Di rumah sakit, pintu ruangan Yerin terbuka menampakkan Yera di sana "Hallo Yerin, bagaimana kabarmu?" tanyanya, ucapan yang selalu ia katakan. Yera berjalan ke arah kursi samping ranjang "Yerin.. aku mendengar sesuatu yang aneh hari ini" ucapnya sambil menatap wajah pucat gadis yang tengah terbaring di hadapannya. Yera menghentikan ucapannya, sambil menghembuskan napasnya.
Pintu ruangannya terbuka, menampakkan Suga disana tengah berjalan ke arahnya "Kau sudah tiba ternyata" Yera hanya membalasnya dengan sebuah anggukkan. "Bagaimana kabarnya?" tanyanya
Sambil memeriksa sekilas manik mata Suga meliriknya "Akhir akhir ini dia menunjukkan kemajuan"
"Syukurlah" jawab Yera sambil tersenyum dan melihat wajah Yerin, walaupun ia tau jika itu artinya ia akan kembali pada wujud kucingnya. "Dokter Suga, bisakah aku menitipkannya sebentar, aku ingin membeli cemilan di bawah"
"Oh tentu saja"
"Kalau begitu aku permisi" pamitnya dan mulai berjalan dengan kaki pincangnya "Ada apa dengan kakimu" langkah Yera terhenti "Ah, ini.. aku hanya terkilir di tadi"
"Berhati hatilah, cepat kembali.. biar aku mengobati lukamu"
"Ne" jawabnya dan mulai melanjutkan langkahnya.
Seperti ucapannya kini Yera tengah membeli beberapa cemilan untuk menghabiskan waktunya di ruangan. "Terima kasih" ucapnya setelah ia selesai dengan belanjaannya, ia berjalan pergi dari kantin.
"Brukk" seseorang menabraknya begitu ia keluar dari kantin hingga membuat belanjaannya berhamburan di lantai. Yera memunguti kembali belanjaannya "Maaf saya tak sengaja" ucap seorang pria yang langsung berlari setelahnya. Manik mata Yera teralihkan pada sosok pria yang membantunya, ia berdiri setelah semuanya selesai. Yera pun berjalan menghiraukan pria itu, yang tak lain adalah Taehyung.
Taehyung juga tak bicara dan lebih memilih pergi menuju lorong lain. "Apa yang dia lakukan disini? Apa dia masih menggikutiku?" tanyanya yang masih berjalan untuk kembali menuju ruangan Yerin.
Yera masuk kedalam ruangan "Sudah" ucap Suga yang kini tengah duduk di sofa, Yera menunjukan belanjaannya "Kemari dan duduklah, biar kakak mengobati lukamu" Yera tersenyum mendengar ucapan itu, ia sangat senang dengan ucapan itu. Ia menurut dan duduk di hadapannya dengan belanjaan yang ia simpan di meja.
Suga melihat luka yang ada pada pergelangan kaki gadis itu yang terlihat membiru. "Ini bukan terkilir Yera" ucapnya, ia pun mendongkak untuk melihat wajah gadis itu "Kau berbohong"
"Maaf" jawab Yera sambil menunduk "Kau ini" ucap Suga dan ia pun mulai mengobati lebam itu. Ia juga membantu membenarkan tulang yang tergeser.
Tak lama pengobatan pun selesai, Suga berdiri dan menghela napas saat ia melihat gadis itu keenakkan hingga membuatnya tertidur di sofa, sebelah tanganya terulur mengacak acak puncuk rambut gadis itu "Kau ini" ucapnya, pandangannya teralihkan pada adiknya Yerin, "Kalian sangat berbanding jauh" ucapnya
Manik matanya teralihkan padan pintu ruangan yang terbuka dan menampakkan seorang perawat di sana "Dokter Suga, ini waktunya operasi"
"Baiklah, aku akan menyusul" setelah mendengar itu sang perawat pun pergi. Suga melepaskan jas putihnya dan memakaikannya pada tubuh Yera yang tengah tertidur sambil bersandar pada sandaran sofa. Setelahnya ia pun pergi dari sana meninggalkan kedua gadis itu.
Yera tersadar dari tidurnya setelah satu jam ia tertidur pulas "Aku tertidur" ucapnya, ia melihat jas putih yang menutupi tubuh depannya, manik matanya melihat sekitar dimana pemilik jas itu tak ada di ruangan. Ia beranjak dan menyimpan jas itu di punduk sofa, lantas berjalan ke arah ranjang.
Tubuh Yera seketika di ambil alih oleh So Hyun, ia langsung berjalan berbalik menuju pintu dan pergi dari ruangan. Tanpa tas, ia berjalan keluar rumah sakit dengan pandangan dingin lurus kedepan. "Aku tak bisa menunggu lama, gadis itu bisa saja bangun kapan pun" batinnya.
Kini waktu menunjukkan pukul 7 malam dimana saat ini, So Hyun dengan wujud kucingnya tengah berada di apartement seseorang yang menjadi target balas dendamnya.
Pintu ruangan apartement itu terbuka membuat Yera bangkit dari baringnya, saat sedari tadi dia tengah berbaring di lantai. "Ibu" ucap So Hyun saat ia melihat seseorang keluar dari ruangan itu. Wanita paruh baya itu melihat kucing tersebut saat kucing itu mengeong, ia berjongkok "Kucing siapa ini" ucapnya
"Ibu" ucap So Hyun lagi, namun yang wanita itu dengar hanyalah meongan sang kucing. "Kau mau ikut denganku" lagi lagi kucing itu mengeong "Baiklah.. ayo" ucapnya dan ia pun mengangkat sang kucing membawanya dalam pelukkan, lantas berjalan pergi.
So Hyun sangat senang melihat ibunya tepat di depan matanya, walaupun kini sudah bertambah tua tapi kini ia masih sangat berterima kasih karena ibunya baik baik saja, namun, ia masih tidak mengerti dengan mengapa ibunya berada di apartement pria tersebut.
Cukup lama, akhirnya mereka tiba dirumah, dimana rumah itu adalah rumah So Hyun sendiri. Yera telah kembali pada dirinya dengan wujud kucingnya, walaupun ia tidak tau ini ada di mana namun setetes air mata tiba tiba menetes di matanya, ia merasa jika gadis itu tengah menangis.
Yera di simpan di kursi kayu yang tersedia di rumah sedangkan So Min, ibu dari So Hyun tengah berjalan ke arah dapur untuk membawa beberapa makanan untuk sang kucing "Kau pasti lapar, nah sekarang makanlah" ucapnya saat sebuah nasi serta lauk di berikan pada sang kucing. Yera menyantap makanan tersebut dengan baik, sambil sesekali ia melihat wajah yang pernah ia temui sebelumnya, wajah seorang ibu yang pernah menyelamatkannya hari itu, saat ia pingsan.
"Uhuukkk" Yera mendongkak melihat wajah wanita paruh baya itu, wanita itu berdiri dan berjalan ke arah nakas dan menyantap beberapa obat di sana. "Mweo" ucap Yera saat manik matanya melihat wajah pucat wanita itu. So Min melirik ke arah kucing tersebut ia tersenyum "Kau tau, mungkin sebentar lagi aku akan menemui suami dan putriku" ucapnya, ia berjalan dan berjongkok di hadapan Yera, sambil mengelus kepalanya.
"Aku.. sudah mengetahui semuanya, mengapa putriku di tahan di penjara"
"Pria itu menahannya tanpa belas kasian, dan menganggapnya seperti seorang pembunuh"
"Sebentar lagi.., dia akan menanggung semua kesalahannya terhadap putriku" Yera yang mendengar hal itu hanya diam melihatnya "Mweo"
"Apa kau sedang menjawab ucapan ku barusan?" tanyanya dengan sebuah canda.
"Ini sudah malam, aku harus tidur dan bekerja besok, kau.." So Min menunjuk ke arah kardus di ujung "Tidurlah disana, selamat malam" pamitnya yang lantas berjalan menuju kamarnya.Yera menelisir kesegala ruangan, rumah kecil sederhana namun ia merasa nyaman disini, mungkin karena So Hyun yang merasakan hal itu, karna pada dasarnya, ia hanyalah seorang kucing yang tidak memiliki perasaan ataupun ingatan, semua itu karna So Hyun berada di dalam tubuhnya. Ia berjalan menuju kardus yang baru saja di tunjukkan dan merebahkan tubuhnya disana.
"Aahhkkkk" suara teriakkan membangunkan Yera dari tidurnya, ia membulatkan matanya kaget saat ia sadar jika ini bukan rumahnya "Siapa kamu?" ucap So Min, yang juga kaget begitu ia melihat seorang gadis tengah tertidur di rumahnya. Yera berdiri "Ma.. maaf ak__" ucapan Yera terpotong saat So Hyun langsung mengambil alih tubuhnya "Ibu" So Min terkejut mendengar apa yang baru saja gadis itu lontarkan "Siapa kamu?" tanyanya lagi
"Ini aku.. So Hyun"
"Apa?" ucap So Min yang mulai terkejut kembali "Sesuatu terjadi hingga aku bisa mengambil alih tubuh gadis ini, aku tak bisa mengatakan mengapa? Tapi ibu.. tolong, hancurkan pria itu"
"Karena dia membiarkanku mati tertahan di penjara" So Min meneteskan air matanya, ia tidak tau apapun tapi mendengar ucapannya membuatnya ia tau, jika dirinya adalah putrinya. Ia berjalan mendekat dan mendekap tubuh kecil gadis di hadapannya "Maaf, ibu tak bisa berbuat apapun selama kau disana"
"Ibu tak bisa mengunjungimu selama ini, mereka melarang ibu" pelukkan pun terlepas "Tapi tenang saja, ibu.. akan membalaskan dendammu""Ibu" ucap So Hyun, dengan segera ia kembali memeluk ibunya.
Cukup lama, So Hyun akhirnya menceritakan bagaimana ia bisa berada di dalam tubuh gadis yang saat ini ia gunakan. Bahkan ia juga mengatakan jika tubuh yang ia gunakan adalah pinjaman dari seseorang yang tengah koma di rumah sakit. So Min mendengar semua ucapan yang keluar dari gadis di hadapannya, bahkan ia juga tak menyangka jika putrinya masih berkeliaran di dunia ini setelah kematiannya sepuluh tahun yang lalu.
Yera membuka matanya dan melihat wanita di sebelahnya "Kau Yera" ucap So Min saat ia melihat tatapan gadis itu berbeda dengan yang ia lihat sebelumnya. "Maaf bibi sebelumnya, tapi saya harus pulang"
"Ah benar juga.. ayo bibi antar" ajaknya
"Tunggu" tahannya "Ada apa dengan kakimu"
"Ah ini.. hanya terkilir"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat, My Beautiful ✓ [Hiatus]
FanficSeorang kucing yang tidak tau apapun soal dunia ini terpaksa di jadikan sebuah pengganti, demi mencapai apa yang di cita citakan putrinya. Bahkan ibunya rela melakukan apapun demi kebaikan putrinya.