Pernahkah anda menyukaiku, walau sedikit saja?

11 6 0
                                    


Rapat pemilik saham berjalan tanpa masalah, Annette membuka dua kancing kemejanya karena merasa panas setelah keluar dari ruang rapat.

Aura lady boss menyebar di mana-mana setiap Annette hadir, dia anggun dan berkharisma, sebenarnya kalau Annette disandingkan dengan Arkhana mereka lebih mirip seperti saudara kembar. Kadar intimidasinya benar-benar sangat berat.

Makanya banyak para karyawan dan orang-orang yang mengidolakan mereka, katanya mereka adalah jodoh yang ditentukan oleh surga. Kehidupan mereka terlihat sempurna setelah ada Krystal dalam rumah tangga mereka.

Tinggi Annette 170cm, sedangkan Arkhana 189cm, saat mereka berjalan beriringan dengan jas hitam bermerek serupa itu adalah angin segar. Semua mata yang tertuju pada mereka merupakan tatapan kekaguman dan memuja. 

"Kau tidak terlihat baik-baik saja?"
Pertanyaannya sudah bagus, tapi nada bicaranya benar-benar dingin tanpa intonasi.

Annette menenangkan dirinya dan menyesuaikan napas terlebih dulu. "Anda lihat tua bangka itu bertingkah seperti apa, saya tidak sudi membagi beberapa saham untuk kepentingannya!"

Arkhana sedikit tecengang namun wajahnya tetap tenang, dia tersenyum tipis untuk sesaat, hampir tidak terdeteksi, "Tua bangka itu adalah ayahmu."

"Saya tidak pernah meminta dilahirkan dari hasil spermanya."

Kali ini Arkhana tidak bisa terus berwajah tenang, entah kenapa setelah tujuh tahun menikah rasanya selalu saja ada hal baru yang dia temukan dari istrinya.

"Sungguh anak yang berhati dingin, kau akan menjadi putri Gubernur jika ayahmu menang dalam pemilihan. Uang kampanye itu tidak akan terbuang sia-sia, dia memiliki reputasi yang bagus di mata masyarakat."

Annette menghentikan langkahnya, ekspresi wajahnya rumit, Arkhana ikut berhenti dan menunggu jawabannya.

"Saya hanya tidak suka dengan sifatnya yang tidak pernah puas itu, tidak cukupkah menjadi seorang konglomerat dan sekarang dia ingin masuk ke dunia politik? Terlalu banyak perhatian yang akan semakin tertuju pada kehidupan kita. Apalagi Mama sudah cukup terkenal sebagai sosialita dan sering diliput oleh media. Saya merasa risih."

Arkhana mengerti maksud pembicaraannya, dia sedikit tersenyum. Namun Annette masih merengut, dia tidak menyadari kalau Arkhana barusaja tersenyum karena dia hanya fokus menatap matanya.

"Banyak orang yang memimpikan ingin menjadi anak tunggal dari seorang konglomerat, terkenal dan kaya, hidup yang sempurna, memiliki putri yang cantik dan suami yang bermartabat. Kau terlihat tidak senang sama sekali?"

Annette tidak menanggapi dan melanjutkan langkahnya dengan cepat. Berbicara dengan Arkhana adalah perbuatan yang sia-sia.

Moodnya benar-benar bertambah buruk sekarang.

Dia segera memanggil, "Hei, aku belum selesai!"

Tapi Annette tetap melangkah dan akan masuk ke dalam lift. Arkhana segera berlari dengan segala upaya akhirnya mereka masuk bersama. Sebenarnya Annette ingin menjauh karena dia sudah sangat berdebar, mungkin wajahnya juga sudah sedikit memerah jadi dia terus memalingkan wajahnya tidak ingin menatap Arkhana.

Arkhana memojokkannya dengan satu tangan menopang ke tembok lift dan satu tangan lainnya mengangkat wajah Annette, dia ingin melihat wajahnya.

".....Kau tahu, setiap kali melihatmu seperti ini aku selalu ingin memakanmu detik ini juga, membuatmu hancur oleh rasa sakit dan kenikmatan, membuatmu frustrasi antara ingin berhenti atau memohon untuk lebih keras lagi. Itu membuatku sedikit bersemangat."

Annette merinding, sekujur rambut di tubuhnya berdiri. Sekuat apapun dia menahan wajahnya terus saja semakin memerah, Annette menelan salivanya dengan susah payah.
Mata yang sedang menatapnya adalah mata seorang predator, dia yakin dia benar-benar akan hancur jika Arkhana memiliki niat seperti itu.

Kenapa manusia di depannya ini rumit sekali? Kadang dia dingin dan cuek, kadang seperti pura-pura tidak kenal, dan kadang juga sangat meresahkan? Apa yang sebenarnya ada dalam otaknya?!

Annette memutar matanya ke arah lain, "Kita sedang ada di dalam lift, bersikaplah dengan baik." Saat dia mengatakan itu Arkhana sudah menjelajahi tubuhnya dengan tatapannya.

Dari rambut ke pipi, bibir, leher, belahan dada yang hampir terlihat karena dua kancing kemejanya terbuka, lalu berlanjut ke perut ratanya. Annette tidak bisa menahan lagi, "Berhenti menelanjangiku dengan matamu, Pak Arkhana."

Suaranya berat, "Kenapa? Aku sedang melihat istriku, apakah itu sebuah dosa?"

Mengatakan itu, tangan Arkhana bergerak memencet tombol lift entah dia memencet tombol yang mana karena Annette terlalu gugup dan tidak terlalu memperhatikannya.

Menyadari Arkhana kembali akan mendekatinya, Annette menahan tangannya di dada Arkhana. Menguatkan hatinya, dan karena panik Annette tiba-tiba bertanya, "Pernahkah Anda menyukaiku? Walau sedikit saja?"

Hening.

Dua manusia itu terdiam kaku seperti patung manekin, apalagi dengan posisi yang canggung seperti ini.

Apa yang barusaja keluar dari mulutku? Kenapa aku bisa bertanya hal yang sangat memalukan seperti itu?!!

Namun kemudian, terdengar suara kejam yang menggema di telinganya.

"Tidak."

Setelah mengatakan itu Arkhana menyerangnya dengan brutal. Annette tidak bisa mempertahankan harga dirinya setelah serangan itu, dia benar-benar mengasihani dirinya sendiri. Bagaimana dia selalu terlena dengan perbuatan Arkhana? Bahkan setelah berkali-kali dikecewakan.. dia tetap saja...

"Mmnn....."

🍂🍂🍂

Arkhana melihat jam di tangannya, ternyata sudah jam dua siang. "Krystal sudah selesai dengan lesnya sekarang, kamu jemput dia pulang ya, saya masih ada beberapa urusan. Tiga puluh menit lagi ada rapat dengan investor jadi tidak bisa mengantar."

Annette membuang napas lelahnya, dia mengambil lipstik di saku jas dan mengoleskannya di bibir. Arkhana mengamati tindakannya dengan teliti, dia sedikit puas dengan hasil 'karya' nya.

Nadanya sarkastik, "Jangan lupa kancingkan kemejamu sebelum keluar, kecuali jika kau ingin memamerkan ke semua orang jika suamimu sangat mencintaimu."

Mereka berdua adalah pasangan kaya raya yang bahkan mampu untuk membeli sebuah pulau pribadi, siapa yang akan percaya jika dia mengatakan kalau mereka barusaja berbuat hal tidak senonoh di dalam lift? Siapaaa?!

Terimakasih pada orang tertentu yang sudah membuatnya mendapatkan pengalaman seperti ini! Untung saja tidak ada 'gangguan yang tidak diperlukan' saat hal itu terjadi.

Kakinya lemas, pakaiannya sedikit berantakan, Annette benar-benar ingin mengubur dirinya sendiri kalau sampai ada yang melihatnya dalam keadaan ini.

Pintu lift terbuka, ternyata mereka ada di basement, Arkhana mengantarnya menuju mobilnya. Sepanjang itu Annette tidak mengatakan sepatah kata apapun.

Hari ini, rupanya tidak terlalu membosankan. Haruskah dia bertahan sebentar lagi?

Benang KusutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang