Jam istirahat pun berbunyi dimana jam ini lah yang paling disukai oleh para siswa siswi. Yerin menyimpan peralatan tulisnya di tas. Jisoo dan Irene sudah berdiri di samping meja Yerin. "Kalian duluan saja"
"Kenapa?" tanya Irene
"Apa kau masih sakit?" tanya Jisoo, Yerin menggeleng bukan itu "Aku akan pergi makan nanti" jawabnya, Yerin berdiri dari duduknya "Aku juga ingin berkeliling sekolah ini agar aku bisa tau sekolah ini""Baiklah"
"Apa kau mau menitip sesuatu?" tanya Jisoo Yerin kembali menggeleng "Tidak usah" jawabnya dan tak lama Jisoo dan Irene pun pergi dari sana. Yerin membuka tasnya dan menampakkan almet miliknya karena saat ini almet yang ia kenakan adalah almet Taehyung. Ia pun menutup tasnya dan berjalan keluar, seperti katanya barusan jika ia akan berkeliling sekolah untuk melihat lihat.Cukup jauh Yerin berkeliling sekolah yang cukup besar ini, kolam renang, lapangan bola, fasilitas musik, dan berbagai macam fasilitas lainnya hampir semuanya ada di sekolah ini. "Sekolah ini sangat besar" ucapnya
"Bruukk" Yerin berhenti melangkah saat ia mendengar suara, langkahnya menuju sumber suara. "Ya dengar" Yerin bersembunyi di balik tembok saat ia mendengar suara seorang pria yang sekilas ia lihat. "Kau itu salah satu anak orang kaya di sekolah ini, jadi bagi sedikit uangmu, apa masalahnya?"
"Tapi, aku benar benar tidak__ bug" sebuah pukulan mendarat di perut pria itu "Ya periksa tubuhnya" titah pria itu yang membuat kedua pria lainnya memeriksa tubuh pria yang tengah di bully itu untuk mendapatkan apa yang mereka cari. Mereka menemukan dompet disana dan melemparnya pada pria yang menyuruh mereka. "Uangmu cukup banyak" ucapnya yang langsung mengambil semua uang itu dari dompetnya "Nah aku kembalikan, ayo pergi" titahnya sambil melempar dompet itu kembali pada sang pemilik setelahnya mereka pun pergi dari sana.
Yerin keluar dari tempat persembunyiannya dan melihat pria yang baru saja terkena pukulan itu terduduk di lantai "Kau baik baik saja" ucapnya yang membuat pria itu melirik ke arahnya "Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya sambil bangkit dari duduknya dan menepuk nepuk celana seragamnya yang sedikit kotor. Yerin berjalan ke arah pria itu, sebelah tangannya terulur pada bibir pria itu namun tangannya langsung di tepis kasar olehnya "Apa yang kau lakukan?" tanya pria itu
"Bibirmu berdarah" ucap Yerin
"Hal seperti ini sudah biasa bagiku jadi jangan pedulikan hal ini" ucap pria itu yang lantas berjalan pergi meninggalkan Yerin. Yerin melihat ke arah sekitar, dimana ia sebenarnya, ia pun berjalan ke arah yang pria itu lewati. Sambil melihat kesegala arah karena ia melewati lorong kosong di sepanjang jalan. "A..nu..." ucapnya berharap ada orang yang mendengarnya
Yerin menaiki tangga saat ia melihat tangga di hadapannya, ada dua lantai yang ia naiki dan terdapat sebuah pintu disana. "Atap" ucapnya dan berjalan masuk "Ahk" langkahnya terhenti saat kerahnya di tahan oleh seseorang "Ya, pria jelek apa yang kau lakukan"
"Itu yang harus aku katakan padamu"
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Taehyung pada gadis itu dan masih menarik kerah gadis itu "Aku tersa..ta.. ah.. apa nya"
"Itu.. kau tau aku lupa jalan kembali"Taehyung menutup matanya sambil menghela napas dan lantas melepaskan kerah gadis itu "Kau tersesat" ucapnya
"Ah iya itu, terasat"
"Tersesat bodoh" teriak Taehyung, Yerin diam tak menjawab ucapannya hingga sebuah pertanyaan muncul di kepalanya "Kau juga apa yang kau lakukan disini"
"Hanya bersantai" ucapnya dan membaringkan tubuhnya di kursi panjang samping pintu yang barusan Yerin lewati. "Kau bersantai disini" dan mendapatkan jawaban oh dari pria itu. "Boleh aku bergabung"
"Pergilah" usir Taehyung sambil memejamkan matanya dan kedua tangannya yang menjadi penopang kepalanya. "Aku terasat bagaimana bisa aku kembali"
"Tersesat bodoh" teriak Taehyung, ia kembali menghembuskan napasnya dan duduk di kursi. Yerin yang melihat sedikit cela untuk duduk pun ikut duduk di dekat pria itu. "Ya suruh siapa yang duduk di sampingku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat, My Beautiful ✓ [Hiatus]
FanficSeorang kucing yang tidak tau apapun soal dunia ini terpaksa di jadikan sebuah pengganti, demi mencapai apa yang di cita citakan putrinya. Bahkan ibunya rela melakukan apapun demi kebaikan putrinya.