••••
Gus Hafizh terbangun pukul setengah empat dini hari, ia tidak melihat keberadaan Khadijah disebelahnya. Pasti perempuan itu sudah bangun lebih dulu daripada dirinya.
Gus Hafizh mendengar keran air menyala, namun ia tidak dapat melihat Khadijah didalam kamar mandi. Kemudian Gus Hafizh mencari ke seluruh ruangan yang ada dirumahnya. Gus Hafizh mengusap wajahnya gusar ketika ia tidak menemukan Khadijah.
"Apa Khadijah dikamar tamu?" Monolognya.
Kemudian Gus Hafizh melangkahkan kakinya kearah kamar tamu. Mungkin Khadijah berada disana, karena hanya kamar tersebut yang belum ia cek. Ternyata benar, Khadijah berada disana. Khadijah sedang merapikan dan membuang sisa-sisa dekorasi yang tidak terpakai.
"Khadijah," panggil Gus Hafizh.
Khadijah melihat kearah pintu, habis itu ia membalikkan tubuhnya seperti semula.
"Kamu marah?" Tanya Gus Hafizh.
"Nggak."
"Terus—"
"Handuk udah Ijah letak dikamar mandi, keran air juga udah Ijah nyalain biar Gus nggak nunggu-nunggu lagi," potong Khadijah.
"Tapi kenapa?" Tanya Gus Hafizh lagi.
"Karena Ijah tau nunggu itu nggak enak."
Jleb!
Gus Hafizh merasakan sesak pada dadanya ketika Khadijah melontarkan kata-kata tersebut.
"Saya minta maaf karena udah membuat kamu menunggu saya. Saya benar-benar minta maaf, Jah."
"Saya suka kado dari kamu. Jazakillahu khairan, habibati," ucap Gus Hafizh.
"Wa Jazakallahu khair," balas Khadijah cuek.
Gus Hafizh berlalu meninggalkan Khadijah, ia hendak mandi sebelum melaksanakan shalat subuh. Hari ini Gus Hafizh memutuskan untuk shalat berjamaah dirumah bersama istrinya tersebut.
Kini mereka sedang melaksanakan shalat subuh berjamaah dengan posisi Gus Hafizh yang menjadi imam dan Khadijah menjadi makmum. Seusai shalat dan berdo'a, Khadijah mengambil tangan suaminya untuk ia cium. Baru saja Gus Hafizh ingin berbicara, namun khadijah sudah membuka mulutnya duluan.
"Khadijah mau beres-beres rumah, Gus," ucapnya sambil berlalu melewati Gus Hafizh dan meninggalkannya seorang diri.
••••
"Gus!" Panggil Khadijah dari dapur.
"Saya datang," jawab Gus Hafizh.
"Sarapannya udah siap. Gus makan duluan aja, Ijah mau bersihkan taman belakang dulu," ucapnya.
"Apa dia masih marah pada saya?" Tanya Gus Hafizh dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFIZDJAH
Teen Fiction⚠️[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!]⚠️ Beberapa chapter telah di revisi! [Bijaklah dalam membaca dan berkomentar!] Menceritakan tentang kisah seorang gadis dan pria yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Khadijah Aleyna Putri Gadis cantik dan sederhana...