Bodo, gua ngambek!

52 13 6
                                    

"Sakit banget ya, Kak. Sampai nangis sesenggukan kaya tadi," ujar Shafa sambil mengusap pipi Satria yang basah dengan air mata.

Satria sudah tertidur akibat suntikan obat bius tadi, sebab tadi Satria menangis sambil memegangi dadanya yang sesak.

Shafa panik bukan main, tadi setelah diperiksa dan di suntik untuk istirahat Satria langsung terlelap namun masih ada sisa air mata yang mengalir di wajahnya.

Shafa ikut berbaring di blangkar Satria, sebab Tadi Satria meminta agar Shafa memeluk nya dan juga mengusap kepalanya. Shafa menurutinya.

"Semoga cepat sembuh, ya Kak. Shafa gak tega liat Kakak sakit kaya gini," ujar Shafa lalu ikut memejamkan matanya.

Pukul 3 dini hari, Shafa bangun. Ia melihat Satria yang masih tertidur sambil memeluk tubuhnya.

Shafa tersenyum, "Damai banget kalau lagi bobo." gumam Shafa lalu bangkit secara perlahan dan melepaskan tangan Satria yang ada di perutnya serta membenarkan selimut Satria.

Shafa bangkit ingin sholat malam dan juga berdoa kepada Allah SWT agar segera memberi kesembuhan untuk Satria.

***
Satria membuka kedua bola matanya, ia menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.

"Udah, bangun. Nak?" tanya Firman ayahnya Satria.

Satria hanya diam saja, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Namun hal ia cari tidak ada di depannya.

"Shafa mana, Yah?" tanya Satria lirih.

"Shafa lagi pulang dulu, soalnya nanti ada jam kuliah pagi. Jadi yang gantiin Shafa itu ayah untuk sementara." ujar Firman.

Satria hanya menggaguk saja, namun dalam hati ia menggerutu kesal. Sebab Shafa tidak berpamitan terlebih dahulu sebelum dirinya bangun.

"Kamu siap-siap yuk, biar ayah yang lap tubuh kamu biar gak gerah yah, sebab hari ini kan ada medical check up, jadi kamu siap-siap sekarang yah." ujar Firman.

***
"Alhamdulillah akhirnya selesai juga, tinggal pulang terus pergi ke rumah sakit buat gantiin ayah lagi," gumam Shafa.

Shafa langsung membereskan semua alat tulisnya lalu keluar dari kelas dan menuju parkiran, sebab hari ini dia ke kampus naik motor nya.

"Shafa?!" panggil Anggi.

"Iya, ada apa?" tanya Shafa sambil memandang Anggi.

"Kamu mau kemana? Temenin aku yuk ke toko buku, ada beberapa buku yang baru aku beli. Kamu mau kan temenin aku?" tanya Anggi menatap Shafa.

Shafa langsung menunduk, dan berfikir.

"Kalau aku ikut Anggi otomatis aku bakal telat buat temenin kak Satria, tapi aku gak enak buat nolak. Ya Allah gimana ini?" batin Shafa resah.

"Sha?!"

"Em, maaf sebelumnya Nggi, kayanya Aku gak bisa temenin kamu deh. Soalnya aku mau ke Rumah Sakit, soalnya kak Satria lagi sakit," ujar Shafa.

"Astagfirullah, sakit apa? Kok kamu gak kasih tau aku sih? Aku kan pengin jenguk. Ya udah gak papa kalau kamu gak bisa temenin aku, kamu mendingan pergi ke Rumah Sakit buat jagain kak Satria. Aku gak papa kok," ujar Anggi.

"Iya, kemarin kak Satria di keroyok orang. Ya maaf yah, lain kali mungkin aku bisa," ujar Shaf tidak enak.

"Gak papa, ya udah aku duluan yah. Salam buat Kak Satria, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, sekali lagi maaf yah."

Anggi hanya menggaguk sambil tersenyum, lalu pergi ke gerbang. Sedangkan Shafa langsung mengambil helm serta menaiki motornya menuju rumah dulu baru pergi ke rumah Sakit.

Gadis_Berhijab_Milik_Ketua_Geng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang