Rumah Sakit

58 11 0
                                    

Siang ini Shafa tengah berada di sebuah butik miliknya, ia sedang merekap barang yang masuk dan juga keluar.

Dirinya sangat fokus, hingga suara notif ponsel mengalihkan atensi Shafa.

@Suami tampan❤️
[Sha? Lo lagi apa?]

Shafa mengeyitkan kening, "Kak Satria? Perasaan kemarin namanya bukan itu, apa kak Satria sendiri yang ganti tadi waktu pinjam hp Shafa?" batin Shafa.

                      @Me
                      [Lagi di butik, kak. Kaka udah selesai kuliahnya?]

Send.

Langsung centang dua biru, dan Kak Satria tengah mengetik.

@Suami Tampan❤️
[Ouh, iya gua udah selesai. Bentar lagi gua balik, oiya gua mau izin buat nongkrong bentar sama temen, boleh gak?]

Shafa tercengang tak percaya dengan chat yang di kirim oleh Satria barusan.

"Apa mata Shafa bermasalah?" gumam Shafa sambil membaca ulang-ulang chat dari Satria.

Pasalnya Satria itu bukan orang yang bisa bersikap demikian dengan orang baru, tapi ini?

            @Me
            [Boleh kak, tapi jangan lama-lama. Lebih baik istirahat aja di rumah.]

@Suami Tampan❤️
[Okh, btw nanti kalau gua pulang Lo mau gua bawain apa? Biar gua beli nanti,]

             @Me
             [Shafa tidak ingin makan apa-apa, kak. Jadi terserah kakak aja.]

Read.

Shafa hanya tersenyum saja, secepat ini Satria luluh dengan dirinya.
Itu artinya benar perkataan ayah mertua nya, kalau Satria itu mudah luluh kalau dia nyaman.

Itu artinya sedikit demi sedikit Satria mulai nyaman dengan Shafa.

"Alhamdulillah ya Allah, semoga dengan ini kak Satria bisa terbuka sama Shafa dan Shafa semoga bisa merubah sikap dan sifat kak Satria agar seperti dulu lagi, aamiin." doa Shafa sambil tersenyum.

***
Di sini lain, tepatnya di sebuah cafe yang sangat ramai, Satria sedang duduk sambil memandangi chat yang ia kirim ke Shafa tadi.

Entah keberanian dari mana Satria mengirim chat kepada Shafa dan menggatakan bahwa ia ingin pergi nongkrong dengan beberapa temanya.

Satria langsung menutup room chatnya dan mengusap wajahnya kasar, "Malu-maluin Lo, Satria! Bisa-bisanya Lo kirim chat ke Shafa." batin Satria.

Teman Satria yang melihat gelagat aneh dari Satria pun saling senggol sama lain.

Hingga salah satu dari mereka bertanya kepad Satria, "Sat? Ko kenapa? Gelisah amat keliatan nya?"

Satria langsung menggeleng cepat, ia mengambil cappucino miliknya dan meminumnya.

"Kok gua pengin ketemu sama Shafa yah, padahal kan baru tadi pagi gua ketemu dan tadi aja baru chatan," batin Satria.

Selama di cafe ini, pikiran Satria selalu tertuju pada Shafa, entah kenapa dirinya ingin sekali bertemu dengan Shafa dan memeluk nya seperti tadi pagi.

Ia mengacak rambutnya kasar, "Lo kenapa sih, Sat? Akhhhh!" teriak Satria tanpa sadar.

Teriakan Satria menjadi semua pandangan tertuju pada Satria.

"Sat? Lo ngapain sih teriak-teriak? Malu tau di liatin orang!" tegur temanya.

Satria langsung terdiam, matanya menatap semua orang yang melihatnya dengan tatapan heran.

Gadis_Berhijab_Milik_Ketua_Geng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang