Forty Two

29 4 0
                                    

.
.
.

Assalamu'alaikum, males basa basi.

Jangan lupa 🌟

❤❤❤

▪▪▪

HAPPY READING📖

▪▪▪

Zefran benar-benar putus asa akan sikap putranya yang suka menyimpulkan sesuatu tanpa mencari tau dulu. Ia terus mencari Reyfan hingga akhirnya ia berpapasan dengan Arga tepat di daerah itu. Zefran menyuruh Arga untuk berhenti, dan Arga menurutinya.

"Ga, Reyfan salah paham." ujarnya sembari memegang rem motornya.

Arga kebingungan dengan penjelasannya. Ia meminta Zefran untuk menjelaskannya lebih detail kembali.

Zefran menceritakannya dari awal hingga akhir. Pria itu manggut-manggut paham.

"Gue tau tu bocah kemana." ujar Arga dengan enteng.

Zefran terkejut tak percaya.

"Lo ikut gue." perintah Arga dan diikuti olehnya.

Dan akhirnya benar. Setelah mereka menyusuri disepanjang jalan, menemukan Reyfan yang tengah berbaring di cakruk yang pernah ia tempati ketika ia memenangkan pikirannya.

Zefran menaikkan kakinya untuk menanjaki cakruk yang terbilang cukup tinggi.

"Rey," panggilnya.

Reyfan yang sadar akan hal itu pun dengan spontan langsung terduduk. Usai mengetahui jika itu ayahnya, senyumnya seketika pudar. Ia sudah mengambil jalan untuknya pergi dari tempat itu. Akan tetapi ia dihentikan oleh Arga.

"Dengerin dulu penjelasan ayahmu." ungkapnya lirih.

Terpaksa. Reyfan kembali mengambil posisi awal. Dimana ia duduk disamping sang ayah, akan tetapi dengan wajah yang tak enak dipandang. Cemberut tak karuan.

"Mau jelasin apa? Bahkan ayah nggak bilang kalau deket sama wanita itu. Dada Rey sakit, Yah!" ketusnya.

"Hah? Deket gimana maksudnya?" bingungnya.

Reyfan tersenyum miring. "Nggak usah sok polos!"

Zefran mengubah posisinya untuk lebih dekat dengan sang putra. "Demi Allah, ayah nggak ada rasa sedikitpun sama wanita itu."

Reyfan hanya tersenyum.

"Iya, nggak ada rasa kok." pungkasnya. Ia mengambil posisi agar lebih dekat dengan tangga cakruk.

"Reyfan pulang." ungkapnya.

"Tapi, Rey-"

Arga mencegah Zefran untuk tak mengejarnya. "Biarin putra lo sendiri dulu. Berat baginya buat lupain semua kejadian hari ini."

Disisi lain, Reyfan bertemu dengan salah seorang teman di sekolahnya. Ia sebenarnya tau, tapi ia memilih untuk tak mempedulikannya.

DIPERTEMUKAN OLEH TAKDIR {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang