua sosok pria menggoda pria kecil yang ada pada gendongan ayahnya. Hingga akhirnya, tanpa sadar mereka telah sampai pada tujuannya.

"Assalamu'alaikum, Ay. Kali ini gue nggak dateng sendirian. Gue bawa putra kita." ungkapnya.

Reyfan hanya berkedip dengan menatap kuburan bundanya. "Ini kuburan siapa?"