Bab 3

518 84 14
                                    

Kyuhyun membuka hoodie miliknya yang setengah basah, setelah bangun pagi dia memilih untuk berlari menantang udara pagi yang terasa menusuk tulang, harus rela meninggalkan ranjang hangatnya dimana Seohyun masih bergelung dengan ditemani mimpi indahnya. Kyuhyun memang sengaja tak membangunkan wanita itu, agar dia istirahat lebih banyak.

Dan kini, setelah berlari hingga hampir satu jam. Kyuhyun memilih kembali dan menuangkan orange juice yang sudah tersedia untuk dia nikmati. Pagi ini juga akan ada sarapan bersama sekaligus acara terakhir sebelum teman-temannya pulang, sangat disayangkan, karena dia sendiri tak merasa liburan karena kesibukkannya itu.

"Kau tak perah berubah," ucapan lembut itu menyita perhatian lelaki tersebut, begitu menoleh Kyuhyun medapati Gina yang kini melangkar kearahnya hanya dengan berbalut setelan gaun tidurnya yang berwarna merah batu bata. Kyuhyun tak membalas apapun, hanya menatap datar wanita itu.

"Kau sejak dulu tidak pernah berubah, apa kau ingat bahwa kau sering membangunkanku dan mengingatkanku untuk berolahraga? Lalu-"

"Intinya?" potong Kyuhyun datar, lelaki itu bahkan tak merasa bersalah telah memotong ucapan Gina tersebut.

"Ternyata kau berubah." bisik Gina dengan senyum lirih, sayangnya Kyuhyun dapat mendengar itu dan yang dia lakukan adalah tertawa mengejek ucapan Gina.

"setiap manusia pasti akan berubah seiring dengan waktu dan situasi yang mereka hadapi." jawab Kyuhyun retoris dan jawaban itu tak membuat Gina bahagia.

"Percuma kau lakukan hal itu, aku tahu yang kau lakukan saat ini hanya untuk membuatku menyesal dan menginginkanmu kembali bukan? Aku sangat mengenalmu." perubahan topik pembicaraan itu membuat Kyuhyun mengerutkan dahi bingung, tetapi ada sederet senyum geli menghiasi bibirnya.

"Apa kau berpikir aku menikahi wanita lain hanya ingin membuatmu cemburu? ah, tidak salah jika banyak yang berpikir seperti itu, hanya karena aku baru mengenal Seohyun selama dua bulan?" ucap Kyuhyun seolah bertanya ada dirinya sendiri sebelum terkekeh kecil dan dibalas kekehan Gina, perlahan dia mendekat kearah lelaki itu.

"Aku tahu, aku selalu tahu tentangmu, Kyuhyun-ah. Kita terlalu mengenal satu sama lain jadi jangan mengelak. Mungkin aku telah membuat kesalahan, tetapi kau tahu dengan pasti siapa yang selalu aku cintai bukan?" terang Gina panjang lebar. saat wanita itu ingn menyentuh wajah Kyuhyun lelaki itu menepisnya kasar dan menatap Gina datar.

"Kau masih mencintaiku? Sayang sekali, aku tidak pernah memberikan cintaku pada seseorang yang menyerahkan dirinya pada orang lain." bisik Kyuhyun tajam sebelum beranjak pergi meninggal Gina yang terpaku.

Dan tanpa mereka sadari, Seohyun sudah berdiri disana sejak Gina mencoba merapatkan tubuhnya dengan Kyuhyun, dia juga tahu penolakan Kyuhyun tetapi saat ini yang bersarang di otak kecilnya adalah pemikiran, dia baru sadar dia menikah tanpa cinta hanya sebatas bantuan semata dari lelaki itu, maka akan dibawa kemana pernikahan mereka itu? Apa benar-benar bisa berlabuh sampai akhir atau harus berhenti di tengah jalan?

******

Seohyun melambaikan tangannya pada mobil terakhir milik Yoona dan Donghae yang terakhir meninggalkan kediaman barunya itu, disampingnya ada Kyuhyun yang berdiri dengan senyum. Cukup sedih sebenarnya untuk Seohyun, disaat hatinya mulai gundah kini tak ada yang menemaninya, meskipun dia juga akan mulai bekerja kembali esok hari, tetap saja rasanya aneh, apalagi kedua orang tua Kyuhyun masih setia menemani keduanya.

"Ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Kyuhyun tenang, Seohyun cukup terkejut karena Kyuhyun seolah tahu dia tengah gelisah.

"Maksudmu?" tanya Seohyun mencoba mengelak.

"Sejak bangun tadi, kau lebih banyak diam." terang Kyuhyun mendekat, menyentuh leher belakang istrinya itu lembut. "Ada apa?' lanjutnya bertanya.

Seohyun tersenyum kecil, menerim uluran tangan Kyuhyun dan berjalan bersama, bukan menuju rumah Kyuhyun memilih mengajak Seohyun menelusuri jalanan yang sepi itu menuju hutan, tak rimbun memang tetapi banyak sekali pohon-pohon yang berjejer rapi sebagai pemandangan, apalagi dengan cuaca yang cukup mendung membuat kabut mulai turun menemaninya keduanya.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?" tanya Seohyun lembut, menjawab pertanyaan Kyuhyun dengan pertanyaan lain.

"Aku merasa tidak memiliki kesalahan dan kau hanya diam sejak tadi, pasti ada sesuatu yang mengganggumu bukan" terang Kyuhyun.

"Aku hanya rindu bekerja." jawab Seohyun lugas.

"Apa ada yang pernh berkata padamu, bahwa kau tidak pandai berbohong?" tanya Kyuhyun terkekeh geli, membuat Seohyun ikut tersenyum kecil.

"Banyak yang mengatakan itu." kali ini Seohyun lebih memilih jujur.

"Jadi ada apa?" Kyuhyun menghentikan langkah mereka, menatap Seohyun penuh membuat Seohyun ragu, apakah dia harus mengutarakan pemikirannya atau tidak?

"Apa salah satu alasanmu menikah denganku untuk membuat Gina cemburu?" tanya Seohyun berterus terang, mereka sudah memutuskan untuk hidup selayaknya pasangan normal maka Seohyun harus segera membereskan apapun yang mungkin bisa menjadi sebuah masalah didepan.

"Aku menikahimu untuk seumur hidupku, aku tak pernah menginginkan pernikahan apapun itu yang berbasis kebohongan. Aku ingin hidup normal, jika bisa menikah sekali dalam seumur hidup. Dan keputusan ada ditangamu bukan, kau menerima ku. Aku tak akan menyia-nyiakan itu." terang Kyuhyun, perlahan tangan kanannya terulur untuk menyelipkan rambut Seohyun dibalik telinganya.

"Apa aku pernah bercerita? Sejak pertama kali aku datang ke kedai teh milikmu, aku sudah tertarik denganmu." Kyuhyun terkekeh kecil atas ucapannya itu.

"Apa aku bisa mempercayai itu?" bisik Seohyun sanksi, meskipun begitu entah kenapa hatinya terasa hangat mendengar pernyataan itu.

Kali ini Kyuhyun menghembuskan napas panjang, dia tahu hubungan mereka memang tidak akan mudah. Apalagi dengan keadaan mereka ditambah Gina yang masih menghantui pernikahan mereka, apalagi mereka juga menikah tanpa cinta. Tapi bukan berarti Kyuhyun sama sekali tak tertarik dengan istrinya itu, dia tak pernah bermain-main dalam sebuah hubungan.

Apalagi ini pernikahan, sayangnya dia  tahu Seohyun tak akan mudah mempercayai. Dan situasi ini akan sulit, tapi entu saja dia sudah mengantisipasi hal itu.

"Percaya atau tidak, aku serahkan hal itu padamu. Tugasku hanya membuktikannya, cukup adil?" tanya Kyuhyun, kali ini Seohyun tersenyum lembut, entah kenapa hal inilah yang membuatnya cukup percaya dengan Kyuhyun.

Keduanya kembali melangkah menyusuri jalanan pagi, kali ini dengan salah satu tangan Kyuhyun menggenggam erat tangan Seohyun, seolah tak ingin melepaskannya. Ah, jujur saja bahkan Kyuhyun tengah memikirkan untuk kembali cuitu agar Seohyun bisa merasakan bulan madunya, sayang sekali bukan karena pekerjaannya itu dia harus memuat pernikahan mereka sedikit aneh. Meskipun Seohyun tak keberatan tetapi tetap saja, Kyuhyun merasa bersalah.

Dan lagi-lagi, dalam keheningan dan tanpa sepengetahuan keduanya, Gina mengikuti mereka. Dibalik pohon cemara, dia menatap penuh kesal kearah Seohyun. Merasa bahwa wanita itu cukup mengganggu. Seharusnya bukan seperti ini bukan?

Seharusnya Kyuhyun tetap menunggunya, karena semua yang dia lakukan bukankah keinginan Kyuhyun? Tapi sepertinya Kyuhyun terlalu menikmati perannya sebagai seorang suami dan Gina membenci itu semua. Kalau seperti ini dia harus benar-benar segera melancarkan rencananya itu.

Dia tak boleh kembali menundanya, atau Kyuhyun akan benar-benar melepasnya kali ini.

TBC

Well ini cukup pendek
Begitu yg di karyakarsa ya
Seperti biasa klo ada yg mau baca bisa cek akunku disana

Makasih semuanya
Dan maaf buat lama update😄

TRUST CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang