Veel: Bagian 7.

16 1 0
                                    

"HEI! VEEL! RAIH TANGANKU!" Aku berteriak keras dari tempatku berada. Aku lihat Veel berada di bawah sana bergelantungan tidak seimbang.

"AKU SEDANG BERUSAHA! TANGAN KAU TERLALU JAUH DARI SINI!" balas Veel di sela-sela usahanya untuk meraih tanganku yang berada cukup jauh di atasnya.

Veel terus berusaha untuk meraih tanganku, aku juga berusaha sebisa mungkin mengecilkan jarak di antara tangan kita.

"S-sedikit lagi.... AKHIRNYA!" Setelah cukup lama, tangan Veel akhirnya meraih tanganku.

GROWWLL!!!
Suara geraman mulai terdengar lagi, membuat guncangan besar terjadi. Guncangan itu membuatku kehilangan keseimbangan.

"H-HEI! JANGAN SAMPAI JATUH!" seru Veel yang masih menggantung dengan memegang tanganku.

GROWWLL!
Aku berusaha sebisa mungkin untuk tetap seimbang, tetapi guncangan mulai terjadi lagi dan kali ini aku kehilangan tumpuanku sepenuhnya. Membuat aku dan Veel terjatuh.

"AAAAAAAAAAAAAAH!!!"

***

1 jam sebelumnya, di kursi penonton lapangan indoor.

"Hei Veel, apa yang membuatmu sangat senang?" tanyaku pada Veel yang sibuk membolak-balikan halaman pada buku kecil miliknya.

"Senang apa?" Veel balas bertanya tanpa melepas pandangan dari bukunya.

Aku memperbaiki posisi dudukku, berusaha mengintip isi dari buku Veel. "Tadi itu, saat aku berhasil menggunakan kekuatanmu."

Veel akhirnya menoleh padaku dan tersenyum dengan senyum khasnya. "Aku tidak ingat melakukan hal itu! Kau bercanda, ya?"

Orang ini sempat-sempatnya berbohong? "Seriuslah dan jawab pertanyaanku!" Aku menarik tangan Veel, tanpa sengaja membuatnya menjatuhkan buku kecilnya. Dengan cepat aku mengambil buku itu.

"Hei! Kembalikan bukuku!" Veel berusaha meraih bukunya di tanganku, tetapi aku terlebih dahulu mundur dan menjauh.

Aku membuka halaman-halaman kecil di buku itu, sampai aku berhenti di halaman mengenai peminjaman kekuatan. Pandanganku terpusat pada suatu sub judul 'Konsekuensi Berbahaya Peminjaman Kekuatan'

"Konsekuensi berbahaya? Hei Veel... kamu paham dengan apa yang kamu lakukan kan?" Aku menoleh pada Veel yang sekarang tidak lagi mencoba merebut bukunya dariku.

"Y-yah tentu saja! Buktinya kau berhasil meminjam kekuatanku tanpa masalah, b-benarkan?!" jawab Veel dengan terbata-bata.

"Berhenti berbohong Veel!" Aku kembali membuka buku itu dan membaca tiga isi yang tercantum di dalam sub judul.

KONSEKUENSI BERBAHAYA PEMINJAMAN KEKUATAN

1.) Manusia yang dipinjamkan kekuatan tanpa persiapan dapat membuatnya pingsan di dunia nyata atau bahkan kematian.
2.) Peminjaman kekuatan tanpa adanya adaptasi lingkungan oleh manusia dapat menyebabkan ketertarikan makhluk sekitar pada manusia yang dipinjamkan kekuatan.
3.) Jika manusia atau si peminjam kekuatan sedang tidak dalam kondisi sehat dapat menyebabkan kehancuran bertahap dari dalam tubuh manusia atau si peminjam kekuatan.

Semua konsekuensi yang tercantum benar-benar berbahaya! Bagaimana bisa Veel tidak memperdulikan konsekuensi seperti ini?

Aku kembali menoleh pada Veel, menatapnya tajam. "Hei orang aneh. Hal apa saja yang telah kamu langgar dalam peminjaman kekuatan?"

"H-hanya nomor satu dan nomor dua saja." jawab Veel sembari menoleh ke sembarang arah untuk menghindari tatapanku.

Amarahku meletus, aku meninggikan suaraku, "ASTAGA! KAMU INI BENAR-BENAR! Poin nomor satu sangat membahayakan diriku! Bagaimana jika aku benar-benar mati di dunia nyata?!" bentakku pada Veel yang masih mengindar untuk menatapku. "Dan poin nomor dua, membuat makhluk sekitar tertarik padaku? Apa maksudnya itu?!"

Little DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang